Juan Mata mengirim sebuah pesan spesial kepada para pendukung Manchester United. Ia mengungkapkan kecintaanya kepada para suporter di Old Trafford, dan juga bertekad memberikan dedikasinya secara penuh untuk membakitkan kembali kejayaan The Red Devils.

Mata kemudian menjelaskan keadaan para suporter Manchester United. Ia mengatakan jika ia merasa para suporter United sangat bergairah di tiap musimnya. Dalam untaian pesan singkatnya, ia mengatakan, “Untuk para suporter yang saya cintai, saya merasa telah melihat berbagai perkembangan di setiap tahunnya di Manchester.”

“Saya sangat senang telah diberikan begitu banyak semangat saat kami melawan Liverpool. Tapi di berbagai pertandingan, saya membutuhkan lebih dari orang-orang di kota Manchester untuk membantu saya bermain lebih baik. Terimakasih atas semuanya.”

Sebelum memberikan sebuah pesan singkat untuk para suporter The Red Devils itu, Juan Mata juga sempat menceritakan sedikit momen berharga yang ia dapat selama berseragam United. Ia menyebut salah satu momen saat United berhasil mengalahkan Saint-Etienne pada pertandingan Europa League di musim lalu.

“Saat itu, kakek saya yang sama sekali masih belum pernah melewatkan pertandingan profesional saya, saat itu sedang berada dalam kondisi yang benar-benar sakit,” ungkap Mata.

“Saya ingat betul, saat saya berada di dalam bus setelah kami berhasil mengalahkan Saint-Etienne 1-0 di Prancis pada pertandingan Europa League, dalam perjalanan pulang menuju Manchester, suara kakek saya saat di telefon melemah dan saya langsung tahu bahwa ia sedang berjuang,” kata pemain berusia 29 tahun itu.

“Kata-katanya keluar perlahan, tapi ia mengatakan kepada saya bahwa kerja sama saya dengan Henrikh Mkhitaryan selama pertandingan itu sangat hebat. Itu mungkin dianggapnya sebagai kerja sama paling khusus dalam hidup saya, karena itu adalah pertunjukan terakhir yang pernah dilihat kakek saya. Beberapa hari kemudian, ia meninggal dunia.”

Memang, dalam 10 tahun karir sepakbola profesionalnya, Juan Mata telah membantu setiap tim yang di perkuatnya untuk menciptakan banyak gol. Entah itu diberikan lewat asisnya ataupun mencetak gol secara langsung.

Mata selalu mendedikasikan diri untuk membantu mendorong timnya meraih kemenangan. Selama berada di United, perannya itu pun sangat krusial. Ditambah lagi kedatangan Henrikh Mkhitaryan pada musim lalu yang menjadikan situasi tersebut sebagai sumber kekuatan baru untuk Mata.

Juan mata kemudian menceritakan jika saat itu sang manajer Jose Mourinho memberinya waktu untuk terbang ke Spanyol guna menghadiri pemakaman kakeknya. Eks pemain Chelsea itu menjelaskan jika ia memperoleh banyak dukungan yang ia dapat dari para suporter Manchester United.

“Ketika saya kembali ke Manchester dan menyalakan telepon saya, saya melihat semua pesan dari para suporter United di media sosial. Dan itu berarti dukungan untuk saya, saya berharap bisa memeluk semua orang yang menunjukan belasungkawa serta dukungannya kepada saya.”

Setelah kematian kakeknya itu, Juan Mata mulai bercermin dengan dirinya sendiri dan memutuskan untuk mengulurkan tangan dengan membantu orang-orang yang tidak seberuntung dirinya.

“Saya telah memikirkan semua hal yang telah diberikan sepakbola kepada saya, dan saya juga harus memikirkan apa yang saya harus berikan untuk mewarisi itu semua. Saya tahu betapa beruntungnya saya memiliki kesempatan hidup yang saya miliki saat ini, dan mengerti bahwa tidak semua orang memiliki kehidupan seperti saya di luar sana,” ujar Mata.

“Dan meskipun saya telah terlibat dengan kegiatan amal sebelumnya, saya tahu bahwa saya ingin melakukan sesuatu yang lebih banyak. Saya ingin memastikan bahwa anak-anak lain di luar sana, yang berada dalam kekurangan, bisa mendapatkan kesempatan yang saya miliki saat ini,” katanya.

Pesepakbola berkebangsaan Spanyol itu memang telah menjadi pemain bintang utama selama karirinya berseragam Manchester United. Namun, ia memiliki jiwa kemanusiaan yang tinggi, dan bahkan ia memastikan diri akan menyumbangkan satu persen dari gajinya untuk program Common Goal yang diadakan streetfootballword, sebuah badan amal yang berbasis di bidang sepakbola. Berbicara tentang situasi tersebut, teringat jika Mata juga sempat membantu mengulurkan tangan untuk orang-orang di kota Manchester yang terkena ledakan bom saat konser Ariana Grande beberapa bulan silam.

Sebagai anggota pertama Common Goal, Juan Mata saat ini berkeinginan untuk mengumpulkan ‘Starting XI’ dari pemain sepakbola lainnya, yang berpikiran serupa dengan dirinya guna membuat janji menyumbangkan satu persen gajinya untuk diberikan kepada badan amal.

 

Sumber : Manchester Evening News, The Peoples Person