Hasil buruk nampaknya belum bisa lepas dari Manchester United. Setelah mengawali Premier League dengan fenomenal (mengalahkan Chelsea 4-0), mereka justru tidak bisa meraih kemenangan dalam tiga pertandingan selanjutnya. Hasil imbang melawan Southampton pekan lalu membuat mereka baru mengumpulkan lima poin sekaligus menjadi catatan terburuk klub setelah musim 1992/1993.

Yang lebih memprihatinkan, Manchester United kini baru memenangi tiga pertandingan saja dari 16 laga terakhir Ole Gunnar Solskjaer bersama Setan Merah (3 menang, 4 seri, 9 kalah). Hal ini jelas bukan pencapaian positif bagi kesebelasan yang bertekad untuk bangkit setelah terpuruk pada musim lalu.

Hasil 16 pertandingan terakhir Manchester United bersama Solskjaer

Lawan

Hasil

Musim

Southampton 1-1

2019/2020

Crystal Palace 1-2
Wolverhampton 1-1
Chelsea 4-0
Cardiff City 0-2

2018/2019

Huddersfield Town 1-1
Chelsea 1-1
Man City 0-2
Everton 0-4
Barcelona 0-3
West Ham United 2-1
Barcelona 0-1
Wolverhampton 1-2
Watford 2-1
Wolverhampton 1-2
Arsenal 0-2

 

Tidak sedikit yang menilai kalau musim ini akan kembali menjadi musim yang sulit bagi para penggawa United. Meski kompetisi masih panjang dan United masih punya peluang untuk meraih beberapa gelar dan finis di papan atas, namun hal itu dirasa sulit untuk digapai mengingat para pemain United yang masih tampil tidak konsisten dan miskin kreativitas dalam beberapa pertandingan terakhir.

Hal ini membuat para penggemar United diminta untuk menurunkan ekspektasi mereka untuk kesebelasan yang sampai sekarang masih memegang status sebagai pemilik gelar liga terbanyak sepanjang sejarah tersebut. United saat ini belum pantas untuk mengikuti persaingan memperebutkan gelar juara atau posisi empat teratas yang bisa membawa mereka bermain ke Liga Champions.

Salah satu legenda mereka, Paul Scholes, adalah orang yang meminta para penggemar United untuk menghapus ingatan kalau United bisa berprestasi dalam waktu dekat. Pria yang hanya bertahan 31 hari di Oldham Athletic ini merasa kalau United belum pantas berada di tempat yang mereka inginkan.

Selain itu, pria yang dikenal sebagai pundit ini menilai kalau Solskjaer masih butuh bursa transfer yang lebih banyak untuk bisa memperbaiki United. Jika United bisa memanfaatkan bursa transfer mereka dengan baik, maka barulah mereka pantas disejajarkan dengan empat tim terkuat yang menurut Scholes akan mengisi pos empat besar musim ini.

“Apa yang ditampilkan mereka hari ini, Anda merasa kalau mereka (United) harus memaksimalkan tiga sampai empat jendela transfer dengan baik sebelum mereka mencapai tempat yang mereka inginkan,” tutur Scholes seperti dikutip dari Manchester Evening News.

“United akan tepat menjadi United. Saya pikir Anda harus menghapus klub ini untuk dua tahun ke depan (dari kandidat juara liga). Atau sampai ketika Ole Gunnar Solskjaer telah menyelesaikan semua yang ia inginkan yaitu ketika ia sudah menjalani empat sampai lima jendela transfer. Dalam kurun waktu tersebut, United akan berada di belakang Manchester City, Liverpool, Chelsea, dan Tottenham.”

Rekan setim Scholes ketika memenangi Liga Champions 2008, Owen Hargreaves, juga merasa pesimis United bisa berbicara banyak pada musim ini. Pemain yang terkenal karena gol free kick ke gawang Arsenal ini bahkan khawatir dengan nasib Solskjaer dan para pemain lainnya. Mereka dirasa begitu mudah membuang-buang poin meski lawan yang dihadapi berada satu level di bawah mereka.

“Saya khawatir dengan Ole Gunnar Solskjaer dan para pemain United lainnya. Tim-tim yang mereka hadapi sebenarnya tidak sulit untuk dikalahkan, namun mereka kerap kehilangan poin. Ini akan menjadi musim yang sulit bagi mereka musim ini.

Jika berkaca dari ucapan Scholes, maka United baru dipastikan bisa bersaing lagi di papan atas paling cepat pada musim panas 2021 atau paling lambat pada musim dingin 2022 jika menghitung dua bursa transfer yang akan mereka lalui (transfer musim panas dan musim dingin). Sebelum United mencapai kurun waktu tersebut, maka posisi mereka dipastikan akan berada di belakang empat kesebelasan yang disebut Scholes tersebut.

Akan tetapi, tidak sedikit yang menyebut kalau United baru bisa bersaing lagi di papan atas paling cepat pada musim kompetisi musim 2023/2024 atau 2024/2025. Hal ini disebabkan faktor klub yang lebih fokus mengejar pemain incaran pada bursa transfer musim panas.

United sendiri memang terhitung jarang memaksimalkan bursa transfer musim dingin karena jangka waktunya yang hanya satu bulan lebih sedikit. Di sisi lain, Ed Woodward dan Matt Judge terkadang bisa menghabiskan lebih dari satu bulang untuk mencari kata sepakat dari satu pemain sehingga bursa transfer musim dingin kerap dilewati oleh United tanpa membeli satu pemain pun.

Jadi, sudah siapkah penggemar United untuk menurunkan ekspektasi kalian kepada klub ini untuk tidak memikirkan kesuksesan dulu dalam beberapa tahun ke depan dan menikmati United yang kini perlahan mulai ditinggal rival-rivalnya yang sebelumnya selalu berada di belakang mereka?