Setelah menjalani debut bersama Manchester United pada awal musim 2014/2015 lalu, nama Jesse Lingard terus menarik perhatian. Sejak musim lalu, pemain yang berasal dari akademi United ini sukses menembus tim utama United. Meski hanya menjadi pemain pelapis, namun Lingard kerap memberikan kontribusi di saat yang tepat.

Lingard mengawali musim dengan baik. Ia turun sejak menit pertama pada pertandingan kompetitif perdana Jose Mourinho kala United menghadapi Leicester City di ajang Community Shield. Pemain berusia 24 tahun itu sukses mencetak gol indah yang juga membuka keunggulan bagi United. Pada pertandingan itu, ia mencatatkan empat dribel sukses dan 96% persentase umpan sukses. Bahkan, Whoscored menobatkannya sebagai Man of the Match dengan rating 8,1. Namun sayangnya ia harus mengalami cedera dan ditarik keluar pada menit ke-63. Cedera engkel tersebut membuatnya harus rela absen pada awal musim United.

Pemain berpostur 175 cm ini akhirnya pulih setelah 33 hari dan tampil pada derby Manchester bulan September. Tampil sejak menit pertama, Lingard tampil buruk dengan hanya mampu membuat 10 umpan dan hanya terlibat dalam 13 sentuhan selama 45 menit pertama. Ia akhirnya ditarik keluar dan digantikan oleh Marcus Rashford pada pergantian babak.

Hingga tahun 2016 berakhir, Lingard hanya mampu mencatatkan 16 penampilan dengan raihan tiga gol dan tiga asis. Catatannya tersebut memang tidak terlalu impresif. Namun Lingard kerap merepotkan lawan dengan determinasinya yang tinggi.

Meski performanya tidak terlalu apik, namun ia dipilih Mourinho untuk tampil di partai puncak EFL Cup melawan Southampton akhir Februari lalu. Pada laga yang digelar di Wembley itu, Lingard sukses mencetak gol kedua United dan berhasil membawa United meraih gelar EFL Cup.

Selain kembali mempersembahkan gelar bagi United, Lingard juga sukses membuat rekor baik kala tampil di Wembley. Ia sukses mencetak gol di tiga pertandingan terakhirnya di Wembley. Pertama, kala ia merobek jala Crystal Palace pada final FA Cup musim lalu dan kedua pada pertandingan melawan Leicester awal musim ini di gelaran Community Shield.

Pada bulan Maret, pertandingan tandang melawan Middlesbrough tampaknya menjadi penampilan terbaik Lingard musim ini. Ia berhasil mencatatkan empat dribel sukses, dua umpan kunci, dan empat tembakan yang satu di antaranya berhasil berbuah skor bagi United. Selama 80 menit bermain, Lingard mendapatkan rating 8,41 dari Whoscored di mana rating tersebut adalah yang terbaik di pertandingan tersebut.

Setelah pertandingan tersebut, Lingard mencatatkan 15 penampilan dari total 16 pertandingan yang dimainkan United. Namun hanya empat di antarnya di mana ia bermain penuh. Pada partai puncak Europa League, ia hanya bermain 16 menit setelah masuk menggantikan Juan Mata.

Secara statistik, performa Lingard dari musim 2015/2016 ke musim 2016/2017 memang menurun. Catatan tujuh gol dan empat asis menurun ke angka lima gol dan tiga asis di seluruh kompetisi. Menit bermainnya pun turun dari 2970 menit ke 2208 menit. Hal ini disinyalir karena kedatangan Mkhitaryan dan kebijakan rotasi yang digunakan Mourinho untuk menjaga pemainnya tetap fit dalam mengarungi musim yang padat ini.

Tapi bukan berarti Lingard tidak berguna bagi United. Meski kontribusi langsungnya menurun, namun Lingard berperan dalam pertandingan secara keseluruhan. Pergerakan Lingard kerap digunakan untuk mengacaukan pertahanan lawan sehingga pemain United lain dengan kemampuan teknik yang lebih baik memiliki ruang untuk mengkreasikan serangan atau melepaskan tembakan. Ia juga mampu mempertahankan bola dan mengumpannya kepada pemain lain di posisi yang lebih baik.

Contohnya adalah pada pertandingan melawan Chelsea. Duetnya dengan Rashford di lini depan membuat pertahanan Chelsea kerepotan. Meski tidak mencetak gol atau asis, namun pergerakan konstan yang ia lakukan terus membuat pertahanan The Blues kewalahan.

Secara bakat dan statistik, Lingard memang kalah dengan pemain United lainnya, namun ia berhasil membuktikan bahwa ia mampu menjadi pemain yang berkontribusi dalam permainan United. Dalam sepakbola, hal ini tidak kalah penting. Itulah mengapa Mourinho menurunkannya di 42 pertandingan di seluruh kompetisi.

Pemain seperti Lingard ini tentu dibutuhkan United. Peran yang diberikan kepada Lingard membuat ia tidak bisa banyak berkontribusi secara langsung terhadap proses terjadinya gol, yang mana kerap dianggap sebagai indikator  kualitas pemain. Tidak mudah tentu mencari pemain yang bisa menurunkan egonya seperti itu.

Komitmennya kepada United tersebut diganjar kontrak baru sebesar 60 ribu paun per pekan pada bulan April lalu. Lingard memang mencintai United dan hampir tidak ada rumor transfer mengenai dirinya. Menarik dinanti bagaimana Lingard akan bersaing dengan pemain bintang United lainnya musim depan.