Mulai 17 Juni kemarin, salah satu kompetisi Internasional FIFA yaitu Piala Konfederasi resmi digelar. Kompetisi ini dibuka dengan pertandingan tuan rumah Rusia melawan Selandia Baru yang berakhir 2-0 untuk kemenangan Rusia. Turnamen empat tahunan ini sebenarnya lebih dikenal sebagai pemanasan bagi tuan rumah dalam kesiapannya menggelar Piala Dunia di tahun berikutnya. Lantas bagaimana sejarah ajang yang tahun ini memasuki pegelaran ke-11 tersebut.

Berawal dari Arab

Fahd bin Abdulaziz Al Saud adalah mantan Raja Arab yang begitu mencintai olahraga. Dialah yang membangun infrastruktur olahraga di negara yang terkenal dengan tanah suci Mekkah tersebut.

King Fahd jugalah orang di balik berdirinya Liga Sepakbola Arab Saudi pada 1976. Menginginkan tim nasionalnya bisa bermain di level tertinggi, raja yang bertahta selama 23 tahun tersebut (1982-2005) kemudian mengundang beberapa juara benua untuk bermain dalam turnamen yang bernama King Fahd Cup pada 1992.

Saat itu ia mengundang Argentina, Amerika Serikat, serta Pantai Gading, dalam turnamen yang dimenangi Tim Tango tersebut. Tiga tahun berselang ajang ini kembali digelar dengan tambahan tim Eropa dan Asia yang saat itu diwakili Denmark dan Jepang. FIFA kemudian mengambil alih turnamen tersebut dan mengubah nama menjadi Piala Konfederasi pada 1997.

Tragedi Marc Vivien Foe

26 Juni 2003, di Stade De Gerland Lyon, gelandang Kamerun, Marc Vivien Foe, tiba-tiba terjatuh di tengah lapangan ketika menghadapi Kolombia di semifinal Piala Konfederasi. Voe divonis meninggal dunia karena mengalami serangan jantung 45 menit kemudian.

Sontak kejadian ini mengejutkan banyak pihak terlebih Singa Afrika ini melaju ke partai final. Sempat diisukan mundur, Kamerun akhirnya memutuskan untuk tetap bertanding melawan Prancis di partai puncak.

Pertandingan final pun disiapkan sebagai cara untuk mengenang Foe. Dua kapten kesebelasan yaitu Marcel Desailly dan Rigobert Song masuk ke lapangan dengan membawa foto Foe dalam ukuran besar. Prancis kemudian menang 1-0 lewat golden goal Thierry Henry. Saat penerimaan piala, Marcel Desailly dkk., juga mengajak seluruh pemain Kamerun untuk mengangkat bersama-sama Piala Konfederasi sebagai persembahan untuk mendiang Marc Vivien Foe. Atas dasar ini pula, FIFA kemudian mengubah format Piala Konfederasi dari yang sebelumnya dua tahun sekali menjadi empat tahun sekali.

Kutukan Piala Dunia

Satu hal yang unik dari Piala Konfederasi adalah turnamen ini memberikan kutukan kepada para juaranya. Tercatat tim yang menjuarai Piala Konfederasi akan gagal menjadi juara di Piala Dunia yang sesungguhnya. Prancis tersingkir dari fase grup Piala Dunia 2002 pasca menjuarai piala konfederasi setahun sebelumnya.

Sementara itu Brasil menjadi tim yang paling apes karena empat kali gagal menjadi juara Piala Dunia pasca menang di Piala Konfederasi. Menjuarai turnamen pada 1997, BraSil takluk dari Prancis di final 1998. Juara di Jerman 2005, Adriano cs., kala itu kembali dikalahkan Prancis kali ini di perempat final 2006. Yang terbaru mereka dihancurkan Jerman 1-7 di semifinal Piala Dunia 2014 pasca menjuarai turnamen tersebut pada 2013.

Adakah di 2021?

Keputusan memindahkan Piala Dunia 2022 dari bulan Juni ke November membawa dampak bagi Piala Konfederasi. Ada yang mengatakan bahwa turnamen 2017 akan menjadi turnamen terakhir piala konfederasi.

Hingga saat ini FIFA masih membahas terkait format baru turnamen ini mengingat ajang ini bisa dijadikan sebagai parameter apakah tuan rumah Piala Dunia tersebut siap atau tidak dalam menggelar ajang empat tahunan tersebut.

Jika tetap digulirkan pada Juni 2021 maka hal ini akan menyiksa para pemain mengingat saat itu cuaca di Qatar sedang panas-panasnya sedangkan jika digelar pada November maka tentu saja akan hal itu mengubah susunan kalender sepakbola yang sudah tersusun dengan rapi.

Daftar Juara Piala Konfederasi

Tahun Tuan Rumah Juara
1992 Saudi Arabia Argentina
1995 Saudi Arabia Denmark
1997 Saudi Arabia Brazil
1999 Meksiko Meksiko
2001 Korea Selatan & Jepang Prancis
2003 Prancis Prancis
2005 Jerman Brazil
2009 Afrika Selatan Brazil
2013 Brazil Brazil