Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer, sudah menegaskan kepada khalayak kalau rencana transfer Manchester United untuk musim depan adalah merekrut pemain bertalenta non bintang yang masih berutsia muda. Satu nama yang menjadi buruan Setan Merah adalah pemain belakang Crystal Palace, Aaron Wan-Bissaka.

Pemuda Inggris ini memang sedang naik daun. Musim lalu, ia terpilih sebagai pemain terbaik klub sekaligus menggusur dominasi seniornya, Wilfried Zaha. Penampilannya yang memukau sebagai salah satu bek sayap terbaik Premier League membuatnya banyak diincar klub-klub besar. Duo Manchester disebut menjadi peminat terbesar pemain yang sudah dua musim membela The Eagles tersebut.

Namun Manchester United yang nampaknya paling serius untuk membeli Aaron. Mereka dikabarkan siap untuk mengajukan penawaran sebesar 25 juta paun. Ia adalah prioritas utama United untuk sektor bek kanan sekaligus untuk mengganti Ashley Young yang musim lalu kerap menjadi sasaran kemarahan para penggemar United.

Aaron pun nampak sudah memberi isyarat. Sebuah potongan video beredar dan menjadi viral saat ia menyebut Old Trafford sebagai tempat yang ia inginkan untuk bermain sepakbola ketika diwawancarai oleh sebuah media.

Meski si pemain beberapa kali mengatakan ingin bertahan tiga musim lagi sesuai kontraknya, namun Palace bisa menjual si pemain apabila harganya cocok. Namun tawaran 25 juta paun dari United tersebut nampaknya akan ditolak kubu Palace. Pasalnya, mereka mematok harga minimal 50 juta paun untuk membawa keluar Aaron dari Selhurst Park. Bahkan Palace mengklaim jika harga yang layak bagi pemainnya tersebut adalah 70 juta paun atau sebesar 1,2 triliun rupiah.

Kubu Palace merasa kalau pemainnya ini adalah berlian mahal yang tidak mungkin muncul lagi di tahun-tahun berikutnya. Memanfaatkan situasi yang ada, maka klub sebisa mungkin memagarinya dengan harga tinggi dan 70 juta paun menjadi harga awal si pemain.

Antara Meunier dan Trippier

Aaron memang cocok dengan kriteria yang diinginkan United. Mereka butuh pemain belakang yang tampil konsisten dan solid setap pertandingan. Para penggemar pun kagum dengan gaya permainannya yang lugas dan tanpa kompromi. Ia juga pandai membaca pergerakan lawan dan gemar melakukan tekel. Namun harga yang dipatok jelas menjadi pengganjal. Hal ini dikarenakan janji Ole yang beberapa kali menyebut kalau United tidak akan jor-joran dan mengeluarkan uang dengan jumlah besar.

70 juta paun akan menjadikan Aaron sebagai pemain belakang termahal asal Inggris sepanjang sejarah. Selisih harganya hanya sedikit dibanding bek termahal dunia, Virgil Van Dijk. Harga yang sudah pasti membuat kubu United pening apakah mereka tetap bernegosiasi atau mencari alternatif lain.

United punya dua alternatif yang bisa mereka maksimalkan. Yang pertama adalah pemain belakang Belgia, Thomas Meunier. Bek Paris Saint Germain ini disinyalir akan hengkang pada musim panas ini. Harga Meunier sendiri jauh lebih terjangkau dibanding Wan Bissaka yaitu hanya 26 juta paun. United tinggal menambah satu juta paun saja dari bujet membeli Wan-Bissaka untuk bisa mendapatkan Meunier yang sempat berambisi untuk bermain di Inggris.

Target lainnya adalah bek sayap Tottenham Hotspur, Kieran Trippier. Musim lalu, permainan jebolan akademi Manchester City ini cenderung menurun. Namun itu tidak membuat United kehilangan minat kepada pemain yang dijuluki ‘Beckham dari Bury’ ini. Menurut Gianluca Di Marzio, harga Meunier sendiri hanya 30 juta paun.

Dua pemain ini punya peluang yang jauh lebih besar untuk direkrut United. Selain harga yang terjangkau, keduanya adalah penggemar berat Setan Merah. Namun tantangan bagi United adalah merayu mereka untuk pindah mengingat Meunier dan Trippier masih betah dengan klub lamanya masing-masing.

Membeli Aaron Mematikan Potensi Dalot

Dominic Booth, jurnalis Manchester Evening News, menyebut kalau United jadi membeli Aaron Wan Bissaka, maka secara tidak langsung mereka mematikan karier Diogo Dalot. Sebelum terbersit keinginan membeli Aaron, United sudah memiliki Dalot yang usianya dua tahun lebih muda dari Aaron.

Musim pertama Dalot di United memang tidak terlalu bagus, namun beberapa kali penampilannya menuai decak kagum. Hal ini yang cukup disayangkan jika United ternyata benar-benar membeli Aaron. Dalot sudah pasti akan lebih banyak berada di bangku cadangan karena tuntutan memainkan Aaron yang dibeli dengan harga tinggi.

Lain halnya jika yang datang adalah salah satu diantara Trippier atau Meunier. Keduanya yang sudah berusia 27 dan 28 tahun bisa menjadi mentor yang bagus bagi perkembangan pemain asal Portugal ini. Mereka berdua akan menjadi pemain inti sementara Dalot akan bermain dalam pertandingan pada ajang piala atau ketika menghadapi tim-tim lemah Premier League.

Sejak dulu, United dikenal memiliki bek sayap yang punya kemampuan menyerang dan bertahan dengan sama baiknya. Dari era Paul Parker-Dennis Irwin, Gary Neville-Patrice Evra, hingga Rafael-Patrice Evra, semuanya memiliki kemampuan yang komplit.

Namun baik Dalot maupun Aaron sama-sama memiliki kekurangan. Mantan pemain FC Porto cakap dalam menyerang namun sisi defensifnya terkadang masih mengkhawatirkan. Di sisi lain, Aaron menawarkan kemampuan defensif yang mumpuni namun tidak disertai dengan kemampuan menyerang yang bagus.