Setelah mencetak 24 gol pada musim perdananya, kini Zlatan Ibrahimovic juga mencatatkan rekor lainnya. Dirinya tercatat sebagai pemain dengan caps terbanyak dibandingkan pemain lain di Liga Primer Inggris, dengan 36 penampilan. Raihan Zlatan terhitung fantastis mengingat umurnya yang sudah menginjak 35 tahun.

Umumnya di usia 35 tahun, para pemain papan atas sudah menikmati masa pensiun. Berbeda dengan Zlatan, yang tidak hanya bermain dengan tim papan atas, tetapi juga tampil secara konsisten di United. Eks winger United, Ryan Giggs mengakui bahwa sulit untuk bisa mempertahankan performa di usia senja. Faktor lingkungan yang meragukan pemain tersebutlah yang dianggap Giggs sangat sulit untuk dihadapi.

“Tidaklah mudah untuk bermain di usia tersebut. Satu pertandingan buruk saja, orang-orang akan langsung bilang kamu terlalu tua atau semacamnya. Jadi itulah yang dihadapi setiap hari pemain tua,” jelas Giggs yang kini sudah berusia 43 tahun.

Saat ini, striker dengan tinggi 195 cm tersebut tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi Southampton pada final EFL Cup Minggu (26/2) mendatang. Jika diturunkan Mou pada partai final tersebut, Zlatan akan mencatatkan 38 caps untuk United musim ini.

Sebelum pertandingan melawan St. Etienne, hanya pemain Southampton, Nathan Redmond yang mampu menyamai Zlatan soal jumlah caps. Namun kita mesti ingat, usia Redmond masih terbilang muda, yaitu 22 tahun. Lagipula jika menghitung dari menit bermain, Zlatan tetap menang dari Redmond. Di mana Zlatan telah bermain selama 3.030 menit, sedang Redmond 2.616 menit.

Jika dibandingkan waktu bermain Zlatan dengan keseluruhan pemain Liga Primer Inggris, Zlatan masih menempati peringkat ketiga. Ia tertinggal dari pemain Leicester City, Wes Morgan dan Southampton, Fraser Foster.

Meski begitu, kedua pemain yang mengalahkan Zlatan berposisi di lini belakang. Morgan adalah bek dan Foster adalah kiper. Sehingga sejatinya Zlatan sebagai striker memiliki beban yang lebih berat dibandingkan mereka.

Senada dengan perkataan dari Giggs bahwa striker punya tekanan tersendiri dibandingkan pemain lain di tim. Yaitu mencetak gol. “Tetapi, kalau boleh jujur, striker itu adalah pemain yang paling diandalkan pemain lainnya. Karena mereka (striker) dituntut untuk mencetak gol dan itu pasti membebani sang striker,” terang Giggs.

Tapi untungnya menurut Giggs, Zlatan bukanlah pemain yang mudah tertekan dengan beban sebagai striker tersebut. Terbukti dari perolehan 24 golnya di musim perdananya. “Dia (Zlatan) bukanlah tipe pemain yang mudah digoyahkan dengan tekanan. Kamu bisa lihat itu kala dia mencetak hattrick (melawan St. Etienne) dan gol kemenangannya melawan Blackburn,” kata Giggs.

Tidak hanya Giggs yang mengakui kehebatan Zlatan. Eks kapten United, Bryan Robson juga menyatakan pujiannya terhadap striker jangkung asal Swedia tersebut.

Menurut Robson, kehadiran Zlatan sangat berdampak pada performa United musim ini. “Ibrahimovic sungguh luar biasa. Dia mempunyai rekor hebat di setiap liga yang ia ikuti. Dia membawa karakter ke dalam United. Karakter tersebut menyentuh pemain-pemain United yang lain, bahkan mendongkrak performa pemain-pemain tersebut,” sanjung Robson yang memiliki julukan Captain Marvel semasa masih bermain tersebut.

Disandingkan Dengan Legenda United, Eric Cantona

Atas performanya yang kian menanjak dan konsisten, Ibrahimovic mendapat sanjungan dari sejumlah legenda United. Selain pujian-pujian atas gol dan konsistensi performa, Zlatan kini disandingkan dengan legenda United, Eric Cantona.

Salah satu yang menyatakan kemiripan tersebut adalah eks kapten United, Steve Bruce. Bruce yang kini menjadi manajer Aston Villa ini mengatakan keduanya, baik Zlatan maupun Cantona sama-sama terlahir sebagai juara.

“Untuk umur 35 tahun, dia (Ibra) sangat luar biasa. Dia masih punya rasa lapar dan keinginan menjadi yang terbaik. Ada kesan arogan dalam dirinya.”

Bruce yang bermain bersama Cantona selama hampir 5 musim tentu paham betul dengan karakter Cantona.

“Kemiripan antara dia (Ibra) dengan Cantona sungguh mengerikan. Keduanya terlahir sebagai juara. Kamu bisa lihat dia (Ibra) menjadi pusat permainan (talisman) di setiap klub yang ia bela. Tak perlu membahas usianya, karena dia ada di kondisi terbaik saat ini.”

Jika menurut Bruce kemiripan antar keduanya ada di jiwa pemenang, lain lagi dengan pernyataan dari Giggs. Eks winger nomor 11 United ini mengatakan kemiripan antar keduanya ada di rasa percaya diri akan kemampuan masing-masing.

“Menurut saya, kemiripan itu ada di rasa percaya diri mereka yang tinggi akan kemampuan pribadi dan setiap gol yang mereka cetak,” kata Giggs.

Giggs menambahkan, rasa percaya diri tinggi tersebut bisa tumbuh karena keduanya tidak berekspektasi menjadi nomor 1 di United. Menurut Giggs, sebagai pemain profesional, sudah seharusnya memberikan permainan yang terbaik untuk klub.

“Bukanlah menjadi yang pertama di United bagi mereka. Meskipun mereka bermain baik dan mendapat sanjungan, mereka tak akan jumawa. Karena itulah pekerjaan mereka sebagai pemain pro. Kamu bisa lihat Ibra yang selalu fit dan masih mencetak gol. Jadi bagi saya itu luar biasa,” tutup Giggs.

Mungkin pada awalnya Ibra terkesan arogan. Namun perolehan gol, konsistensi performa, dan mental juara yang ia tunjukkan mampu melunturkan segala keraguan publik terhadapnya. Di usianya yang ke-35 Ibra masih membuktikan bahwa dirinya belum habis. Meski belum ada perpanjangan kontrak dari manajemen United, tampaknya publik Old Trafford masih ingin melihat Zlatan musim depan. Bagaimana menurut Anda?

Sumber : Mirror.co.uk, Manchestereveningnews.com, dan Squawka.com