Sulit membantah kalau Paul Scholes adalah salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki oleh Manchester United. 718 penampilan, 155 gol, serta 25 trofi menunjukkan betapa agungnya sosok yang sekarang bekerja sebagai komentator di BT Sports tersebut.

Jumlah penampilannya adalah yang terbanyak ketiga setelah Ryan Giggs dan Bobby Charlton. Dari banyaknya jumlah pertandingan yang dijalani Scholes, salah satunya tepat terjadi pada hari ini 24 tahun yang lalu. Laga menghadapi Port Vale dalam ajang Piala Liga yang merupakan tonggak awal Scholes berseragam United.

Bisa dikatakan kalau Piala Liga adalah turnamen yang begitu disenangi oleh Sir Alex. Sejak dulu, ia selalu memandang kompetisi level tiga ini sebagai ajang untuk memberikan kesempatan para pemain muda untuk menambah jam terbang di tim utama. Itulah yang ia lakukan ketika bersiap menghadapi Port Vale pada leg pertama babak kedua Piala Liga musim 1994/1995.

Dalam Match Programme yang diedarkan kubu Vale, mereka menuliskan kalau United akan menurunkan para pemain utamanya semisal Peter Schmeichel, Paul Ince, Gary Pallister, hingga Eric Cantona. Akan tetapi, Ferguson justru mencoret beberapa nama bintang tersebut dan menggantinya dengan para pemain muda.

Ia memilih memainkan David Beckham, Gary Neville, dan Nicky Butt yang ketika itu namanya belum dikenal banyak orang. Bahkan ada dua pemain yang baru menjalani laga debutnya saat itu yaitu Simon Davies dan Paul Scholes.

Keputusan menurunkan banyak pemain muda sempat membuat beberapa pendukung Vale kecewa. Maksud hati ingin melihat Cantona, apa daya mereka diberikan beberapa anak muda yang nasibnya saat itu belum tentu menjadi pemain hebat. Hanya Roy Keane dan Dennis Irwin saja yang merupakan langganan starter saat itu.

Keputusan memainkan pemain muda tersebut hampir saja gagal ketika Lee Glover membelokkan bola hasil sepakan Bradley Sandeman yang mengecoh penjaga gawang Gary Walsh. Sempat diperdebatkan namun gol itu akhirnya disahkan oleh wasit John Llyod.

Delapan menit sebelum babak pertama selesai, United akhirnya berhasil menyamakan kedudukan. Pemain belakang Vale, Dean Glover terlambat merespons umpan dari rekan setimnya yang kemudian dicuri oleh Scholes. Pemain yang saat itu memakai nomor 10 ini kemudian mengecoh penjaga gawang Paul Musselwhite dengan men-chip bola untuk mengubah skor menjadi 1-1.

Delapan menit babak kedua berlangsung, Scholes kembali mencetak gol sekaligus gol kemenangan bagi United. Berada di sayap kiri, Davies mengecoh Gareth Griffiths sebelum melepaskan umpan yang disambut Scholes melalui sundulan ke pojok bawah gawang Musselwhite. Gol tersebut dirayakan oleh Scholes di depan para pendukung United yang hadir di Vale Park.

“Aku akan terus menurunkan pemain muda di ajang ini. Kita bisa membuat marah beberapa pihak karena beberapa rotasi yang kami lakukan, tetapi orang-orang tetap mengharapkan kita bermain seperti yang dilakukan Manchester United. Anak-anak tampil berani meski tidak punya pengalaman yang banyak. Terutama Scholes yang mencetak gol luar biasa dan membuat kinerja tim tampil begitu baik,” tutur Ferguson kepada wartawan.

Kedua kesebelasan kemudian bertemu lagi pada leg kedua di Old Trafford dua pekan kemudian. United menyegel tiket ke ronde tiga berkat kemenangan 2-0 melalui gol Brian McClair dan Mark Hughes. Sayangnya, langkah anak-anak muda ini harus terhenti oleh Newcastle United yang mengalahkan mereka 2-0.

Sementara bagi Scholes, laga melawan Port Vale menjadi pintu gerbang untuk dirinya melangkah ke tim utama. Tiga hari setelah debut suksesnya, Scholes diberikan kesempatan main di liga menghadapi Ipswich Town. Total pada musim tersebut, Scholes membuat 7 gol dari 25 penampilan.