Oleh: Randyka Prakasa
Banyak hal yang perlu diperbaiki di dalam tubuh salah klub terbesar di dunia. Namun masihkah Anda berpikir bahwa Manchester United sebagai salah satu klub terbesar di dunia? Pertanyaan yang saat ini muncul di kalangan pencinta “Si Kulit Bundar” di seluruh dunia tak terkecuali penggemar klub itu sendiri.
Banyak orang menilai klub yang dijuluki “Setan Merah” ini untuk melakukan pembenahan menyeluruh, dari mulai menambah John Murtough dan Darren Fletcher sebagai direktur teknik, belanja pemain dengan nama besar di jendela transfer musim panas hingga memecat manager Ole Gunnar Solksjaer dan menunjuk Ralf Rangnick sebagai manager pengganti.
Yang terbaru, United menunjuk Richard Arnold sebagai CEO pengganti Ed Woodward yang dinilai banyak kalangan tidak peduli dengan prestasi klub melainkan hanya memikirkan keuntungan klub yang malah akan menguntungkan pemilik klub yaitu keluarga Glazers.
Lalu bagaimana dengan fans melihat gonjang-ganjing di tubuh klub kesayangan yang makin hari makin tidak baik-baik saja?
Beberapa hari terakhir bahkan dikabarkan beberapa pemain dengan gaji tinggi tersebut tidak nyaman dengan cara Rangnick melatih yang dirasa terlalu berat. Optimisme para fans hari ini tampak mulai memudar. Mereka yang awalnya bersuka cita dengan ditunjuknya Rangnick sebagi pengganti, kini berganti menjadi amarah kepada para pemain yang dinilai enggan berkerja keras menyesuaikan pola latihan yang bawa oleh pelatih asal Jerman tersebut.
Melihat gonjang-ganjing pada tubuh United fans merasa optimisme itu semakin hari semakin berkurang. Hal tersebut terlihat bahwa permainan United sangat buruk mulai dari passing yang dirasa buruk hingga implementasi taktik yang tidak dilakukan dengan benar.
Hal tersebut tersaji kala United ditaklukkan oleh Wolverhampton di kandang sendiri. Bermain di Old Trafford tidak membuat United makin buas malah dirasa bermain sangat buruk. Dari statistik pertandingan total shot United 9:19 kalah jauh dari tim tandangnya. Padahal di atas kertas dengan melihat kulitas yang dimiliki kedua tim, United dirasa sangat unggul. Namun melihat keseluruhan permainan United di era rangnick, United dirasa tidak begitu superior.
Lantas bagaimanakah nasib United musim ini? Apakah mendapat tempat di zona UCL tahun depan?
Peluangnya cukup terbuka namun melihat banyaknya masalah di tubuh United, United akan kesulitan menembus empat besar zona UCL musim depan. Fans boleh optimis namun sebagai fans juga harus realitis melihat fakta buruknya United musim ini.
“Glory-Glory Man. United” masih berdengung kencang namun kejayaan itu akan sulit dicapai kembali dengan singkat dan akan butuh cukup lama untuk kembali berjaya.