Mungkin bisa dibilang, tak ada pecinta sepakbola yang tidak mengenal Sir Alex Ferguson. Apalagi para fans Manchester United, karena sosok pria tersebut memang merupakan manajer legendaris tim Setan Merah. Selama 27 tahun dia setia berada di belakang layar kesuksesan The Red Devils hingga menjadi salah satu klub paling sukses dan populer di dunia. Puluhan trofi pun telah berhasil dimenangkan Sir Alex, dan memenuhi lemari piala di Old Trafford. Total ada 38 piala yang telah diraihnya bersama United; jumlah yang jauh lebih banyak dari masa baktinya di Theatre of Dreams

Sir Alex pula yang membawa United meraih treble winners pada 1998/1999; dengan menjuarai Liga Inggris, Piala FA, dan Liga Champions, yang menjadikan mereka sebagai klub Inggris pertama yang pernah menorehkan prestasi luar biasa tersebut.

Atas keberhasilan itu pula manajer berkebangsaan Skotlandia ini mendapat gelar bangsawasan ‘Sir’ dari Ratu Elizabeth II. Sedang manajemen tim Setan Merah secara resmi menamai tribun utara Old Trafford dengan ‘Sir Alex Ferguson Stand’ pada 2011 dan membangun patungnya di depan stadion pada 2012 sebagai penghargaan atas pengabdiannya.

Semua catatan itu sudah jadi bukti bahwa Sri Alex memang pantas dilabeli sebagai salah seorang pelatih terbaik yang pernah dimiliki United dan berkarir di Premier League Inggris. Makanya, baru-baru ini, League Managers Association (LMA) atau Asosiasi Manajer Liga di Inggris mengabadikan nama pria yang kini sudah berusia 75 tahun itu sebagai nama untuk gelar penghargaan manajer terbaik di kompetisi sepakbola Inggris setiap tahunnya. Mulai tahun 2017 ini, penghargaan yang semula bernama LMA Manager of the Year itu selanjutkan akan dinamakan Sir Alex Ferguson Award.

LMA menilai pria yang juga merupakan anggota Komite Eksekutif LMA ini punya peran besar dan sangat berjasa dalam perkembangan sepakbola Inggris, terutama ketika dia memimpin United sejak 1986 hingga akhir musim 2012/2013. Sehingga, namanya pun dianggap pantas dijadikan sebagai nama penghargaan manajer terbaik tersebut, mulai tahun 2017 ini yang merupakan gelaran ke-50 tahun. Mengetahui rencana dari LMA tersebut, Sir Alex pun mengaku sangat tersanjung dan merasa sangat terhormat. Apalagi, penghargaan ini pernah diraih oleh banyak manajer legendaris lainnya.

“Saya sangat senang karena penghargaan LMA Manager of the Year dinamakan dengan nama saya. Ini adalah bentuk penghormatan yang luar biasa. Ketika Anda melihat daftar manajer yang pernah memenangkan trofi ini, ditilik kembali ke belakang pada 1968, ini jelas sangat mengesankan dan juga menjadi pengingat akan para pemenang sebelumnya. Tidak diragukan lagi sosok seperti Sir Matt Busby, Bill Shankly, Bob Paisley, Brian Clough, itu baru beberapa, mereka adalah legenda, yang mana mereka semua meninggalkan warisan luar biasa pada timnya,” katanya dilansir Goal Internasional.

Sir Alex sendiri tentunya juga pernah memenangkan salah satu penghargaan individu yang cukup bergengsi di Inggris ini. Dia berhasil meraihnya sebanyak empat kali; yang pertama pada 1999 usai memenangkan treble winners, kemudian 2008 dan 2011, serta terakhir pada 2013 di tahun pensiun. Selain itu, pria yang bernama lengkap Alexander Chapman Ferguson yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden Museum Sepakbola Nasional di Manchester ini juga menggondol LMA Manager of the Decade 1990’s, yakni penghargaan manajer terbaik di Liga Inggris sepanjang dekade 1990-an.

Sir Alex juga menyampaikan pujiannya kepada Claudio Ranieri, mantan pelatih Leicester City yang sukses meraih LMA Manager of the Year 2016, setelah berhasil membawa klub tersebut jadi juara Premeir League 2015/2016. Meski pada pertengahan musim ini manajer asal Italia itu dipecat karena performa Leicester menurun, namun Sir Alex tetap menganggapnya pantas mendapat penghargaan.

“Dan pemenang saat ini, Claudio Ranieri, apa yang diraihnya bersama Leicester City pada tahun lalu merupakan sebuah keajaiban. Dia sangat pantas mendapatkan itu, tidak diragukan lagi,” ucapnya.

Sedang penghargaan tahun 2017 rencananya akan diumumkan dalam gala dinner di London pada Senin, 22 Mei 2017. Pemenang penghargaan LMA Manager of the Year ini bisa muncul dari Premier League, atau kasta lebih rendah seperti Championship, League One, dan League Two. Manajer klub-klub kecil sempat terpilih sebagai LMA Manager of the Month sepanjang musim ini, seperti Eddie Howe (Bournemouth), Paul Clement (Swansea City), Mike Phelan (Hull City), selain nama-nama besar seperti Antonio Conte (Chelsea), Pep Guardiola (Manchester City), dan Jurgen Klopp (Liverpool).