foto: skysports.com

Bastian Schweinsteiger tidak mengawali musim ini dengan baik. Bukan karena dirinya sebenarnya, tapi karena manajer anyar Manchester United, Jose Mourinho, yang merasa memiliki banyak pemain di lini tengah dan pemain yang akrab disapa Schweini menjadi pilihan terakhirnya. Bukan hanya tidak mendapat tempat di tim utama United, Schweni bahkan dipaksa berlatih bersama tim reserve dan tidak diberi kesempatan bermain dalam hampir 4 bulan di awal musim ini. Lebih jauh lagi, terakhir ia merumput ialah kala United mengalahkan rival sekotanya, Manchester City, musim lalu pada 20 Maret 2016.

Sangat berat tentunya disingkirkan dari tim utama, apalagi disingkirkan dari latihan tim utama. Ini memang bukan sesuatu yang wajar. Apalagi, Schweni adalah pemain berkelas yang kualitasnya tidak diragukan lagi kala membela Bayern Munchen dan timnas Jerman. Akan menjadi hal yang wajar jika pemain yang diperlakukan seperti ini akan memberontak kepada manajernya.

Namun, pemain yang membawa Jerman menjuarai Piala Dunia 2014 itu tidak mengeluh. Schweni tetap bekerja keras dan berusaha meyakinkan Mou bahwa ia pantas membela tim utama. Sikap profesionalnya ini sangat baik dan patut dicontoh bagi pemain lain. Ditambah dengan sikap luar biasanya saat mendukung rekan-rekannya bertanding melalui akun Twitter-nya. Cerita ini jelas akan jauh berbeda jika terjadi kepada seorang Mario Balotelli atau Joey Barton.

Penantian panjang dan kerja kerasnya akhirnya membuahkan hasil. Schweini kembali berlatih bersama tim utama United, sebelum akhirnya ia masuk dalam daftar pemain cadangan saat United menghhadapi West Ham pada pekan ke-13 Premier League, meski ia belum mendapatkan kesempatan bermain.

Pemain yang mengawali karirnya bersama Bayern Munchen itu akhirnya kembali merasakan pertandingan resmi saat ia masuk dari bangku cadangan kala United menjamu West Ham di babak kelima EFL Cup atau Piala Liga Inggris. Ia menggantikan Anthony Martial pada menit ke-86 dan mendapat sambutan berupa tepuk tangan meriah dari suporter United yang memadati Old Trafford malam itu.

Basti memang tampil sebentar dan hanya melepaskan 10 umpan serta satu tembakan. Namun Schweni sendiri mengungkapkan rasa senangnya dapat kembali bermain seperti apa yang ia unggah di akun Instagram-nya.

“Malam yang luar biasa dengan hasil yang sempurna. Terima kasih untuk sambutan penggemar yang sangat hangat di Old Trafford,” ujar suami Ana Ivanovic itu. Kabar baik ini juga memunculkan berbagai ungkapan rasa senang, terutama dari rekan setim Bastian.

Pemain United lain yang berposisi sama seperti Schweni, Michael Carrick, mengungkapkan rasa senang terhadap kembalinya Schweni. “Dia mendapatkan sambutan yang luar biasa. Itu bagus untuknya. Saya senang melihat dia kembali dan itu adalah sambutan yang amat luar biasa,” ujar Carrick.

“Anda memahami semua situasi yang bisa terjadi di sepakbola. Anda bisa mengerti itu. Keputusan ini dibuat oleh beberapa orang dan ada banyak pasang surut yang terjadi. Anda hanya harus menerimanya. Itulah satu-satunya cara Anda menghadapinya. Bastian berlatih dengan baik. Dia berlatih dengan keras,“ tambah Carrick.

Selain Carrick, striker fenomenal United, Zlatan Ibrahimovic, juga mengungkapkan hal serupa. “Saya turut bahagia untuk dia. Saya senang karena situasinya tidaklah mudah. Dia telah bekerja keras dan dia tetap sabar. Menurut saya, mentalitas seperti itu tidak mudah, khususnya ketika Anda memiliki karir seperti yang dia miliki,” tutur Ibra.

“Saya tidak memiliki apa-apa, namun saya menghargai dia dan sangat senang dia kembali. Dia juga merupakan pribadi yang baik. Jadi, cukup senang bisa melihat dia kembali ke lapangan dan Anda dapat menyaksikan para suporter juga merasakan hal demikian,” tambahnya.

Ini memang awal yang baik untuk Schweni. Namun, sebenarnya pada pertandingan tersebut Mourinho memang tidak memiliki banyak pilihan untuk posisi gelandang. Dua pemain andalannya, Marouanne Fellaini dan Paul Pogba, menjalani larangan bertanding karena menerima lima kartu kuning sepanjang musim ini. Kondisi ini membuat Mou menurunkan Michael Carrick dan Ander Herrera. Untuk cadangan, ia membawa Morgan Schniderlin dan Schweni. Ada kemungkinan Schweni hanya akan mendapat kesempatan bermain jika kondisi serupa terjadi, yaitu ketika dua dari enam gelandang United absen. Namun, The Special One memberi kabar baik untuk Schweni.

“Sekarang dia bekerja dengan tim. Ia memahami dinamika permainan kami, filosofi kami. Anda dapat melihat dia bangga dengan usahanya, determinasi, dan saya suka orang-orang yang memiliki tekad. Semua orang sangat gembira dengannya, karena ketika dia tidak berlatih dengan tim, dia melakukannya secara profesional,” imbuh Mourinho.

Ini jelas memberi angin segar bagi seorang Schweinsteiger yang sudah berusia senja bagi ukuran pesepakbola. Jika pengoleksi delapan gelar Bundesliga dan satu juara dunia itu bisa mengeluarkan usaha terbaiknya, terus bersikap profesional, dan menunjukan determinasi tinggi, Mourinho mungkin akan berubah pikiran dan memberi lebih banyak kesempatan bermain baginya. Dan itu akan membuat ia bisa mengakhiri kariernya dengan manis. Karena Bastian punya tekad bahwa ia tak akan merumput di kesebelasan manapun di Eropa kecuali Bayern Munich dan Manchester United.