Nama Andreas Pereira mulai terdengar cukup sering belakangan ini. Masa depanya masih menjadi misteri, apakah ia akan diikutsertakan dalam skuat Manchester United musim 2017/2018 atau kembali dipinjamkan. Pereira sendiri kini tengah mengikuti persiapan pra-musim United di Los Angeles. Pemain berpaspor Brasil itu juga menyatakan bahwa ia ingin bertahan di United.

“Saya sangat senang dapat kembali dan menjadi bagian dari tim ini. Saya akan melakukan yang terbaik untuk tetap berada disini, mendapatkan peran penting musim depan, membantu rekan saya dan mengesankan manajer,” ujar Pereira.

“Saya sangat fokus ketika berada di sana (masa peminjaman dengan Granada) dan bermain baik serta belajar banyak. Saya berkembang jadi saya bisa kembali dengan keadaan lebih siap untuk bermain dan membantu rekan saya di sini,” tambahnya.

Setelah bermain impresif pada sebuah kompetisi yang digelar oleh Nike yang bernama Manchester United Premier Cup pada 2011 lalu, Pereira mulai dihubungkan dengan klub raksasa Inggris. Namun Sir Alex Ferguson berhasil meyakinkannya untuk merapat ke Old Trafford. Pereira menjadi bagian dari tim muda United dari 2011 hingga akhirnya promosi ke tim utama pada musim 2014/2015. Namun sayangnya ia tak banya mendapatkan kesempatan bermain.

Musim lalu, Jose Mourinho sebenarnya pernah dibuat terkesan dengan penampilan apik Pereira pada laga pra-musim menghadapi Wigan. “Andreas memiliki bakat yang luar biasa, ia memiliki visi yang baik dan teknik yang baik,” ujar Mourinho setelah pertandingan. Tapi Pereira dianggap belum bisa bersaing di tim utama dan dipinjamkan ke Granada selama semusim penuh.

Baca juga: Andreas Pereira Siap Jawab Panggilan Spesial Jose Mourinho

Bersama Granada, Pereira mulai mendapatkan kesempatan bermain. Ia menjadi andalan tim yang berjuang dari ancaman degradasi itu. Pereira bahkan menjadi andalan Granada. Selama musim 2016/2017, ia mencatatkan 37 penampilan dan beraksi di atas lapangan selama 2.881 menit, hanya kalah dari kiper Guillermo Ochoa.

Pereira kerap dimainkan di beberapa posisi, namun sebagian besar ia diplot sebagai gelandang kiri. Pereira memiliki kemampuan lebih dalam dribel, kelincahan, sepakan jarak jauh, dan kemampuan duel satu lawan satu. Pereira dapat dengan mudah mengelabui lawan dan melewatinya lalu membuat umpan kreatif sebagai awal serangan tim. Sayangnya, Granada kesulitan sepanjang musim dan finis di posisi juru kunci dengan hanya meraih empat kemenangan.

Di ajang liga, Pereira mencatatkan 2,1 dribel per laga. Jika dibandingkan dengan pemain sayap United, catatan tersebut menajdi yang terbaik dan mengalahkan Anthony Martial (1,8), Marcus Rashford (1,2), Henrikh Mkhitaryan (1,2),  Jese Lingard (0,8), dan Juan Mata (0,6). Raihan 1,5 umpan kunci per laga pun hanya kalah dari Mata yang membuat 1,8 umpan kunci per laga.

Perihal sepakan jarak jauh ia juga unggul. Pereira memang berani melepaskan tendangan spekulasi dari luar kotak penalti. Dari total 74 sepakan yang ia buat, 59 di antaranya ia lepaskan dari luat kotak penalti dan tiga di antaranya berbuah gol. Sementara itu, hanya Lingard yang pernah mencetak gol dari luar kotak penalti, itu pun hanya sekali.

Meski Pereira unggul dalam beberapa statistik, namun ia juga masih memiliki kekurangan yang harus diperbaiki. Keinginan Pereira untuk berkontribusi bagi tim kadang berlebihan, ia kerap memaksakan diri untuk melakukan dribel padahal itu bukanlah keputusan terbaik yang seharusnya diambil. Secara mental, ia juga harus beradaptasi dengan pemain-pemain bermental juara di United, terlebih karena ia menjalani musim lalu dengan tim yang terdegradasi.

Jika tetap berada di United, Pereira harus melakukan usaha ekstra guna mendapat kepercayaan dari Mourinho. Ia harus bersaing dengan Martial, Rashford, dan Lingard, tiga pemain yang kerap dimainkan di posisi sayap kiri. Namun ketiga pemain itu sebenarnya belum dapat membuat Mourinho puas dan membuat Mourinho mengejar Ivan Perisic untuk memperkuat tim.

Jika Perisic bergabung, peluang bermain Pereira akan semakin kecil. Pereira harus benar-benar bersabar untuk mendapatkan kesempatan bermain dan sekalinya ia mendapatkan kesempatan itu, Pereira harus benar-benar tampil maksimal dan mengesankan Mourinho.