Kehadiran Romelu Lukaku membuat banyak mata tertuju pada pemain berkebangsaan Belgia itu. Ini wajar melihat Lukaku diproyeksikan sebagai pengganti mesin gol Manchester United musim lalu, Zlatan Ibrahimovic. Kini, beban Lukaku kian berat karena ia dibandingkan dengan Wayne Rooney yang pindah di waktu yang hampir bersamaan.

Rooney yang kini berseragam Everton, buka suara soal kehadiran Lukaku. Menurutnya, Lukaku kini mendapatkan tekanan besar karena ia tak mendapatkan keuntungan yang dirasakan Rooney kala bergabung pada awal 2000-an. Kala itu, masih ada skuat Class of ’92 yang turut mengatrol penampilan mantan kapten United itu.

Selain itu, bermain di United yang notabene merupakan kesebelasan papan atas tentu akan menjadikan suasana dan beban sebuah pertandingan menjadi berbeda. Terbukti apa yang disampaikan oleh Rooney bahwa jika menunjukkan kelemahan sedikit saja, maka akan terekspos begitu luas dengan cepat.

Seperti kita tahu, Lukaku menjalani debut pertamanya untuk United di laga pra musim pertama United menghadapi LA Galaxy. Meski menang 5-2 atas eks klub David Beckham tersebut, Lukaku mendapat sorotan buruk dari publik di media sosial.

Manajer United, Jose Mourinho, akhirnya turun tangan untuk menjawab segala kritikan yang ditujukan terhadap performa debut Lukaku di United.

“Dia (Lukaku) memang tak mencetak gol, tetapi dia bermain lebih baik daripada yang mencetak gol.”

“Poinnya adalah menyerang bagi siapapun yang memegang bola di pertahanan lawan. Dia sangat cepat dan bagi saya dia berhasil menunjukkan bahwa ia bermain untuk tim dan tidak egois. Dia peduli dengan kemajuan tim,” jelas Mourinho.

Dalam saat yang bersamaan, Mourinho juga menyampaikan bahwa dirinya tak ingin membandingkan Lukaku dengan Rooney. Menurutnya kedua pemain tersebut memiliki karakter yang berbeda satu sama lain.

“Membandingkan Rooney dengan Lukaku itu tidak bisa. Bagi kami Rooney bukanlah seorang striker, sedang Lukaku itu adalah target man, dengan model membelakangi bek lawan,” tambah Mou.

Lagipula menurut Mou dalam pertandingan tersebut, Lukaku bermain di saat tim lawan menurunkan pemain-pemain terbaiknya. Di mana ada nama Giovani dos Santos dan juga eks bek Chelsea, Ashley Cole yang diturunkan.

“Mereka (tim kedua United) berkesempatan untuk bermain dengan pemain yang lebih baik. Lagipula pelatih lawan bermain bukan untuk menang, dia mau memberikan setiap pemain pengalaman di lapangan. Seperti kita yang menurunkan dua tim untuk bermain.”

“Jadi jelas bahwa di babak kedua, mereka mendapatkan pemain yang lebih berpengalaman, kualitas lebih baik, dan sulit untuk dikalahkan. Namun dengan hasil 5-2, saya pikir kedua tim mendapatkan yang diinginkan. Kami tidak peduli dengan hasilnya, itu adalah sesi latihan yang baik,” kata manajer berusia 54 tahun tersebut.

Sebelumnya Mou memang sudah mengatakan hal-hal apa saja yang ia harapkan dari sosok Lukaku bagi lini serang United. Di mana dilansir dari laman resmi United, Mou melihat pengalaman Lukaku di Premier League yang dapat meminimalisir proses adaptasi.

“Dia (Lukaku) dari Premier League. Memang banyak sejumlah striker bagus di dunia ini, tapi Liga Inggris itu habitat yang spesifik. Sebuah liga yang sulit bagi seorang striker dan biasanya butuh waktu untuk bisa beradaptasi. Namun Lukaku sudah berada di Premier League selama 5 musim,” tutup Mourinho.

“Kini, dia datang ke kesebelasan dengan tanggung jawab yang berbeda pada momen yang tepat dalam kariernya. Lukaku adalah pemain yang masih muda tapi punya pengalaman bertahun-tahun di Premier League dan timnas Belgia. Dia akan bermain di Liga Champions, yang mana merupakan motivasi utamanya,” tutup Mourinho.

Sumber : Daily Mail, Metro dan Goal