Setelah terakhir kali bertemu pada tahun 2013, Manchester United akan kembali bertemu Chelsea di babak keenam atau babak perempat final Piala FA. Pertandingan ini akan menjadi penting bagi kedua kesebelasan terutama bagi kedua manajer karena sama-sama memiliki peluang untuk melakukan double winners pada musim ini.

Setan Merah diharapkan mampu untuk setidaknya membalas kekalahan empat gol tanpa balas yang terjadi pada Oktober 2016 silam. Selain bekal berupa trofi Piala Liga Inggris atau EFL Cup yang diraih Februari lalu, United juga belum pernah mengalami kekalahan setelah melawan Hull di leg kedua semifinal Piala Liga. Namun United perlu ingat bahwa meraih kemenangan di kandang Chelsea adalah hal yang sangat langka mengingat mereka terakhir kali menang di London pada 2012.

Sementara Chelsea sebenarnya memiliki rekor yang terbilang buruk di jika bertemu United di piala FA. Dalam 13 kali pertemuannya, The Blues hanya meraih kemenangan sebanyak dua kali saja sementara sembilan gim berhasil dimenangi United.

Akan tetapi, dalam pertandingan yang akan berlangsung Selasa (14/3) dini hari ini, kubu Antonio Conte cenderung lebih diunggulkan. Selain kemenangan 4-0 di pertandingan sebelumnya, Diego Costa cs., belum terkalahkan di 10 pertandingan terakhir.

United Harus Waspada Dengan Sayap-Sayap Chelsea

Dalam tiga pertandingan terakhir di Piala FA, baik United maupun Chelsea selalu menurunkan formasi yang berbeda-beda di setiap pertandingannya. Akan tetapi hal tersebut tergolong wajar mengingat kedua tim hanya bermain melawan kesebelasan yang berlaga di Divisi Championship dan League One. Sementara dalam pertandingan nanti kedua tim diprediksi akan menurunkan skuat utamanya.

“Kita tahu Europa League begitu penting bagi kami dan piala FA adalah kompetisi yang indah. Kita tidak bisa bermain dengan tim Reserve,” kata Mou jelang melawan The Blues beberapa saat setelah timnya berjuang di Rusia melawan Rostov.

Pada pertandingan ini, United harus bermain tanpa tokoh utamanya, Zlatan Ibrahimovic, yang terkena hukuman akibat insiden sikut dengan Tyrone Mings. Setan Merah benar-benar seperti bergantung terhadap pemain 35 tahun ini. Sejauh ini Ibra-lah sumber gol utama bagi United dengan sumbangan 26 gol dan delapan asisnya di semua ajang.

Secara taktikal, memainkan salah satu di antara Rashford, Martial, ataupun Wayne Rooney, sebagai ujung tombak pun mau tidak mau akan dilakukan oleh Mou. Di musim ini, ketiganya sudah jarang bermain di posisi striker terutama Wayne Rooney. Nama pertama diprediksi akan dipilih sebagai pemain utama mengingat Rashford sudah mencetak tiga gol di ajang tertua ini.

Selain masalah di lini depan, lini pertahanan United juga wajib mewaspadai sayap-sayap Chelsea. Kemampuan para pemain The Blues yang yang mampu menyerang dan bertahan dengan sama baiknya menjadi senjata untuk membuka lini belakang setan merah.

Formasi 3-4-3 yang dibangun Conte sewaktu-waktu bisa berubah menjadi 4-3-3 atau bahkan 4-2-3-1 mengingat mereka memiliki pemain-pemain macam Victor Moses dan Marcos Alonso yang dapat melakukan trackback ke lini belakang. Sesuatu yang tidak dimiliki oleh Juan Mata atau Anthony Martial jika diturunkan sebagai pemain sayap. Memainkan Daley Blind di bek kiri nampaknya terlalu berisiko mengingat ketika United kalah 0-4 pemain yang versatile ini menjadi titik lemah pertahanan United.

Kehadiran Henrikh Mkhitaryan patut disyukuri para penggemar Setan Merah. Kehadiran mantan pemain Shakhtar ini langsung terasa dengan mencetak sebuah gol ketika melawan Rostov. Selain itu kemampuan pemain ini dalam melakukan dribel pun tergolong luar biasa. Dari 15 gim di liga, ia membuat 21 dribel sukses. Selain itu akurasi umpannya pun tergolong baik dengan 404 umpan sukses dari 479 umpan.

United Akan Mencoba Bermain Hingga Perpanjangan Waktu

Formasi 3-4-3 yang dimiliki Chelsea sebenarnya bisa dimatikan dengan cara menurunkan formasi yang sama atau dengan kata lain mencontek strategi Conte. Hal ini sudah dilakukan oleh Mauricio Pochettino saat mereka mengalahkan Chelsea 2-0. Akan tetapi para pemain United jelas berbeda dengan cara main Spurs. Bermain terlalu bertahan pun sama berisikonya dengan bermain terlalu terbuka.

Satu-satunya cara yang mungkin bisa dilakukan adalah menekan para pemain Chelsea agar mereka tidak nyaman dalam menguasai bola. Bukan tidak mungkin United akan memaksakan perpanjangan waktu atau bahkan hingga ke babak adu pinalti. Mengingat di musim ini tidak ada partai ulangan alias replay di babak keenam. Yang jelas hasil 4-0 seperti di bulan Oktober silam tampaknya sulit untuk terulang.

Perkiraan Formasi:

MANCHESTER UNITED:

De Gea, Valencia, Bailly, Rojo, Shaw, Carrick, Pogba, Martial, Mkhitaryan, Rooney, Rashford

CHELSEA:

Courtouis, Zouma, Luiz, Cahill, Moses, Kante, Fabregas, Alonso, Willian, Pedro, Hazard