Kehadiran Erik ten Hag mengubah suasana di dalam klub Manchester United. Klub kini menjadi lebih kompak. Berita buruk dari ruang ganti nyaris tidak pernah terdengar lagi. Segalanya berjalan sesuai rencana. Akan lebih sempurna jika perjalanan dia bersama United ditutup dengan raihan trofi.

Kesempatan itu terbuka cukup lebar. Minggu malam nanti (26/2) Erik ten Hag akan melangkah ke Wembley untuk pertama kalinya bersama Manchester United. Mereka akan melakoni final Piala Liga atau Carabao Cup menghadapi salah satu kuda hitam musim ini, Newcastle United.

Meski bukan trofi utama, tapi Ten Hag beberapa kali menegaskan kalau dia ingin gelar. Hal itu sudah ia ungkapkan sejak beberapa bulan lalu. Apa pun level gelarnya, meski dianggap piala chiki sekalipun, selagi ada kesempatan untuk meraihnya maka tidak salah untuk diraih.

“Memenangkan trofi adalah hal yang paling menyenangkan. Saat ini, United tengah menjalani periode sulit karena klub sudah lama tidak memenangkan gelar. Tentu saja kami paham situasi tersebut dan akan melakukan segala cara untuk bisa mempersembahkan gelar bagi tim,” kata mantan pelatih Ajax ini setelah mengalahkan Nottingham Forest di semifinal.

Ten Hag memang berambisi untuk mendapatkan gelar ini. Meski begitu, ia juga membuat adanya batasan. Muncul berita kalau Ten Hag tidak akan melakukan perayaan terbuka apabila United meraih gelar ini. Dia baru akan melakukan perayaan secara terbuka jika United minimal mendapat dua trofi akhir musim nanti. Sebuah mentalitas yang luar biasa.

Momentum final kali ini memang condong ke Setan Merah. Mereka hampir tidak menemui kendala sama sekali baik dari segi performa maupun pemain. Kemenangan melawan Barcelona benar-benar mengangkat kepercayaan diri mereka untuk menghadapi laga Minggu nanti. Selain itu, Ten Hag juga punya pemain yang siap untuk saling mengisi satu sama lain meski secara kedalaman skuad United saat ini masih jauh dari kata ideal.

Krisis Penjaga Gawang

Sama seperti United, Newcastle juga akan menjadikan final Piala Liga kali ini sebagai momentum pemutus puasa gelar. Mereka bahkan sudah lebih lama dari United tidak merasakan trofi tertinggi. The Magpies kali terakhir mengangkat piala terjadi pada musim 1954/1955 ketika mereka mengalahkan Manchester City pada final Piala FA.

Mereka juga punya misi untuk balas dendam kepada United yang mengalahkan mereka pada turnamen yang sama 24 tahun lalu. Itulah kali terakhir Newcastle masuk final dalam sebuah turnamen sebelum kemudian harus menanti cukup lama sampai pada akhirnya mereka bisa ke final Piala Liga musim ini.

Sayangnya, anak asuh Eddie Howe ini datang dengan kondisi yang sulit. Mereka masih tanpa kemenangan dalam tiga laga terakhir. Bahkan minggu lalu, mereka kalah dari Liverpool dan harus kehilangan sang penjaga gawang, Nick Pope akibat kartu merah.

Hilangnya Pope membuat Newcastle kini dalam krisis penjaga gawang. Pasalnya, kiper kedua mereka yaitu Martin Dubravka juga tidak bisa bermain karena cup-tied. Praktis, mereka hanya punya Loris Karius dan Mark Gillespie yang tersedia di laga nanti.

Nama Karius muncul sebagai calon kuat untuk menjadi penjaga gawang utama. Hal ini tentu menjadi tantangan mengingat Karius terakhir kali bermain pada tahun 2021. Hampir dua tahun dirinya tidak merasakan level kompetitif karena performanya yang terus merosot setelah tragedi final Liga Champions 2018.

Bagi pria Jerman ini, final Piala Liga bisa menjadi momentum bagi dirinya untuk bangkit. Jika dia berhasil tampil spektakuler, bukan tidak mungkin jalan kariernya akan membaik.

Perkiraan Susunan Pemain

MAN UNITED:

David de Gea, Aaron Wan-Bissaka, Lisandro Martinez, Raphael Varane, Luke Shaw, Casemiro, Fred, Bruno Fernandes, Jadon Sancho, Marcus Rashford, Wout Weghorst

NEWCASTLE UNITED:

Loris Karius, Kieran Trippier, Fabian Schar, Sven Botman, Dan Burn, Sean Longstaff, Bruno Guimaraes, Joelinton, Miguel Almiron, Callum Wilson, Allan Saint Maximin