Bek Manchester United, Phil Jones, telah banyak mengalami cedera dalam karirnya. Namun, ia masih terus berjuang untuk membuktikan jika ia pantas berada di sisi pertahan The Red Devils.

Ada momen krusial saat di mana Manchester United menang 4-0 melawan West Ham, dan membuat setidaknya teriakan gemuruh dari tribun Sir Bobby Charlton. Mata Phil Jones begitu awas yang hanya tertuju untuk mengintersep bola dari kaki lawan. The Hammers selalu kehilangan kesempatan menembus pertahanan dan selalu berada jauh keluar dari area kotak penalti.

Bek tengah United itu telah melakukan ‘kecerobohan’ yang berakibat fatal karena ia sempat melakukan pertahanan tanpa memikirkan keamanan dari dirinya sendiri. Jones, bagaimanapun, membuat sisi area pertahanan menjadi sangat ‘bersih’ dengan tipikal bermainnya. Para pemain West Ham mungkin merasa frustrasi dengan cara bermainnya itu. Dan pada kenyataannya, Jones telah membuat publik Old Trafford bergemuruh atas apresiasinya terhadap ‘pertahanan gila’ yang ia mainkan.

Namun, tidak dapat dipungkiri jika pertahanan United saat ini memiliki banyak opsi, setelah berhasil mendatangkan seorang bek baru bernilai 30 juta paun asal Swedia, Victor Lindelof. Bek tengah berusia 23 tahun itu tidak ada dalam skuat utama Jose Mourinho, karena bos United tersebut masih memperhitungkan bahwa Lindelof belum siap untuk bermain di Premier League.

Jones sering mengalami fisik yang buruk karena rutinitas cederanya. Tapi di balik semua itu, Mourinho menyukainya. Mungkin hal itulah yang ada dari tipikal John Terry. Pemain senior yang ia mainkan secara terus menerus walaupun pada kenyataannya tidak masuk akal jika melihat dari sisi fisiknya yang rentan cedera. Musim lalu, Jones mengatakan kepada MEN Sport bahwa kedatangan mantan bos Chelsea tersebut merupakan kabar baik baginya.

“Saya merasa hanya ada tiga manajer yang benar-benar percaya kepada saya dan mengerti saya sebagai pemain,” katanya. “Pernyataan itu tidak mengkritik manajer lain, tapi dari tiga manajer itu adalah Sam Allardyce, Sir Alex Ferguson, dan sekarang Jose Mourinho. Mereka semua telah memberi saya kepercayaan dan kepercayaan diri saya terus bangkit. Anda hanya mendapatkan gertakan dari manajer tertentu yang Anda sukai dan Anda akan merasa nyaman dengan mereka.”

Penampilan Jones di 17 laga dalam 20 pertandingan antara bulan November dan Februari pada musim lalu bisa dibilang adalah sederetan performa terbaik dari bek berusia 25 tahun itu sejak masa-masa kepemimpinan di bawah Ferguson, setelah ia dibeli dari Blackburn Rovers pada 2011.

Memang rasanya Jones tampak seperti seorang bek yang dikutuk untuk terus mengalami cedera, dan menjadikannya pemain yang dikesampingkan. Namun, jika melihat dari sisi lain, Jones adalah sumber kekuatan pertahanan United yang sukses untuk gelar Europa League pada laga final melawan Ajax Amsterdam di Stockholm musim lalu.

Meskipun kedatangan Lindelof diprediksikan akan menjadi kemunduran karir dari seorang Jones pada musim ini, pemain berkebangsaan Inggris itu selalu hadir di tur pra-musim untuk membuktikan kapabilitasnya sebagai bek yang pantas berada di skuad utama asuhan Jose Mourinho. Dan nyatanya Lindelof saat ini sedang berada dalam masa sulit berada di skuad United karena sebuah kepercayaan yang masih belum tercipta dari sang manajer.

Mengesampingkan itu semua, kembalinya Phil Jones di skuad utama untuk diduetkan bersama Eric Bailly di area pertahanan saat melawan The Hammers, menjadikan aura juara semakin terihat dari Manchester United. Dan yang harus ia butuhkan sekarang adalah menghindari beragam cedera serta penyakit fisik lainnya yang sudah sering mengganggu karir besarnya itu. Karena mantan pelatihnya, Sir Alex Ferguson, menyebut jika ia melihat sebuah visi besar dari seorang Jones di masa depan. Dan bukan menjadi sesuatu hal yang tidak mungkin, jika Jones tampil konsisten, visi tersebut bakal terwujud.

 

Sumber : Manchester Evening news