Foto: FourFourTwo

Disaat kesebelasan lain masih beristirahat atau sibuk berlatih untuk laga akhir pekan, Manchester United harus bermain pada tengah pekan ini dalam lanjutan Premier League. Mereka akan bertandang ke Brentford Community Stadium untuk menghadapi si pemilik stadion, Brentford.

Pertandingan ini seharusnya digelar pada 14 Desember lalu. Akan tetapi harus ditunda karena badai covid yang melanda dalam skuad United. Laga ini harus dimenangkan oleh United apabila mereka ingin menyelesaikan kompetisi di empat besar. Hal ini tidak lepas dari performa tim yang masih angin-anginan.

Sebelum menyaksikan pertandingannya, berikut adalah profil singkat dari Brentford yang menjalani musim debutnya di Premier League.

Kapan dan Di mana Pertandingan ini Dimainkan?

Laga ini akan dimainkan di kandang Brentford yaitu Brentford Community Stadium dengan sepak mula akan dimulai pada pukul 03.00 WIB. Mola TV sebagai pemegang hak siar resmi Premier League di Indonesia akan kembali menyiarkan pertandingan ini secara langsung dan eksklusif bagi para pendukung Setan Merah.

Bagaimana Sejarah Singkat Brentford?

Pada tahun 1889, Brentford adalah rumah bagi klub dayung Brentford dan klub kriket Boston park. Upaya untuk membuat klub sepakbola (dan rugby) saat itu gagal. Namun dengan segala usaha, kota Brentford akhirnya memiliki klub sepakbola yaitu Brentford F.C pada 16 Oktober 1889.

Sepekan setelah diresmikan, klub ini memainkan pertandingan pertamanya dalam sebuah laga eksebisi. Sebulan kemudian, mereka memainkan laga kompetitif pertama melawan Kew yang berakhir dengan skor akhir 1-1. Barulah pada 1896/1897, klub ini bermain di kompetisi liga untuk pertama kalinya.

Sepanjang sejarahnya, Brentford hanya beberapa kali saja bermain di divisi tertinggi. Sisanya, mereka lebih banyak terjebak pada kompetisi divisi dua dan tiga. Bahkan pada musim 1962/1963, mereka bermain pada divisi empat. Peruntungan mereka kemudian berubah Ketika pada musim lalu tim sukses promosi ke Premier League untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.

Bagaimana Kiprah Mereka Sejauh Ini?

Kiprah Brentford musim ini bisa dikatakan. Meski berstatus promosi, namun Brentford langsung melesat dan sempat nangkring di posisi 7 klasemen. Mereka mengalahkan Arsenal pada pekan pembuka, menang di kendang Wolverhampton dan West Ham, serta menahan imbang Liverpool 3-3.

Namun, sejak kemenangan di kendang West Ham, penampilan mereka mulai inkonsisten. Hanya 10 poin yang bisa mereka raih dari 14 pertandingan terakhir mereka. Jelang laga melawan United nanti, Brentford masih nangkring pada urutan ke-14 dan mengumpulkan 23 poin.

Siapa Pelatih Mereka?

Sejak 2018, mereka dilatih oleh Thomas Frank. Sosok eksentrik ini sebelumnya menjadi asisten Dean Smith di Brentford. Sepanjang kariernya, sosok Frank ini lebih banyak melatih timnas kelompok umur Denmark. Baru pada 2013 dia menjadi manajer tim utama ketika ditunjuk oleh Brondby IF.

Pada akhir Oktober 2020 lalu, Frank mencapai 100 pertandingan bersama Brentford dan menjadikannya sebagai manajer dengan persentase kemenangan tertinggi dari manajer mana pun.

Apa Hal Menarik Dari Klub Ini?

Klub ini bisa dibilang lain daripada yang lain. Jika kesebelasan lain memiliki akademi sebagai sarana memproduksi pemain, maka Brentford memilih untuk menutup akademi mereka dan menggantinya dengan Brentford B yang berisi pemain-pemain berusia 17-21 tahun.

Skuad Brentford B sendiri diisi oleh para pemain dengan latar belakang yang berbeda. Ada pemain-pemain yang berasal dari klub amatir, dan ada juga yang berasal dari akademi klub-klub Premier League yang dilepas oleh klubnya. Untuk mendapatkan level kompetitif dari skuad ini, Brentford kerap mengadu mereka dengan beberapa tim cadangan asal Inggris hingga tim cadangan Eropa.

Meski tidak memiliki akademi, namun Brentford kerap berhasil dari sisi rekrutmen. Pemain yang pernah mereka beli dengan harga murah meriah bisa mereka jual hingga menghasilkan untung berkali-kali lipat.

Sebut saja Ollie Watkins. Brentford membelinya dengan harga 1,8 juta pounds. Musim panas 2020, Aston Villa membayar Watkins dengan banderol 28 juta pounds. Selain Watkins masih ada beberapa nama lain yang dijual dengan harga tinggi setelah dibeli murah oleh mereka. Sebut saja pemain Brighton, Neil Maupay, atau sayap lincah West Ham United, Said Benrahma.