Meski peluang bermainnya sudah sangat kecil bahkan hampir mustahil, James Wilson masih mencari asa untuk bisa bermain bersama Manchester United. “Saya tidak akan mengatakan 100 persen kalau saya akan pergi dari Manchester United. Saya masih mempunyai sedikit peluang untuk bisa mendapatkan kontrak baru,” kata Wilson beberapa bulan lalu.

Ucapan Wilson tersebut didukung oleh seniornya di Akademi United. “Ketika Van Gaal bertanggung jawab, sistem yang dia mainkan tidak akan berguna untuk striker atau pemain nomor 10 yang gemar melakukan umpan-umpan silang. Jika Anda memberikan bola ke Wilson, maka ia akan menyelesaikan pekerjaannya,” tutur Clayton Blackmore.

Namun Manchester United akhirnya mengambil keputusan. Kemarin, pihak klub memutuskan untuk tidak mengaktifkan opsi perpanjangan semusim dalam kontrak Wilson yang habis akhir musim ini. Ia menyusul rekan-rekannya seperti Millen Baars, Regan Poole, Tom Sang, serta Matthew Olosunde. Dengan tidak diperpanjang kontrak Wilson, maka ia bebas mencari klub baru karena statusnya yang free agent.

James Wilson pertama kali muncul saat United melakoni pertandingan kandang terakhir pada musim 2013/2014. Atas rekomendasi Nicky Butt, Ryan Giggs, caretaker United saat itu, memainkan Wilson sebagai starter. Hasilnya, ia mencetak dua gol dalam kemenangan 3-1 atas Hull City. Sejak saat itu, ia diproyeksikan sebagai striker pilihan ketiga setelah Wayne Rooney, dan Robin van Persie.

Wilson memang disebut-sebut sebagai pemain potensial. Ia punya potensi menjadi pemain besar dengan segala kelebihannya. Penyelesaian akhirnya begitu dingin, kedua kakinya sama-sama aktif meski memiliki kekurangan dalam duel udara, ia juga punya insting gol yang sangat baik, penempatan posisinya juga bagus, ditambah kecepatannya yang mumpuni sehingga sosok Wilson terlihat seperti pesepabola yang komplit.

10 Gol dalam Empat Musim

Yang menjadi masalah, segala atribut yang dimiliki Wilson hanya menonjol ketika ia masih bermain untuk tim akademi United. Saat namanya sudah dianggap layak mengisi tim utama, penampilannya tidak terlalu menjanjikan. Pada 2019 ini, usianya akan menginjak angka 24. Angka yang seharusnya membuat Wilson sudah bisa tampil konsisten pada level tertinggi.

Bagi seorang striker, gol adalah aspek pertama yang menjadi penilaian apakah seorang pemain layak untuk memperkuat klub tersebut. Hal itu yang tidak bisa dijanjikan oleh Wilson. Sejak beralih status menjadi pemain pinjaman pada musim 2015/16, ia hanya bisa membuat 10 gol saja. Catatan tersebut adalah total golnya sampai dengan musim 2018/19. Hal ini berarti, dalam satu musim Wilson hanya bisa mencetak 2,5 gol saja per musim. Hanya setengah gol lebih baik dari torehannya semasa memperkuat Manchester United. Jika ditambah dengan jumlah golnya di United, maka selama enam musim, Wilson hanya bisa mengoyak jala gawang sebanyak 14 kali saja. Hal ini sudah pasti membuat manajemen ragu untuk menilai kualitas Wilson dan memberinya satu spot di skuad utama.

Musim lalu, Wilson bermain untuk kesebelasan Skotlandia, Aberdeen. Kompetisi yang seharusnya bisa menjadi gerbang untuk Wilson mengembalikan permainan terbaiknya. Akan tetapi, meski sudah diberi kesempatan bermain sebanyak 23 kali, hanya tiga gol saja yang bisa ia cetak.

Cedera lutut menjadi penghambat langkah Wilson menggapai kariernya sebagai pemain sepakbola. Pada pertandingan Premier League 2 antara United U-23 melawan Derby County U-23, ligamen lututnya mengalami kerusakan. Kejadian ini yang kemudian mengubah nasib Wilson dari pemain penuh potensi menjadi pemain yang pesakitan.

Lagipula, Wilson juga sebenarnya tidak terlalu istimewa saat masih memperkuat Setan Merah. Ketika namanya masuk dalam rencana Louis van Gaal, hanya sedikit pertandingan yang ia jalani sebagai starter. Kebanyakan pertandingan yang dijalani oleh Wilson ia mainkan saat laga tersisa 20 atau bahkan 15 menit. Manajer pemberi gelar Piala FA tersebut bahkan lebih senang memainkan Marouane Fellaini sebagai ujung tombak saat duet Rooney dan Van Persie sedang menurun ketimbang memberikan kesempatan kepada Wilson.

Menatap Masa Depan Bersama Rashford dan Greenwood

Ada kekecewaan yang muncul dari beberapa penggemar terkait keputusan United tidak memperpanjang kontrak Wilson. Beberapa dari mereka merasa kalau Wilson masih pantas diberi satu kesempatan lagi membuktikan dirinya di Teater Impian. Namun jika melihat situasinya saat ini, jauh lebih baik bagi Wilson untuk mencari klub baru di luar Manchester United.

Sejak namanya sering dipinjamkan ke klub lain, United sudah mendapatkan pengganti dalam diri Marcus Rashford. Meski penampilannya masih jauh dari kata konsisten, namun apa yang diberikan Rashford jelas jauh lebih baik dibanding Wilson. Apalagi mereka saat ini sedang mengusahakan satu tempat untuk Mason Greenwood yang memberikan penampilan positif dalam debut penuhnya akhir musim lalu.

Lagipula, membiarkannya tidak terpakai di tim utama juga tidak bagus bagi kariernya. Nicky Butt sendiri beberapa kali memberikan ultimatum kalau seorang pemain sudah harus memiliki klub utama dan tidak lagi menjalani peminjaman di klub mana pun saat usia mereka sudah menginjak usia 20 dan 21 tahun.

Wilson sendiri belumkehilangan peminat. Dilansir dari Manchester Evening News, para pendukung Aberdeen masih mengharapkan dirinya mau bermain sekali lagi bersama mereka dan mencetak gol sebanyak-banyaknya.