Meski bursa transfer di Premier League baru resmi dibuka pada 9 Juni lalu, namun Manchester City telah menghabiskan 78 juta paun untuk belanja dua pemain, yaitu Bernardo Silva dan Ederson. Secara sekilas memang terkesan terburu-buru karena bursa transfer sendiri bahkan belum dibuka. Namun, apakah yang mereka lakukan itu adalah hal yang tepat?

Pertama, dari segi waktu. Transfer yang diselesaikan sebelum bursa transfer dibuka tentu akan menimbulkan kerugian dan keuntungan. Jika melihat dari sisi keuntungan, maka keuntungan terbesar yang didapat adalah mereka tidak memiliki banyak pesaing. Di saat tim lain masih mengevaluasi musim atau sedang berlibur, mereka memulai negosiasi dan menyelesaikannya sebelum tim yang juga tertarik pada suatu pemain itu memulai negosiasi.

Namun, ada kerugian pula yang didapat klub dengan kebijakan seperti itu. Pemain biasanya berlibur atau menjalani laga internasional sesaat setelah musim berakhir. Pada periode itu, tidak banyak pemain yang ingin memikirkan masa depannya. Sehingga, pemain yang akan didatangkan cenderung tidak akan menyatakan bahwa dirinya ingin hengkang.

Hal ini akan berpengaruh pada nilai transfer yang akan terjadi. Jika di masa mendatang pemain tersebut menyatakan bahwa ia ingin hengkang dan klub tersebut bersedia untuk menjualnya, maka nilai transfer yang akan terjadi kemungkinan besar berkurang.

Lalu, dari segi nilai transfer dan kualitas pemain. Silva diboyong dari AS Monaco dengan mahar 43 juta paun dan Ederson didatangkan dari Benfica dengan nilai transfer 35 juta paun. Silva diproyeksikan untuk memperkuat lini tengah City dan Ederson akan mengisi posisi penjaga gawang yang musim ini menjadi salah satu kelemahan anak asuh Pep Guardiola.

Nama Silva kian mencuat kala Monaco sukses meraih gelar Ligue 1, menghentikan PSG yang telah memenangkannya dalam empat musim terakhir. Selain itu, prestasi Monaco di Liga Champions juga luar biasa. Mereka mampu menembus babak semi final, bahkan City menjadi salah satu tim yang mereka singkirkan, tepatnya pada babak perempat final.

Melihat kontribusi Silva, tampaknya uang 43 juta sebanding dengan yang seharusnya City dapatkan. Pemain asal Portugal itu mencetak 11 gol dan 12 asis di semua kompetisi. Jika Pep masih menggunakan skema 4-2-3-1, kemungkinan Silva akan ditempatkan sebagai sayap, sebagaimana ia ditempatkan sebagai gelandang kanan pada skema 4-4-2 di Monaco.

Silva akan bersaing dengan Raheem Sterling dan Leroy Sane di posisi sayap. Melihat statistiknya musim ini, Silva pantas mendapatkan tempat jika dibandingkan dengan Sterling dan Sane. Ia mencatatkan 1,6 umpan kunci di ajang liga, unggul dari Sterling (1,4) dan Sane (1,3). Silva juga mampu mengacak-ngacak pertahanan lawan dengan dribelnya. Musim ini ia menorehkan dua dribel per pertandingan, sama seperti Sane meski kalah dari Sterling (2,4). Selain itu, Whoscored memberikan rating sebesar 7,22 kepada Silva selama satu musim, unggul dari Sane (7,06) dan Sterling (7,05).

Melihat apa yang ditawarkan Silva, harga 43 juta paun tentu saja sebanding dengan kualitasnya. Selain itu, umurnya yang masih menginjak usia 22 juga membuat ia masih memiliki banyak waktu untuk terus berkembang.

Sementara itu, Ederson diplot sebagai penjaga gawang di skuat City. Musim ini, Pep memutuskan untuk meminjamkan Joe Hart ke Torino dengan alasan kiper asal Inggris itu kurang kompeten dalam melakukan umpan-umpan, karena Pep menginginkan setiap pemainnya bisa melakukan umpan untuk menjaga penguasaan bola. Kedatangan Claudio Bravo pun tidak benar-benar menyelesaikan masalah itu. Bahkan Willy Caballero pun kerap dimainkan oleh Pep.

Ederson sendiri memiliki kemampuan umpan yang tak kalah baik. Jika dirata-rata, Ederson hanya melakukan 0,1 umpan pendek gagal per pertandingan. Catatan itu sama seperti Bravo dan lebih baik dari Caballero (0,2).

Keunggulan yang akan didapat City dari Ederson tentu pada kemampuan pemain 23 tahun itu sebagai kiper. Ederson memiliki refleks yang lebih baik. Ia mencatatkan 2,1 penyelamatan per pertandingan, unggul dair Caballero (1,9) dan Bravo (1,5).

Jika dinilai dari nilai transfer, uang yang harus dikeluarkan City untuk mendatangkan dua pemain itu masih masuk akal. Namun, bukan berarti transfer tersebut akan sukses dengan sendirinya. Semua kembali kepada pemain tersebut dan perlakuan manajer.