Beberapa hari yang lalu, Asosiasi Pemain Sepakbola Profesional Inggris, PFA, merilis daftar nominasi penerima penghargaan PFA Player’s Player of the Year. Striker Manchester United, Zlatan Ibrahimovic, masuk ke jajaran nominasi bersaing dengan Harry Kane, Alexis Sanchez, Romelu Lukaku, Ngolo Kante, dan Eden Hazard.

Penghargaan ini pertama kali diberikan pada musim 1973/1974. Bek tengah Leeds United, Norman Hunter, saat itu merupakan pemenang pertama. Pada musim lalu, Riyad Mahrez, menjadi pemain asal benua Afrika pertama yang meraih penghargaan tersebut. Sementara itu Wayne Rooney menjadi pemain Manchester United terakhir yang meraih penghargaan tersebut di musim 2009/2010. Berikut adalah pemain Setan Merah yang pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik versi PFA.

Mark Hughes (1988/1989, 1990/1991)

Setelah dua  musim yang gagal bersama Barcelona dan Bayern Munich, Hughes akhirnya kembali ke Manchester United di musim 1988/1989. Pemain yang mendapat julukan Sparky ini berkembang di bawah arahan Sir Alex Ferguson. Meski Setan Merah mengakhiri liga di peringkat ke-11 namun dirinya berhasil mengukir 14 gol di musim perdananya. Dua musim berselang, Hughes yang sekarang menukangi Stoke City kembali membawa pulang penghargaan tersebut setelah mengukir 13 gol di liga dan membawa setan merah asuhan Fergie finis di posisi keenam di akhir musim.

Gary Pallister (1991/1992)

Pallister menjadi pemain Setan Merah kedua yang meraih penghargaan ini semusim setelah Mark Hughes. Pallister menjadi pemain belakang pertama yang meraih gelar itu pasca Colin Todd di musim 1975. Didatangkan dari Middlesbrough, pemain bertinggi 193cm langsung membangun kemitraan yang solid bersama Steve Bruce. Pada musim 1992 ia membawa United finis di belakang sang juara Leeds United dengan hanya kebobolan 33 gol. Semusim berselang ia membawa Manchester United meraih gelar liga Inggris pertama setelah 26 tahun berpuasa.

Eric Cantona (1993/1994)

Di musim pertamanya bersama Setan Merah, King Eric hanya mampu mencetak sembilan gol dan semuanya dibuat di ajang liga. Semusim berselang, jumlah golnya pun meningkat menjadi 25 gol. Pemain yang terkenal dengan insiden tendangan kungfunya ini memang berperan penting dalam keberhasilan Manchester United meraih dua gelar yaitu Liga Primer serta Piala FA. Di final Piala FA, mantan pemain Leeds United ini mencetak dua gol dalam kemenangan setan merah 4-0 atas Chelsea. Pemain yang menyukai dunia akting ini menjadi pemain luar britania pertama yang meraih penghargaan tersebut.

Roy Keane (1999/2000), Teddy Sheringham (2000/2001), Ruud van Nistelrooy (2001/2002)

Setelah Eric Cantona, tidak ada pemain United yang mampu meraih penghargaan ini hingga musim 1998/1999. Namun semenjak musim 1999/2000 hingga 2001/2002 pemain Setan Merah selalu membawa pulang gelar sebagai yang terbaik.

Roy Keane menjadi pemain yang meraih penghargaan ini pada musim 1999/2000. “Si Tukang jagal” dari Irlandia ini bermain sangat baik dengan mencetak lima gol di liga serta membawa setan merah meraih gelar premier league yang ke enam. Di musim tersebut Keane juga mencetak 12 gol di semua ajang sekaligus menjadi musim terbaik Keano selama membela United.

Semusim berselang Teddy Sheringham membawa pulang gelar tersebut di usianya yang ke 35 tahun. Meski kerap dijadikan pemain cadangan oleh Sir Alex Ferguson, namun di musim 2001 Sheringham menjadi sumber gol utama bagi setan merah. Ia membuat 21 gol dari 42 pertandingan dan membawa United menjadi tim Inggris pertama yang bisa menjuarai liga primer tiga kali berturut-turut. Musim tersebut juga menjadi musim terakhir seorang Sheringham.

Kepergian Sheringham, yang kemudian diikuti oleh Andy Cole dan Dwight Yorke, membuat Fergie bergerak cepat dengan merekrut striker Belanda Ruud Van Nistelrooy. Di musim perdananya mantan striker PSV Eindhoven ini mencetak 23 gol dari 32 laga. Ia juga membuat rekor di musim tersebut dengan mencetak gol di delapan pertandingan berturut-turut. Sayang saat itu striker kelahiran 1976 ini gagal mempersembahkan trofi Liga Inggris.

Cristiano Ronaldo (2006-07, 2007-08), Ryan Giggs (2008-09), Wayne Rooney (2009-10)

Musim 2006-2007 hingga 2008-2009 menjadi musim yang bisa dikatakan terbaik bagi Manchester United. Selain menjuarai liga tiga kali berturut-turut, dua pemainnya juga meraih penghargaan sebagai yang terbaik di Inggris. Cristiano Ronaldo melakukannya di musim 2006-2007 dan 2007-08. Pada musim 2007-08 ia bahkan mampu membuat 42 gol di 49 pertandingan di semua ajang. Ronaldo bahkan menjadi pemain pertama yang menyapu bersih semua penghargaan individual di persepakbolaan Inggris.

Ryan Giggs kemudian meraih gelar tersebut di musim 2008/09. Meski sudah berusia 36 tahun namun Giggs selalu bermain dengan baik dalam 28 pertandingan di Liga Primer. Semusim setelah Giggs, giliran Wayne Rooney yang mendapatkan gelar tersebut. Dalam 32 pertandingan Liga Primer ia membuat 26 gol. Ia juga mampu mencetak quqttrick ketika MU melawan Hull City dan menjadi penentu kemenangan setan merah dengan gol nya saat mengalahkan Aston Villa di final piala liga.

***

Selain PFA Player Of the Year, Asosiasi persepakbolaan Inggris juga memberikan penghargaan kepada pemain muda terbaik, pemain perempuan terbaik, pemain muda perempuan terbaik, pemain terbaik pilihan penggemar, team of the year, dan Merit Award yang diberikan kepada insan berpengaruh di sepakbola Inggris. Selain penghargaan yang dibuat oleh PFA, ada juga penghargaan lain yang bergengsi seperti Pemain Terbaik versi para jurnalis (Football Writer Association), dan Premier League Player of the Season.