Menurut KBBI, perspektif adalah sudut pandang atau pandangan. Sepanjang hidupnya, manusia akan lekat dengan perspektif. Bahkan, di manapun Anda berada saat ini akan sangat menentukan bagaimana Anda melihat orang lain. Begitu juga sebaliknya.
Tiap manusia dibekali pandangan yang berbeda dalam menilai sesuatu. Termasuk dalam menilai para pemain Manchester United.
David de Gea
Opini umum: Salah satu penjaga gawang terbaik di dunia. Pemain loyal yang beberapa kali menjadi pahlawan United.
Opini alternatif: Kiper overrated yang tidak bisa adaptasi dengan taktik sepakbola modern yang menekankan build up dari penjaga gawang. Kiper yang tidak mau memotong bola lambung dan tidak jago menepis penalti.
Harry Maguire
Opini umum: Bek terbaik Premier League. Salah satu Ball Playing Defender yang kemampuannya berguna untuk tim-tim yang menekankan penguasaan bola.
Opini alternatif: Pemain yang sukses membuat United ketipu oleh Leicester. Bek yang lambat dan tidak peka dalam bertahan. Biang keladi dari terpuruknya United pada musim 2021/2022.
Paul Pogba
Opini umum: Gelandang terbaik dunia dengan umpan-umpan direct tiada tanding. Sentuhannya pun juga beberapa kali menipu pemain lawan.
Opini alternatif: Virus
Cristiano Ronaldo
Opini umum: Winger yang bertransformasi menjadi striker tajam di dunia. Ketajamannya bahkan tidak luntur meski usianya sudah mendekati 40. Menolak tua.
Opini alternatif: Beban United musim ini. Orang yang seharusnya tidak dibawa pulang kembali karena dengan kehadirannya, United tidak jadi membeli DM pada saat itu.
Anthony Martial
Opini umum: Dijuluki sebagai Thierry Henry berikutnya. Gerakannya yang licin membuat pemain belakang kesulitan mengawalnya.
Opini alternatif: Pemain paling tidak konsisten yang pernah dimiliki Setan Merah. Pemain yang ngambek hanya karena nomor sembilannya diambil.
Marcus Rashford
Opini umum: Winger eksplosif yang dibekali kekuatan kaki kanan yang kencang. Spesialis pemain dalam laga-laga besar. Kiprahnya di dunia sosial semasa pandemi membuatnya mendapat gelar MBE dan menjadi inspirasi bagi orang-orang di sekitarnya.
Opini alternatif: Pemain yang kemampuan sepakbolanya mulai berkurang setelah mendapat gelar MBE. Digadang-gadang menjadi kepala daerah Manchester berikutnya.
Mason Greenwood
Opini umum: Pemain berbakat yang mempunyai kemampuan dua kaki sama baiknya. Dibekali kelincahan dan akselerasi mumpuni. Calon bintang masa depan klub lainnya.
Opini alternatif: Pemain bandel yang sulit menahan birahi dan sifat agresi sehingga sempat membawanya berurusan dengan polisi.
Bruno Fernandes
Opini umum: Maestro lini tengah United. Pemain terbaik klub dalam dua musim terakhir. Jantung bagi serangan United ke gawang lawan.
Opini alternatif: Pemain overrated yang kerap menghilang dalam laga-laga besar.
Aaron Wan-Bissaka
Opini umum: Bek muda masa depan Inggris. Dibekali kemampuan tekel yang mumpuni. Penyerang sehebat Mohamed Salah bahkan bisa sampai tidak berkutik melawannya.
Opini alternatif: Bek sayap yang tidak bisa membantu serangan klub. Pemain yang bisa menghipnotis suporter United hingga membuat mereka berkata “AWB Better Than TAA.”
Scott McTominay
Opini umum: Gelandang enerjik Skotlandia. Pemain dengan penuh determinasi dan tidak segan untuk menggasak pemain lawan dengan fisiknya.
Opini alternatif: Pemain membosankan dengan skill pas-pasan. Hanya bisa mengoper bola ke samping dan ke belakang. Kehadirannya dalam skuad terlalu dibesar-besarkan media.
Ralf Rangnick
Opini umum: Manajer terbaik yang dimiliki Jerman. Menjadi guru dari beberapa pelatih ternama Jerman seperti Jurgen Klopp, Thomas Tuchel, Ralph Hassenhuttl, dan lain-lain.
Opini alternatif: Tidak ubahnya bapak-bapak dengan setelan mirip guru penjas. Tidak lebih baik dari murid-muridnya dan beberapa kali dirumorkan tidak disukai oleh pemainnya sendiri.
***
Jika Anda punya perspektif sendiri dari pemain United lainnya, khususnya yang tidak ada dalam daftar ini, silahkan Anda bisa mengisinya di kolom komentar.
Tulisan ini terinspirasi dari tulisan Pangeran Siahaan dalam bukunya The Big Pang Theory