Marcos Rojo mendapatkan reaksi keras setelah melakukan tekel dengan dua kaki kepada Idrissa Gueye kala Manchester United bertandang ke Goodison Park, markas Everton. Apalagi, ia cuma diberikan kartu kuning oleh Michael Oliver, wasit yang memimpin pertandingan.

Legenda United, Gary Neville, menyebut bahwa Rojo beruntung karena tidak diusir oleh wasit. Pasalnya, tekel dengan dua kaki ganjarannya adalah kartu merah. “Ketika Anda melancarkan aksi seperti itu, itu adalah kartu merah. Rojo beruntung karena tidak diusir. Dia pemain yang sangat, sangat beruntung.”

Hal senada juga diungkapkan Howard Webb. Wasit Inggris yang pernah memimpin final Piala Dunia dan Piala Eropa ini menegaskan bahwa tekel Rojo mestinya berbuah kartu merah. “Michael Olivier memang wasit yang hebat, tetapi dia akan menyesali keputusannya jika melihat hal itu lagi dalam tayangan ulang,” ucap Webb.

Kala bertandang ke Selhurst Park, kandang Crystal Palace, Rojo melakukan aksi serupa. Kali ini, “korban”-nya adalah Wilfried Zaha. Tekel dua kaki Rojo memang tidak mengenai kaki Zaha. Namun, seandainya berbenturan, bisa dipastikan dampaknya akan buruk buat Zaha.

“Dari pinggir lapangan, tekel itu terlihat buruk. Dia melompat dengan dua kaki (kepada Zaha) dan kami semua sudah berdiskusi di mana (kami diberitahu) kalau itu (mestinya) kartu merah,” ucap manajer Crystal Palace, Alan Pardew.

Jose Mourinho, sebagai manajer United menolak untuk memberi komentar soal tekel tersebut. Namun, Mou dengan segera membela pemain berkebangsaan Argentina tersebut.

“Dia bermain sangat bagus, fenomenal. Dia adalah pemain yang bersih, agresif. Tabiatnya, sebagai seorang Argentina, sangatlah emosional tapi sangat bersih dan dia mungkin tengah bermain yang terbaik dalam karier sepakbolanya. Aku tidak berkomentar soal tekel David Luiz kepada Marouane Fellaini atau Danny Rose kepada Henrikh Mkhitaryan. Jadi, aku juga tidak akan mengomentari yang ini,” jelas Mourinho.

Dalam pertandingan tersebut, baik United maupun Palace, punya alasan untuk protes terhadap wasit. Gol pertama United dianggap oleh Pardew memiliki dua kesalahan. Yang pertama,  bola yang diumpan kepada Pogba mestinya handball karena mengenai tangan Zlatan Ibrahimovic. Yang kedua, Pogba sudah berada pada posisi offside.

Di sisi lain, United pun mestinya mendapatkan penalti setelah Joe Ledley menghalau bola dengan lengannya. Wayne Rooney yang digantikan usai insiden penalti tersebut merasa frustrasi karena tak diberi penalti.

“Dia komplain kepada wasit dan asisten wasit. Dia sangat marah karenanya. Namun, meskipun kita berada dalam posisi 1-1, aku memintanya untuk melupakannya,” ucap Mourinho.

“Kami mendapatkan dua kemenangan besar dalam beberapa hari terakhir. Besar karena dua kemenangan itu seperti enam hasil seri. Kalau Anda menang dua dari lima pertandingan dan kalah tiga, dalam hal poin itu lebih baik ketimbang lima hasil seri,” lanjut Mourinho.

“Tapi kenyataannya aku melupakan hasil seri itu dan fokus pada penampilan dan penampilan yang bagus untuk waktu yang lama. Para pemain pantas mendapatkan dua kebahagiaan: kebahagiaan di kandang dan tandang. Kini kami akan menghadapi West Bromwich Albion, sangat sulit, lalu Sunderland, Middlesbrough, dan Leicester yang hanya beberapa poin dari zona degradasi. Sangat sulit. Tapi kami akan bermain bagus.”

“Kalau kami kehilangan poin di kandang atau tidak seri, kami semakin dekat ke puncak. Tapi kami kehilangan poin dan kini kami semakin mendekat dengan top four. Tiga pertandingan akan dimainkan sampai akhir tahun. Mari kita lihat bagaimana itu berakhir pada 31 Desember dan kami bisa merasakan, apa yang mesti dilakukan di putaran kedua.”