Legenda Manchester United, Ryan Giggs, menganggap striker muda United, Marcus Rashford, punya kemiripan dengan salah satu legenda sepakbola dunia, Thierry Henry. Di mana karena perbandingan tersebut, Giggs mendukung penuh Rashford untuk meneruskan karir atau menaruh target untuk menjadi seorang striker sejati.

Rashford yang kini masih berusia 19 tahun tersebut baru saja menjalani pertandingan di timnas Inggris. Di mana ia mulai dari babak kedua ketika berhadapan dengan Malta, Jumat (1/9) waktu setempat. Pemain akademi United tersebut masuk menggantikan pemain sayap Manchester City, Raheem Sterling. Usai Rashford masuk, kebuntuan The Three Lions dalam mencetak gol terobati, terbukti mengakhiri skor dengan angka 4-0.

Pada laga tersebut, Rashford bermain sebagai sayap kiri seperti yang biasa ia lakoni di Old Trafford. Posisi tersebut tampaknya akan kembali harus dijalani oleh Rashford musim ini, setelah kehadiran Romelu Lukaku pada bursa transfer musim panas ini. Kemudian kembalinya top skorer United musim lalu, Zlatan Ibrahimovic, jua mempersempit peluang Rashford untuk mengisi posisi striker utama United.

Namun menurut Giggs, Rashford tak perlu mengkhawatirkan hal tersebut. Pasalnya usia muda membuat Rashford mempunya banyak waktu untuk berkembang menjadi seorang striker nomor 9 yang sempurna. Sama seperti Thierry Henry yang memulai karir dari sayap kiri ketika diboyong dari Juventus.

“Dia (Rashford) jelas bisa bermain melebar, tapi pada akhirnya ia akan tetap menjadi nomor 9. Saya melihat kemiripannya dengan Thierry Henry, dia sangat brilian bermain di sayap kiri,” tutur Giggs.

Lebih lanjut lagi Giggs menganggap kemampuan Rashford untuk bermain melebar dapat berguna ketika ia ditempatkan sebagai striker. Dimana menurut pria berusia 43 tahun tersebut, ketika menjadi striker Rashford dapat menarik pemain lawan dari kedua sisi.

“Bahkan jika ia bermain sebagai striker, dia dapat melesat ke sisi kiri sehingga kamu dapat menarik pemain dari kedua sisi. Tetapi jika dia tidak bermain sebagai striker secara terus menerus dan tiba-tiba (Harry) Kane) cedera, kamu minta dia (Rashford) bermain di depan, dia mampu melakukannya,” lanjut pria asal Wales tersebut.

Sekilas Lesatan Permainan Rashford

Teman akrab dari Jesse Lingard tersebut pertama kali menginjakkan kakinya di kompetisi dunia saat Anthony Martial mendapat cedera. Seperti kompatriotnya tersebut, Rashford yang waktu itu masih berusia 18 tahun menunjukkan bakat yang luar biasa menjanjikan.

Mulai dari Europa League, Premier League, laga internasional dan gol-gol pada laga derby Manchester berhasil menjadi bukti talenta mahal Rashford. Delapan gol dan dua assist di 19 penampilan sebagai striker utama adalah bukti kuat bahwa promosi ke tim utama untuk bocah asli kota Manchester tersebut tidak sia-sia.

Musim lalu memang Rashford harus merasakan yang namanya naik level. Dimana musim kedua untuknya menjadi lebih sulit untuk dijalani. Kedatangan manajer baru dan taktik baru, jelas membuat Rashford harus beradaptasi. Apalagi ia mendapat peran baru untuk bermain sebagai sayap kiri, menjadi pendukung dari Zlatan Ibrahimovic. Namun meski begitu perolehan 16 gol dari 30 penampilan tetap harus diakui sebagai hal yang impresif.

Dilansir dari media lokal kota Manchester yaitu Manchester Evening News (M.E.N), Rashford dinilai sebagai pemain yang memiliki kecepatan di atas rata-rata, lalu kepercayaan diri yang jua melebih pemain lain di level usianya, serta punya variasi penyelesaian akhir yang kita tahu krusial dimiliki seorang striker.

Media lokal tersebut jua sempat membandingkan antara Rashford dengan pemain terbaru Paris Saint Germain, Kylian Mbappe. Dimana seperti kita tahu Mbappe justru yang pertama kali mendapat julukan sebagai The New Thierry Henry.

Menurut M.E.N, jika dibandingkan dari konversi tendangan yang menjadi gol, Rashford masih kalah dari pemain berusia 18 tahun tersebut. Di mana Mbappe hanya butuh 3 tendangan untuk mencetak gol, sedang Rashford butuh 5 tendangan untuk bisa mencetak satu gol.

Namun M.E.N juga menyatakan bahwa segi kompetitif kedua liga bisa menjadi pertimbangan pembaca ketika membandingkan kedua pemain muda ini.

Kemudian, senada dengan Giggs di awal-awal paragraf, M.E.N jua menilai selain mumpuni sebagai striker, posisi sebagai winger bukanlah hal yang dipaksakan untuk Rashford. Justru menurut M.E.N Rashford menguasai sejumlah trik sebagai seorang winger, cerdik melakukan umpan terobosan, lalu adanya talenta untuk mengambil tendangan bebas.

“Rashford sudah mempunyai bahan-bahan dasar untuk menjadi pemain bintang.”

Begitulah pernyataan terakhir M.E.N dalam artikel ulasan mengenai Rashford. Bagaimana menurut Anda?

Sumber : Metro dan MEN