Agustus akan menjadi bulan yang spesial bagi Antonio Valencia. Tepat pada 4 Agustus ini, Valencia genap berusia 32 tahun. Selain itu, musim 2017/2018 merupakan musim kesembilannya berbaju merah dan menjadikan ia sebagai pemilik caps terbanyak United yang berasal dari Amerika Latin.

Untuk merayakan segala pencapaian Antonio Valencia tersebut, tidak ada salahnya untuk kita kembali mengingat perjalanan pemain Ekuador ini selama di Manchester dimulai dari musim 2009/2010.

2009/2010 (49 Penampilan, 7 Gol)

30 Juni 2009, Antonio Valencia direkrut dengan nilai 16 juta pounds dari Wigan Athletic. Ia memilih MU alih-alih menerima tawaran dari Real Madrid yang juga berminat kepadanya. Meski ia memiliki gaya main yang berbeda dari Cristiano Ronaldo, namun ia menjadi pilihan utama Fergie di sisi kanan serangan United. Sepanjang musim ia mencetak tujuh gol di mana ia hanya bisa membuat enam gol saja dalam tiga musimnya di Wigan.

“Saya lebih sering masuk di kotak penalti karena Fergie mendorong saya untuk lebih sering maju. Itu membuat saya bisa lebih dekat dengan gawang,” ujarnya kepada Inside United tujuh tahun lalu.

Ia juga memberikan assist bagi Wayne Rooney dalam kemenangan 2-1 di final Piala Liga. Namanya pun kemudian masuk dalam tim terbaik versi PFA musim 2009/2010.

2010/2011 (20 Penampilan, 3 Gol)

Musim yang tidak mengenakkan bagi Valencia karena ia mengalami cedera ankle parah ketika United melawan Rangers yang membuatnya harus absen selama enam bulan. Kepada Inside United ia mengungkapkan bahwa itu adalah cedera yang paling menyakitkan yang pernah dirasakan. Ia bahkan sempat trauma apabila terkena tekel.

Sekembalinya dari cedera, ia langsung menjadi pemain penting di skema Fergie dan berperan dalam keberhasilan United meraih gelar liga yang ke-19. Ia juga turut bermain dalam beberapa laga penting termasuk dalam final Liga Champions melawan Barcelona.

2011/2012 (38 Penampilan, 6 gol)

Musim yang dikategorikan sebagai musim terbaik Antonio Valencia di Manchester United. Sekaligus musim di mana ia mulai dimainkan sebagai bek kanan ketika United terkena krisis pemain belakang.

Di musim ini juga ia mencetak dua gol indah ketika melawan Aldershort Town di Piala Liga dan gol sensasionalnya ketika menghadapi Blackburn Rovers. Di akhir musim, ia memborong penghargaan sebagai pemain terbaik Manchester United, pemain terbaik pilihan pemain serta gol terbaik. Akan tetapi ia tetap merasa kecewa karena gagal mempertahankan gelar liga.

“Saya tidak ingin mengingat momen itu lagi karena satu momen bagus dengan cepat berganti menjadi momen buruk hanya dalam waktu dua menit.”

2012/2013 (40 Penampilan, 1 Gol)

Musim di mana Valencia mewarisi nomor tujuh yang keramat pasca peninggalan Michael Owen. Entah ada hubungannya atau tidak, namun di musim itu penampilan Valencia terkesan biasa-biasa saja dan cenderung tidak konsisten. Namun semenjak April 2013, penampilan Valencia mulai membaik hingga akhirnya Valencia membawa Iblis Merah meraih gelar ke 20 nya di bulan April.

2013-2014 (44 Penampilan, 4 Gol)

Selepas melepas nomor tujuh, ia kembali menggunakan nomor 25. Namun, sama seperti musim sebelumya, permainan Valencia terkesan tidak istimewa seiring dengan menurunnya permainan United di bawah asuhan David Moyes.

Meski begitu ia mampu membuat empat gol dimana salah satunya adalah ketika tendangan kerasnya tidak bisa dihalau penjaga gawang Bayer Leverkusen. Pada musim panas 2014 ia memperpanjang kontraknya di United hingga tiga musim ke depan serta memimpin Ekuador di Piala Dunia 2014.

2014/2015 (35 Penampilan, 0 Gol)

Bersama Louis van Gaal, Valencia memulai peran barunya secara rutin sebagai pemain bertahan. Jika bersama Fergie, ia hanya dimainkan dalam beberapa laga saja sebagai bek kanan, namun di tangan pelatih asal Belanda ini, Valencia mengakhiri 13 pertandingan terakhirnya di United sebagai bek kanan. Meskipun demikian ia mengaku tetap menikmati peran tersebut.

2015/2016 (22 Penampilan, 0 Gol)

Musim di mana seorang Valencia mendapat pukulan yang terbilang telak. Posisinya mulai terganggu dengan kedatangan Matteo Darmian dan Timothy Fosu Mensah. Selain itu musimnya juga terganggu dengan cidera pergelangan kaki yang membuatnya absen selama empat bulan. Akan tetapi ia bermain cukup baik dalam beberapa pertandingan. Salah satunya ketika ia mengkreasi gol Jesse Lingard di final Piala FA.

2016-2017 (43 Penampilan, 1 Gol)

Valencia kembali mendapat musim terbaiknya di bawah manajer United keempatnya. Proses transformasinya sebagai bek kanan telah selesai dan dia menjadi pemain paling konsisten sepanjang musim.

Valencia kembali mencetak gol, ditunjuk sebagai kapten di final liga Europa memenangi pemain terbaik pilihan pemain dan beberapa kali mendapat predikan Man of The Match. Terakhir, dia memperpanjang waktu kebersamaannya dengan setan merah hingga 2019.

Sumber: Manutd.com