Masa-masa 13 tahun karir Wayne Rooney bersama Manchester United akhirnya selesai sudah. Tepat pada 9 Juli 2017 lalu, penyerang berusia 31 tahun itu resmi meninggalkan Old Trafford. Dia kembali ke klub masa kecilnya, Everton, yang sempat dibelanya di awal karir profesional pada 2002-2004 lalu.

Kehadiran Rooney ini pula yang diyakini membantu mempermulus jalan Romelu Lukaku dari Everton ke tim Setan Merah, yang diresmikan sehari kemudian. Mulai musim 2017/2018 nanti, sang kapten sudah tak lagi mengenakan jersey merah khas The Red Devils bernomor punggung ‘10’.

Rooney memang belum lama pergi dari Theatre of Dreams. Namun ternyata, pelatih Jose Mourinho sudah pula rindu padanya. Sebuah pengakuan emosional; yang mungkin juga berbau sensasional, dari sang manajer, belum lama ini. Ungkapan yang tiba-tiba, tanpa ada peristiwa yang terkait dengan momen di antara mereka berdua.

“Saya sangat merindukannya, saya kangen dia. Saya pikir dia adalah sosok yang fantastis,” ungkap Mourinho dilansir The Telegraph.

Dia pun mengaku tak bisa menutupi kesedihannya saat Rooney memilih pergi dari Old Trafford dan pulang kembali ke Everton. Mourinho sendiri mengaku sebenarnya bukan seseorang yang mudah mengungkapkan kesedihan terutama dalam masalah pekerjaan. Namun, hal sebaliknya terjadi ketika dia menerima kenyataan bahwa pemainnya itu telah pergi.

“Saya bukan tipe orang yang gampang emosional dalam pekerjaan saya dan saya justru sebaliknya ketika dia pergi,” lanjutnya.

Padahal, kedatangan Mourinho pada awal musim lalu-lah yang sebenarnya membuat posisi Rooney di United semakin terpojok. Kondisi itu pula yang ditengarai akhirnya berdampak pada keputusannya untuk pergi di musim panas ini.

Pada musim 2016/2017 lalu, pemain yang juga menjabat sebagai kapten tim nasional Inggris itu memang lebih banyak didudukkan di bangku cadangan oleh Mourinho. Masalah cedera, stamina, dan performanya yang terus menurun, menjadi alasan bagi sang manajer untuk memarkir Rooney, yang sebelumnya selalu menjadi pilihan utama pelatih. Alhasil, pemain kelahiran 24 Oktober 1985 itu hanya mencatatkan 15 penampilan sebagar starter di Premier League Inggris. Bahkan, jumlah total 25 penampilannya di liga musim lalu jadi yang paling sedikit sepanjang karier profesionalnya.

Jumlah gol yang dicetak Rooney dalam 39 penampilan di semua ajang bersama United pada musim lalu juga tak mampu menembus angka dua digit. Dia hanya bisa mencetak delapan gol, kali pertama terjadi selama berseragam The Red Devils.

Mungkin, itu disebabkan karena kurangnya kesempatan bermain yang diberikan oleh Mourinho, selain juga karena memang sudah menurunnya ketajaman Rooney seperti yang menjadi alasan sang pelatih. Kondisi ini pula yang membuat berbagai rumor soal kepindahan Rooney, termasuk ke China sempat muncul pada musim dingin Januari 2017 lalu.

Kini, setelah semuanya terjadi; setelah United membiarkan Rooney pulang ke Everton dengan status bebas biaya, Mourinho malah mengenang lagi kedigdayaan sang mantan yang pernah ditelantarkan.

Namun, perasaan sentimentilnya itu memang tentu tidak muncul begitu saja tanpa suatu alasan. Dia rupanya terkenang dengan prestasi Rooney yang telah memenangkan banyak trofi bersama United, dan bahkan masih tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang masa klub dengan koleksi 253 gol sejak 21 Januari 2017 lalu, mematahkan rekor 249 gol milik sang legenda, Sir Bobby Charlton.

Oleh karena itu pula, manajer berkebangsaan Portugal tersebut menyampaikan pujian setinggi langit bagi Rooney.

“Namun saya yakin dia akan sangat bagus untuk Everton, dan Everton akan sangat bagus untuknya. Wayne itu adalah pengaruh yang sangat positif. Kami tidak bisa bilang bahwa kami akan membaik karena Wayne pergi. Tidak. Dia adalah sosok penting dan pribadi yang baik bagi kita. Saya pikir ini adalah periode baru tanpanya, tanpa kepemimpinannya, dan tanpa pengaruhnya yang bagus untuk kita,” pungkas Mourinho, tentu sambil mengenang sosok mantan pemainnya tersebut.

Apapun itu maksud yang ingin disampaikan oleh pelatih berjuluk The Special One yang memang suka membuat sensasi tersebut, setidaknya dia sudah berusaha menciptakan momen perpisahan yang baik dengan Rooney; perpisahan yang masih akan pantas dikenang hingga di masa-masa mendatang.

Mourinho pun tentu saja tidak ingin para suporter Setan Merah mencatat sebuah kenangan, bahwa pahlawan mereka, Rooney pergi meninggalkan ‘rumah’ yang telah membesarkan dan dibesarkannya dalam suasana hati yang hancur. Sudahlah Mourinho, kita hentikan suasana yang penuh emosi ini!