Robin van Persie merupakan salah satu penyerang tersubur di Liga Primer Inggris. Striker berkebangsaan Belanda tersebut tampil subur sejak bersama Arsenal lalu pindah ke Manchester United. Ada gen penggedor serangan yang seolah diturunkan dari sosok-sosok meneer Belanda lain seperti Denis Bergkamp hingga Ruud van Nistelrooy.

Mengawali karir di Inggris bersama Arsenal setelah di boyong dari Feyenoord di tahun 2004, Van Persie diplotkan sebagai pengganti jangka panjang untuk Denis Bergkamp yang saat itu sudah mulai menemui masa habis karirnya. Ciri khas dari Arsene Wenger yang memang sering memainkan pemain muda potensial membuat Van Persie terus mengalami kenaikan performa selama berseragam Arsenal. Walau pada kenyataannya Arsenal hanya menobatkan diri sebagai klub besar dengan rivalitas kelas atas tanpa gelar juara yang menghiasi sebuah kompetisi.

Ia memenangki FA Community Shield dan Piala FA di musim pertamanya bersama The Gunners yang menjadi gelar pertama dan terakhir untuk Van Persie di Arsenal. Melalui musim yang luar biasa dengan Arsenal tersebut, ia berduet dengan bintang sekelas Thierry Henry sebagai tumpuan lini depan untuk menjadi mesin gol bagi Arsenal.

Setelah Henry hengkang ke Barcelona, pemain bintang tumbuh dengan sendirinya di dalam skuat asuhan Arsene Wenger. Van Persie yang bermain bersama Cesc Fabregas dan Samir Nasri, menjadi para pemain yang paling ditakutkan di Inggris berkat polesan manajer Arsene Wenger. Namun, tidak bertahan lama setelah era menakutkan tersebut, Cesc Fabregas dan Samir Nasri memutuskan untuk pergi dengan alasan ingin memenangkan banyak gelar.

Pada tanggal 16 Agustus 2011, Van Persie diplot sebagai kapten Arsenal, karena menurut Arsene Wenger ia layak dan sudah menjadi bagian dari legenda Arsenal berkat kontribusinya. Hal tersebut terbukti karena Van Persie menjadikan dirinya sebagai top skor Liga Premier di akhir musim 2011/2012 dengan 30 gol dan menjadi salah satu pencetak gol terbanyak dari delapan pemain Arsenal dengan total 132 gol.

Musim 2011/2012 adalah sekaligus sebagai musim terakhirnya berseragam Meriam London. Hal itu dikarenakan Arsenal yang hanya menghiasi persaingan juara dan tidak mendapatkan gelar di setiap musimnya, menjadi alasan Robin van Persie dan membuatnya mengambil sebuah keputusan yang sangat kontroversial saat setuju untuk bergabung dengan salah satu klub pesaing Big Four Liga Primer yaitu Manchester United di tahun 2012. Ia ditransfer ke MU dengan nilai 24 juta paun dan menandatangani kontrak empat tahun.

RVP melakukan debut untuk MU pada tanggal 20 Agustus, ia masuk sebagai pengganti pada menit ke-68 untuk Danny Welbeck dan membantu mempertahankan kemenangan 1-0 atas Everton. Lalu pada tanggal 2 September 2012 ia mencetak hattrick pertama bagi United dalam kemenangan 3-2 atas Southampton, yang membuat mata dan hati para fans The Red Devil terbuka soal kualitas dari seorang Van Persie.

Karena kualitasnya tersebut, pemain timnas Belanda itu mampu berkontribusi lebih untuk United di setiap pertandingannya. Terbukti di akhir musim ia mampu mencatatkan 26 gol dan 9 asis dari 3123 menit bermainnya bersama United di Liga Primer. RVP pun mampu mencantumkan namanya sebagai top skor.

Status Van Persie sebagai top skor Liga Primer untuk kedua kalinya itu secara berturut-turut membuatnya pantas berada dalam jajaran pemain terbaik. Ditambah lagi, ia berperan besar dalam membawa United meraih gelar liga berkat gol-golnya yang kerap menjadi penentu kemenangan atau menghindarkan timnya dari kekalahan.

Terlihat bagaimana magisnya Van Persie bagi MU hanya di musim pertama. Mitos dan fakta pun menyertai dirinya, dimulai dari mitos pemilihan nomor punggung 20 sampai fakta bahwa ia adalah seorang pemain yang mampu menjadi pencetak tiga gol momentum pada penentuan juara ke-20 untuk Manchester United di musim perdananya. Dan hal itu yang membuat RVP terlihat sebagai salah satu pemain bersejarah bagi The Red Devil.

Momen berharga tersebut terasa lengkap karena Van Persie dilatih oleh pelatih legendaris Sir Alex Ferguson yang mengabdi dan membantu Manchester United meraih kejayaan selama 27 tahun. Dan RVP pun mengatakan bahwa kemampuan kepelatihan Ferguson adalah yang terbaik selama karirnya di dunia sepakbola.