Penampilan Zlatan Ibrahimovic tengah menanjak. Dari sembilan pertandingan terakhir di semua ajang, Zlatan sudah mencetak 10 gol dari total 16 gol yang ia cetak musim ini. Pekan lalu, dua gol Zlatan mengunci kemenangan Manchester United saat bertandang ke The Hawthorns kandang West Bromwich Albion.

Dua gol Zlatan memberikan arti penting buat United. Kemenangan ini membuat United mencatatkan empat kemenangan beruntun di semua ajang, sekaligus memupus rentetan hasil imbang.

Usai pertandingan, Zlatan pun memegang bola yang mengoyak gawang West Brom. Biasanya, pencetak hattrick-lah yang mengoleksi bola pertandingan. Namun, Zlatan tahu kalau dua golnya sudah cukup untuk menjadikannya amat berharga.

Bagi Jose Mourinho, khususnya, Zlatan memegang peranan amat penting. Keduanya pernah bekerja sama di Inter Milan dan keduanya saling mengagumi satu sama lain. Zlatan turun di 16 pertandingan dan tak pernah tergantikan atau total 1440 menit telah ia jalani.

Di awal musim, banyak yang menganggap United terlalu berani mendatangkan pensiunan timnas Swedia ini. Zlatan memang tajam, tapi musim sebelumnya ia “cuma” bermain di Liga Prancis. Selain itu, usianya yang kian senja membuat Zlatan tak lagi punya kecepatan dan stamina yang tepat.

“Bebas transfer, tapi pemain yang salah buat United,” begitu tulis media-media kala itu.

Hampir setengah musim dilewati, pemain 35 tahun itu kian kuat. Jose Mourinho bahkan menjulukinya sebagai “fenomenal” dan hampir tak ada pemain lain yang mampu menandingi gayanya.

“Semakin tua, semakin baik, seperti anggur merah,” kata Zlatan seperti dikutip dari The Guardian. “Anda suka anggur merah? Aku adalah contoh yang sempurna untuk itu. Aku nyaman dan senang, aku merasa bagus. Bahkan, meskipun aku 35 tahun, dalam pikiranku aku masih 20 tahun. Aku pikir aku masih bisa bermain di usia 50 tahun.”

Saat melawan West Brom, Zlatan menunjukkan segala kehebatannya: pengalaman, tenaga, caranya membuat peluang, dan kekuatannya. Gol pertama yang dicetak Zlatan terjadi setelah ia mengalahkan Gareth McAuley dalam duel udara. Bola umpan Jesse Lingard pun disundulnya dengan tepat. Sementara itu, gol keduanya terjadi setelah melakukan manuver di antara McAuley dan Matt Phillips.

Kiper West Brom, Ben Foster, yang  menjadi korban dari keganasan menceritakan pengalamannya. “Dia amat bagus di udara, dia punya kaki yang kuat, dia amat kuat. Lihat gol keduanya. Kebanyakan pemain mungkin akan mengumpan tapi dia mencungkilnya ke atas kepala dengan kencang. Berapa tahun usianya? 35? Ya Tuhan, dia amat brilian!” seru Foster.

Banyak dari kita yang melihat Zlatan sebagai pemain hebat, tapi jarang dari kita yang mengetahui bagaimana ia mencapai apa yang ia dapatkan saat ini. Zlatan dikenal sebagai orang yang selalu menjaga kebugaran fisiknya. Selam berjam-jam ia berlatih Taekwondo dan terus berlatih. Hal ini yang membuat Mourinho menginginkannya di lini serang.

“Satu-satunya hal yang mengejutkanku [tentang Premier League] adalah bahwa pertandingannya tidak terkontrol. Belakang ke depan, belakang ke depan, ritmenya begitu tinggi tapi inilah bagaimana pertandingan berjalan dan Anda mesti mengadaptasikan tubuh Anda ke dalamnya. Aku telah bermain di berbagai kejuaraan di berbagai negara dan selalu bisa beradaptasi,” ujar Zlatan.

Saat Zlatan tidak bermain, United kerap menghasilkan banyak peluang tapi tak terselesaikan, salah satunya saat ditahan imbang 1-1 oleh Arsenal. Di sisi lain, Mourinho membutuhkan penyerang dengan kualitas yang sama. “Dia tak bisa bermain di 60 pertandingan beruntun,” jelas Mourinho.

Seperti halnya anggur, Zlatan akan semakin menawan di usianya yang kian matang. Namun, tidak ada yang meminum anggur berbotol-botol dalam sekali waktu; seperti halnya Zlatan yang akan ada kalanya butuh istirahat. Pertanyaannya, siapa yang kini siap mengganti Zlatan? Atau memang ia tidak tergantikan?