Jika melihat lemari trofi Premier League yang dimiliki Manchester United dengan Manchester City, perolehan trofi milik Setan Merah masih jauh lebih unggul dibanding Si Biru (13 berbanding 2). Akan tetapi, satu dari gelar yang diraih City saat itu dibuat dengan cara yang sensasional. United pada 2012 di php-kan City hingga menit 93 detik 20.

Pada 7 April 2018, City berpeluang untuk kembali mempermalukan tetangganya tersebut. Apabila mereka meraih kemenangan dalam derby ke-176 maka Pep Guardiola cs., akan mengunci gelar Premier League mereka yang ketiga. Mereka bisa merayakannya langsung di depan rival sekotanya plus para pendukung United yang hadir pada laga tersebut.

Setan Merah sendiri punya misi untuk setidaknya menunda pesta juara mereka. Fokus City yang terpecah akibat tertinggal 0-3 di Liga Champions dari Liverpool diharapkan bisa dimanfaatkan oleh Jose Mourinho. Akan tetapi, jelang laga nanti malam Jose kemungkinan besar akan sedikit dilematis dalam menentukan taktik permainannya.

Bertahan tapi Tidak Menguntungkan

Ketika Chelsea bertandang ke Etihad Stadium awal Maret lalu, skuat Antonio Conte saat itu mendapat cibiran dari banyak pihak. Sepanjang 90 menit Chelsea bermain sedikit pragmatis dan terkesan melakukan taktik parkir bus. Para pemain saat itu tidak berani bermain terbuka dan hanya berjalan-jalan kaki saja. Bahkan ada beberapa momen para pemain City bertukar umpan layaknya sesi latihan.

Cibiran para pundit tersebut kemudian dilawan oleh eks manajer Juventus tersebut. Conte ketika itu menyebut kalau hanya orang gila yang mau meladeni permainan terbuka City dengan tampil menyerang. Ucapan tersebut tidak sepenuhnya salah karena di musim ini City layaknya Chelsea musim lalu yang performanya sulit dihentikan.

City adalah kesebelasan dengan rerata jumlah tembakan, gol, dan tembakan ke arah gawang terbanyak di antara 19 klub lainnya. Permainan possession football Pep Guardiola ditambah kecepatan para pemain depannya membuat mereka bertahan cukup lama di posisi puncak klasemen saat ini. United sendiri kemungkinan besar akan menggunakan segala cara untuk bisa menunda pesta juara City. Salah satunya dengan mengulangi taktik mereka seperti ketika melawan Liverpool awal musim lalu.

Liverpool memiliki pola penyerangan yang tidak jauh berbeda jika dibandingkan City. Akan tetapi, Mourinho ketika itu sanggup menghentikan daya ledak Salah, Firmino, dan Mane saat itu dengan lebih banyak menunggu di kotak penaltinya sendiri dan bertahan sangat dalam. Hasilnya United bisa membawa pulang satu poin meski sepanjang pertandingan diserang terus-terusan.

Taktik seperti ini bisa saja diulangi Sabtu besok. Mourinho kemungkinan akan mencoba memasang tiga gelandang tengah atau memainkan formasi tiga pemain belakang. Ander Herrera dan Scott McTominay yang sudah sembuh dari cedera berpeluang untuk kembali dimainkan.

Akan tetapi, permainan defensif akan cenderung tidak menguntungkan bagi Setan Merah. Dengan pola permainan ini, mereka akan terus-terusan diserang dan penguasaan bola United bisa jadi hanya di kisaran 30%. Para penggemar United akan menyaksikan timnya berada dalam situasi yang membosankan. Bisa jadi United baru akan menggebrak pada 15 menit terakhir seperti ketika mereka mengalahkan Chelsea dan Crystal Palace.

Menyerang dengan Penuh Risiko

Jose Mourinho sebenarnya bukanlah manajer yang menjadikan taktik pragmatis sebagai patokan. Tidak jarang dia juga tampil dengan sepakbola menyerang. Dalam laga melawan City nanti, Jose bisa saja berani memasang taktik menyerang dengan memainkan beberapa pemain depan yang bisa memberikan suplai bola yang baik kepada Romelu Lukaku.

Jika Jose ingin bermain menyerang maka Paul Pogba bisa kembali dipasang untuk menopang empat pemain depan Setan Merah. Pemain termahal United ini diharapkan bisa mengulangi penampilan apiknya melawan Swansea pekan lalu mengingat ini adalah derby Manchester pertamanya musim ini.

Marcus Rashford bisa dikedepankan untuk menjadi lawan yang sepadan bagi Kyle Walker ataupun Aymeric Laporte. Ditambah pengalaman Rashford yang sudah mencetak dua gol di partai derby maka besar kemungkinan pemain 19 tahun ini dipasang apabila United benar-benar ingin meladeni City dengan permainan terbuka.

Akan tetapi, ada risiko yang pastinya akan ditanggung United apabila mereka berani bermain terbuka melawan City. Liverpool, Arsenal, hingga Everton adalah contoh bagaimana mereka kebobolan dengan mudahnya ketika meladeni gaya offensive Manchester City. Ketika melawan Everton pekan lalu, City berhasil mengeksploitasi sisi sayap The Toffees yang ditinggalkan para bek sayapnya yang terlalu rajin maju ke depan hingga lupa untuk turun di lini pertahanan.

***

Sejatinya, Jose Mourinho benar-benar berada dalam situasi yang pelik untuk menentukan taktik permainan United Sabtu ini. Pemilihan taktik yang dipilih akan membuat dia berada dalam situasi serba salah. Bermain bertahan demi satu poin akan mengundang kritik karena membosankan. Bermain menyerang lalu kalah dengan skor besar pasti akan dicemooh karena terlalu berani. Kalau sudah begini, ada baiknya Jose merelaksasi diri sejenak sambil mendengarkan suara merdu Raisa menyanyikan lagu Serba Salah.

Perkiraan Formasi:

MANCHESTER CITY:

Ederson, Kyle Walker, Vincent Kompany, Nicolas Otamendi, Aymeric Laporte, Fernandinho, David Silva, Kevin De Bruyne, Raheem Sterling, Leroy Sane, Gabriel Jesus

MANCHESTER UNITED:

David De Gea, Antonio Valencia, Eric Bailly, Chris Smalling, Ashley Young, Nemanja Matic, Ander Herrera, Scott McTominay, Juan Mata, Alexis Sanchez, Romelu Lukaku