Terhitung sudah lebih dari dua kali Manajer Manchester United, Jose Mourinho, mengkritik pedas bek sayap muda United, Luke Shaw. Berkali-kali manajer asal Portugal tersebut menyatakan kekecewaannya terhadap Shaw yang tidak menunjukkan performa meningkat di sesi latihan maupun di lapangan.

Kritik terbaru Mou kembali datang usai laga melawan Everton pekan lalu. Seperti kita tahu, Shaw diberikan kesempatan bermain selama 25 menit, usai menggantikan Ashley Young. Meski tendangan Shaw berhasil membuahkan penalti bagi United, Mou tetap saja tak puas dengan performa pemain asal Inggris 21 tahun silam tersebut.

“Dia (Shaw) memang menunjukkan performa yang baik, tapi itu karena dia bermain dengan saya sebagai otaknya. Kebetulan dia berada di depan saya sepanjang waktu, jadi saya yang membuat keputusan sepenuhnya untuk dia.”

“Komunikasi antara kami berdua memang memungkinkan dalam pertandingan tadi. Karena kami benar-benar dekat. Saya berpikir untuknya, kapan untuk menarik posisi ke belakang, kapan harus memberikan tekanan kepada lawan, dan kapan harus maju ke depan,” kritik Mou.

Shaw adalah salah satu pemain di Inggris yang diproyeksikan menjadi pemain bintang. Berangkat dari akademi Southampton, lalu menjadi pilihan utama manajer The Soton waktu itu, Shaw kemudian diboyong ke United pada awal musim 2014/2015. Namun dua musim berselang, di bawah Mou, Shaw baru mencatatkan 16 penampilan saja sepanjang musim ini.

Talenta Shaw memang tak diragukan lagi, namun etos kerja lah yang dipertanyakan oleh Mourinho. Dalam kesempatan yang sama, Mou mengatakan dirinya ingin Shaw untuk mempercepat proses belajarnya saat latihan. Mourinho lebih menekankan kepada pola pikir Shaw yang harus dikembangkan dibandingkan fisik.

“Di level seperti ini, kita (United) butuh fisik yang mumpuni untuk bermain bola. Kemampuan teknis, Shaw juga sudah cukup, tapi sayang dia belum bisa bermain sesuai dengan apa yang saya inginkan.”

“Dia (Shaw) benar-benar harus mempercepat proses adaptasi, karena menurut saya usia 21 tahun sudah cukup untuk mengerti dengan cepat strategi permainan,” terang Mou.

Dibandingkan dengan minggu lalu, kritik yang kali ini bisa dibilang lebih halus. Karena kritik sebelumnya, Mou sampai hati mengatakan bahwa Shaw adalah pemain United yang tertinggal jauh di belakang rekan-rekannya.

“Luke Shaw? Sangat sulit baginya untuk di bangku cadangan, karena saya saja tak bisa membandingkannya dengan Ashley Young, (Matteo) Darmian, maupun (Daley) Blind. Mulai dari caranya latihan, komitmennya, daya fokus, ambisi, hal-hal itulah yang tak bisa saya bandingkan. Dia tertinggal jauh,” pungkas Mou.

Neville: Shaw Pasti Melakukan Kesalahan Mendasar

Mantan pemain United di era 2000-an, Phil Neville percaya bahwa situasi ini terjadi karena Shaw melakukan kesalahan yang mendasar. Karena menurut Neville yang bermain di posisi serupa, tidak mungkin semudah itu Mou dengan gampang mengkritik pemainnya di depan publik.

“Saya tahu dia (Shaw) mengalami cidera, namun pasti ada kesalahan mendasar yang terjadi jika manajermu mengkritik perilaku, performa latihan, dan ambisi dirimu. Mungkin inilah cara terakhir Mou untuk mengeluarkan talenta terbesar yang dia tahu ada dalam diri Shaw,” kata Neville yang kini menjadi komentator sepakbola di BBC.

Neville mungkin adalah orang yang tepat untuk mengomentari situasi Shaw. Mengingat dirinya menjadi salah satu orang yang memberikan lampu hijau terhadap Shaw untuk diboyong United.

“Ketika Shaw dibeli oleh United, mungkin saya adalah salah satu orang yang terlibat dalam scouting. Lalu saya merekomendasikan dia, karena saya pikir dirinya akan menjadi bek kiri United dalam masa 10 tahun mendatang. Kamu akan berpikir sama dengan saya, bahwa dia akan menjadi pemain yang sensasional, namun hingga kini dirinya belum menunjukkan hal tersebut.”

Shaw yang diboyong dengan nominal 27 juta paun tersebut, baru bermain 3 kali sejak November tahun lalu. Sehingga Neville kemudian berkata bahwa momen ini mungkin adalah momen terakhir Shaw untuk membuktikan dirinya di United.

Lebih lanjut lagi Neville mengatakan bahwa cara Mou ini mungkin akan dilakukan juga oleh Sir Alex Ferguson. Tetapi mungkin Sir Alex, menurut Neville tidak akan mengomentari pemainnya di depan publik.

“Di belakang media, mungkin Sir Alex akan memarahi habis-habisan pemainnya yang tidak memenuhi standar. Bahkan akan diminta untuk bermain di klub lain. Tapi mungkin Jose sudah mencoba cara ini juga, tapi tidak berhasil. Jadi mungkin saja ini (kritik di depan publik) adalah cara terakhir untuk mendongkrak performa Shaw,” tutup Neville.

Melihat pendapat Neville di atas, tampaknya kritik keras Mou ada benarnya. Sebagai pemain profesional, tentu Shaw harus konsisten dengan pekerjaannya. Jangan sampai seperti mantan pemain United lainnya, Nick Powell yang seperti kita tahu sempat berhenti bermain karena kehilangan gairah bermain sepakbola.

Jika benar ini adalah cara terakhir Mou untuk membuat Shaw sadar, maka semoga pemain muda harapan United ini mampu bangkit. Mari kita tunggu!

Sumber : Telegraph.co.uk