Foto: wallpapersdsc.net

Robert Lewandowski kerap dianggap tidak cocok untuk menjadi ujung tombak kesebelasan sekelas Bayern Munchen. Badannya tinggi besar yang membuatnya tak terlihat cukup gesit untuk berada di area pertahanan lawan. Namun, Lewandowski jelas memupus semua pikiran itu. Bersama Bayern, Lewandowski tengah menapaki masa kejayaannya.

Lewandowski didatangkan Bayern dari Borussia Dortmund pada musim 2014/2015. Banyak yang merasa kalau penyerang berkebangsaan Polandia tersebut akan sulit menyesuaikan dengan skema yang diterapkan Pep Guardiola. Di era tersebut, banyak yang merasa kalau Thomas Mueller akan menjadi “False 9” yang sesuai dengan strategi Pep. Apalagi, kedua pemain sayap Bayern, Arjen Robben dan Franck Ribery, tengah menderita cedera panjang.

Namun kenyataannya, Lewandowski menjadi bagian integral dari skema yang diterapkan oleh Pep. Cederanya sejumlah pemain, membuat Pep merombak formasi dasarnya mulai dari empat bek ke tiga bek. Perubahan formasi juga bisa terjadi bahkan di tengah pertandingan.

Perubahan formasi ini berdampak pula pada gaya menyerang Bayern. Saat bermain dengan empat bek, Bayern akan lebih banyak menekan lewat kedua sisi dibantu pergerakan dua fullback. Di sini peran Lewandowski menjadi penting sebagai tower di tengah kotak penalti. Namun, saat bermain dengan tiga bek, Bayern lebih banyak memfokuskan serangan ke tengah dengan menjadikan Lewandowski sebagai pemantul bola; dan seperti yang kita ketahui, skema ini benar-benar berhasil.

Salah satu yang paling diingat tentu lima gol Lewandowski ke gawang Wolfsburg pada musim lalu. Hebatnya, lima gol itu dicetak hanya pada rentang waktu 10 menit!

Lewandowski saat ini sudah mencetak 86 gol dari 122 pertandingan atau rasionya 0,7 gol per pertandingan. Catatan ini tentu terbilang tinggi bagi seorang penyerang. Apalagi, yang paling penting, Lewandowski mampu memahami instruksi dari pelatih; apakah ia mesti mencetak gol atau sekadar menjadi penyuplai bola.

Saat menandatangani kontrak dengan Bayern, Lewandowski mendapatkan durasi selama lima tahun atau berakhir pada musim 2018/2019. Kontrak yang masih bersisa dua tahun ternyata tidak membuat Bayern tenang. Mereka pun memperpanjang kontrak dengan tambahan dua tahun yang membuatnya akan berada di Allianz Arena hingga 30 Juni 2021.

“Aku sangat senang bahwa negosiasi ini menghadirkan hasil yang positif dan aku akan bertahan di Bayern untuk beberapa tahun lagi. Kami masih tetap punya tujuan yang ambisius,” ucap penyerang kelahiran 21 Agustus 1988 tersebut.

Disetujuinya kontrak pun disambut gembira oleh Presiden Bayern, Karl-Heinz Rummenigge. “Aku senang bahwa kami telah mengamankan jasa dari salah satu penyerang terbaik di dunia untuk jangka waktu yang panjang. Kini kami yakin kalau pemain kunci yang lain akan mengenakan kostum Bayern hingga beberapa tahun ke depan,” jelas Rummenigge.

 

 

Di Bundesliga, hingga kini Lewandowski telah mencetak 11 gol, atau kurang empat gol untuk menyamai Pierre Patrick Aubameyang yang menjadi pemimpin di daftar pencetak gol terbanyak.

Pembaruan kontrak Lewandowski tentu menjadi kabar buruk buat kesebelasan-kesebelasan yang meminatinya. Kontrak baru berarti klausul baru. Bukan tidak mungkin pula ada opsi pelepasan dengan harga selangit.

Namun, tentu saja, klausul kontrak dengan nilai selangit bukan tidak mungkin untuk ditembus, terutama bagi kesebelasan kaya raya macam Manchester United yang menjadikan Paul Pogba sebagai pemain termahal di dunia. Jika Mourinho membutuhkan opsi serangan baru selain Zlatan Ibrahimovic, Lewandowski agaknya tidak akan mengecewakan.