Foto: Planet Football

Kedatangan Odion Ighalo ke Manchester United tidak hanya menandakan kalau United kembali mencoba meminjam pemain yang terakhir kali dilakukan pada 2015 lalu, namun juga tanda kalau United akhirnya berani berjudi dengan pemain asal benua Afrika.

Odion Ighalo merasa senang bukan kepalang ketika ia diresmikan menjadi pemain baru Manchester United. Tidak hanya sekadar memenuhi impian masa kecilnya, masuknya Ighalo menjadikan dirinya sebagai pemain Nigeria pertama yang memperkuat tim pengoleksi 20 kali gelar Liga Inggris tersebut.

“Saya sangat bangga. Saya senang karena orang-orang terus mengirimkan pesan kepada saya karena kepindahan ini adalah hal besar. Anda menjadi pemain Nigeria pertama yang bermain untuk United dan ini rekor yang bagus dalam karier Anda,” tuturnya saat diwawancarai oleh MUTV.

Dibanding klub-klub Premier League lainnya, United memang terlambat untuk bekerja sama dengan pemain asal Nigeria. Jika Arsenal lebih dulu sukses bersama Nwankwo Kanu, dan Chelsea menjadi juara dengan John Obi Mikel dan Victor Moses, United baru memulainya dengan Odion Ighalo di dekade ketiga ini.

Namun, hal itu bisa dimaklumi mengingat United memang tidak cukup akrab dengan pemain-pemain Afrika. Dibanding Eropa dan Amerika Selatan, United jarang melirik bakat-bakat dari Afrika. Padahal, benua Afrika bisa dibilang menjadi salah satu surganya pemain sepakbola hebat setelah Eropa dan Amerikan Selatan. Tercatat, hanya ada enam pemain Afrika sebelum Ighalo yang pernah bermain di Manchester United.

Pertama kali United merekrut pemain dari Afrika adalah ketika mereka mendatangkan Quinton Fortune dari Atletico Madrid pada Agustus 1999. Cederanya Jesper Blomqvist membuat Fergie harus mencari untuk mengisi kekosongan tersebut dan Fortune adalah targetnya. Tidak hanya menjadi pemain sayap, ia juga bisa bermain sebagai bek sayap dan gelandang tengah. Kelebihannya ini yang membuat ia menjadi pemain yang berharga bagi klub selama tujuh tahun.

Cedera pada tahun 2006 membuat Fortune harus meninggalkan klub. Meski dari 126 penampilannya mampu menghasilkan tiga gelar Premier League pada tahun 2000, 2001, dan 2003, namun ia hampir tidak pernah mendapatkan medali liga Inggris karena caps-nya tidak mencukupi. Beruntung, ia mendapatkan medali impiannya tersebut pada 2003 setelah pihak klub meminta dispensasi. Sekarang, Fortune kembali ke klub sebagai asisten pelatih tim U-23.

Empat tahun setelah kedatangan Fortune, Sir Alex mendatangkan satu pemain Afrika lain yaitu Eric Djemba-Djemba. Dalam laga antara Nantes melawan Rennes pada suatu kesempatan, Fergie tertarik untuk merekrut pemain asal Kamerun tersebut yang memperkuat Nantes meski di sisi lain ia juga mengincar Petr Cech yang memperkuat Rennes.

“Saya melihat Eric sebagai pemain top. Harganya hanya empat juta. Demi Eric saya rela menahan diri untuk tidak membeli Cech karena saat itu dia masih terlalu muda,” tuturnya.

Diproyeksikan sebagai calon kuat pengganti Roy Keane, namun Eric sama sekali tidak bisa menjadi pilihan utama. Ia bahkan berada di pilihan terakhir setelah Keane, Scholes, Darren Fletcher, dan Kleberson untuk mengisi lini tengah Setan Merah. Ia hanya bertahan dua tahun sebelum dilepas ke Aston Villa. Sampai saat ini, Eric masih bermain sepakbola dengan bermain di divisi lima Swiss.

Meski sudah direkrut sejak 21 Desember 2007, Manchester United baru bisa menggunakan jasa Manucho pada Agustus 2008. Hal ini dikarenakan berbagai masalah seperti izin kerja dan status si pemain yang masih harus menjalani trial terlebih dahulu setelah didatangkan dari Petro Atletico. Sayangnya, Manucho justru mengalami cedera saat pra-musim disaat statusnya sudah tersedia di Premier League.

Cedera Manucho seperti pertanda kalau kariernya tidak akan berhasil di Manchester dan itulah yang terjadi. Selama memperkuat United, ia hanya bermain tiga kali karena kalah bersaing dengan Wayne Rooney, Cristiano Ronaldo, Carlos Tevez, dan Dimitar Berbatov. Ia kemudian dipinjamkan ke Hull City pada 16 Januari 2009.

Bermain apik di Molde dan menjadi salah satu penyerang yang mematikan di kompetisi Liga Norwegia (mencetak 45 gol dari 86 penampilan), membuat United akhirnya merekrut Mame Biram Diouf pada pertengahan 2009. Ia kemudian dipinjamkan lagi ke klub yang pernah dilatih Ole Gunnar Solskjaer tersebut sebelum dikembalikan ke United pada Januari 2010.

Datang ke United dengan bekal 24 gol pada musim terakhirnya di Molde, namun kariernya mandek ketika berganti seragam. Ia hanya membuat satu gol dan bermain sembilan pertandingan saja. Sempat dipinjamkan ke Blackburn Rovers, ia kemudian dijual ke Hannover sebelum akhirnya kembali ke Inggris untuk memperkuat Stoke City.

Dengan maksud memberi warisan yang baik kepada manajer selanjutnya, Sir Alex Ferguson merekrut Wilfried Zaha dari Crystal Palace pada Januari 2013. Ia dipinjamkan kembali ke Palace untuk membantu mereka promosi setelah delapan tahun terjebak dikompetisi Championship.

Dianggap sebagai salah satu masa depan sepakbola Inggris, sebelum kemudian memilih membela Pantai Gading, kenyataannya Zaha tidak bersinar di bawah arahan David Moyes. Hanya bermain empat kali, ia kemudian dipinjamkan ke Cardiff City yang saat itu dilatih Ole Gunnar Solksjaer. Sayangnya, saat itu ia juga tidak bersinar. Zaha tampaknya memang berjodoh dengan Palace. Buktinya ia kembali bersinat setelah direkrut kembali pada 2014.

Rekan setim Zaha di Pantai Gading, Eric Bailly, menjadi penggawa asal Afrika terakhir yang direkrut United. Namanya mencuat pada 2015 saat ia membawa The Elephant menjadi juara Piala Afrika dalam drama adu penalti. Setahun kemudian, United merekrutnya dari Villarreal dan menjadikan namanya sebagai rekrutan pertama Jose Mourinho. Sempat menjadi peran kunci dalam keberhasilan United meraih trofi Europa League musim 2016/2017, namun kariernya merosot karena beberapa kali mengalami cedera parah.

***

Jika melihat kiprah pemain Afrika yang pernah memperkuat United sepanjang sejarah, maka bisa dibilang kalau semuanya tidak terlalu sukses. Beberapa memang ada yang tampil baik seperti Quinton Fortune atau Eric Bailly, namun kedua pemain ini beberapa kali mengalami cedera sehingga penampilannya menjadi tidak konsisten. Sedangkan nama lainnya memang tidak tampil bagus setelah didatangkan.

Semoga saja hal ini tidak menjadi beban bagi Ighalo karena dia dituntut untuk bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan Marcus Rashford dengan menjadi pencetak gol yang lebih baik lagi dibanding striker United lainnya.