Empat gol yang disarangkan Romelu Lukaku pada empat laga kompetitifnya bersama Manchester United membuatnya menjadi bintang baru sekaligus tumpuan serangan The Red Devils. Didatangkan dengan nilai transfer 75 juta poundsterling, anehnya tidak ada klausul pelepasan dalam kontrak Lukaku.

Pada awal Juli 2017 lalu, United akhirnya resmi mendapatkan striker tim nasional Belgia tersebut dari Everton yang sudah dibelanya sejak musim 2014/2015, setelah menjalani masa peminjaman. Menariknya, ketika itu Mourinho sendiri yang melepasnya dengan biaya 28 juta paun, sebelum dia dipecat pada pertengahan musim berikutnya oleh Chelsea.

Kini pelatih berkebangsaan Portugal itu menghabiskan dana The Red Devils sebesar 75 juta paun, agar Lukaku bisa kembali bermain untuk timnya saat ini. Tak hanya merelakan banyak biaya, United pun juga harus bersusah payah untuk bisa merekrutnya.

Meski terbilang mahal; transfer termahal di Premier League Inggris musim ini,  namun nilai itu dirasa pantas, mengingat sang bintang merupakan pencetak gol terbanyak kedua di liga musim lalu dengan 25 gol, terpaut empat gol dari Harry Kane.

Biasanya, suatu klub sengaja menyepakati klausul pelepasan dengan pemain dalam kontraknya, agar tidak merugi di kemudian hari. Klausul pelepasan itu bisa berupa nominal tertentu dalam transfer berikutnya, yang harus disiapkan klub manapun yang ingin merekrut sang pemain.

Klausul seperti itu biasanya banyak dilakukan dalam mengontrak pemain-pemain muda yang memiliki potensi bagus di kemudian hari, yang sebenarnya juga termasuk Lukaku. Namun, entah mengapa manajemen United tidak menuangkan klausul pelepasan itu dalam kontrak Lukaku; entah terlupa atau memang sengaja.

Untungnya, baru-baru ini pemain berusia 24 tahun tersebut sudah berikrar akan bertahan lama di Old Trafford. Meskipun bukan tidak mungkin suatu saat nanti dia akan pergi untuk mengejar mimpi yang jauh lebih besar bersama klub lain, namun untuk saat ini Lukaku mengaku fokus 100 persen dengan karirnya bersama tim Setan Merah.

“Saya memang tidak punya hal itu [klausul pelepasan], tetapi saya sangat bahagia. Semoga saya bisa berada di sini untuk waktu yang sangat lama. Saya tidak akan pergi. Saya bahagia di sini. United adalah klub besar,” ucap Lukaku seperti dilansir DH.

Sebelumnya, pernyataan Lukaku sendiri sudah mengindikasikan bahwa dia akan terus meningkatkan performanya bersama United. Pemain kelahiran Antwerp, Belgia, 13 Mei 1993 berdarah Kongo itu pun mengaku akan memberikan permainan terbaiknya untuk The Red Devils dan terus mencetak gol demi gol bagi kemenangan tim di semua ajang.

“Ini baru permulaan. Manajer punya rencana dan kami akan mengikutinya. Semoga saja akan menghasilkan sesuatu. Bermain di hadapan fans seperti ini sangat menyenangkan. Hal terpenting adalah menang,” ungkapnya seperti dikutip dari Sky Sports.

“Kami memulai pertandingan dengan baik dan harus melanjutkan kerja keras. Saya senang melihat tim menang. Ketika Anda bermain untuk United, pekerjaan Anda adalah mencetak gol. Semua orang bisa menciptakan peluang dan akhirnya tim sanggup mencetak banyak gol. Mourinho meminta saya jadi pemimpin di tim ini dan semua orang bekerja sangat keras yang tentunya akan membuahkan hasil positif. Fans ingin melihat sepakbola indah, itulah yang baru saja kami perlihatkan. Mereka sangat puas,” pungkas Lukaku yang saat itu baru saja membawa United menang di laga perdana liga.

Sementara itu, sebelum Lukaku menunjukkan tajinya di laga kompetitif, Mourinho sendiri pun sudah mengaku cukup puas dengan proses adaptasi yang dijalani anak asuhnya itu bersama tim barunya. “Saya senang dengan adaptasinya dalam tim yang luar biasa ini,” ungkap pelatih berusia 54 tahun tersebut dalam tur pramusim selama Juli 2017 lalu, dilansir laman resmi klub, ManUtd.

Dalam tujuh pertandingan pramusim yang dijalani United, termasuk selama di Amerika Serikat, Lukaku selalu diturunkan oleh Mourinho. Dia mencetak tiga gol dan mencatat empat kali bermain sebagai starter.