Hampir semua penggemar United mungkin sudah mengetahui bagaimana kiprah seorang David Beckham di Manchester United. Gol melalui tendangan bebas ataupun umpan-umpan memanjakan dari sektor sayap kanan adalah makanan sehari-hari dari ayah empat orang anak ini. Lantas pernahkah kalian mengetahui bagaimana kiprah seorang David Beckham di klub bernama Preston North End. Karena berkat gemblengan Preston jugalah ayah dari empat orang anak ini bisa meraih banyak kesuksesan di empat negara yang berbeda.

Maret 1995, Saat itu David Beckham muda merasa sangat terpukul ketika di usianya yang belum genap 20 tahun ia mendapat kabar bahwa ia akan menjalani masa peminjaman selama satu bulan di klub divisi tiga, Preston North End. Padahal tiga bulan sebelumnya, ia melakukan debut di Liga Champions dengan mencetak gol ke gawang Galatasaray. Mantan pelatih United reserve, Eric Harrison, mengungkapkan bagaimana saat itu David Beckham ketakutan mendengar kabar peminjaman dirinya.

“David terlihat terpukul. Raut wajahnya terlihat bahwa ia jelas sangat kecewa. Dia berkali-kali bertanya kepada saya bahwa apakah United betul-betul sudah tidak membutuhkan dirinya. Saat itu tugas saya hanyalah meyakinkan dia bahwa peminjaman ini untuk meningkatkan karirnya dan bukan untuk mengakhiri karier di United,” tutur Harrison.

Beban Beckham semakin bertambah saat ia diperkenalkan sebagai pemain Preston. Manajer mereka saat itu Gary Peters langsung memberikan tugas khusus kepada pemilik 85 gol bagi Setan Merah ini. Dikutip dari fourfourtwo, Beckham mengungkapkan,”Sang manajer Gary Peters berdiri di depan semua pemain lain dan berkata, ini David Beckham, dia akan berada disini selama sebulan sebagai pemain pinjaman Manchester United. Dan dia akan mengambil semua tendangan bebas dan sepak pojok kita sekarang.”

Mendengar hal itu semangat Beckham pun menjadi terlecut. Ia mengasah teknik mengeksekusi bola-bola mati selepas latihan. Ia bahkan bisa berlama-lama di tempat latihan sampai sore yang membuat Beckham kerap diolok-olok oleh beberapa pemain Preston.

Namun Beckham mampu menjawab tantangan Peters dengan cara yang terbilang elegan. Masuk menggantikan Paul Raynor – yang merupakan eksekutor bola mati utama Preston- suami Victoria Adams ini langsung mencetak gol melalui sepak pojok. Melihat hal itu Raynor pun langsung terdiam.

“Jujur saya sangat terganggu pada awal kedatangan dia. Saya ditarik keluar hanya untuk melihat David masuk lapangan. Saya sempat mengoceh beberapa kali. Namun ketika saya melihat tendangan pojoknya langsung menuju ke gawang Doncaster, mau tidak mau saya harus menutup mulut saya,” ujar Raynor.

Setelah kejadian melawan Doncaster tersebut, Beckham kemudian menjadi sosok yang dicintai oleh publik Preston. Pemain yang seluruh gajinya pernah disumbangkan kepada orang yang membutuhkan ini bahkan sering terlihat menyaksikan eks klubnya tersebut apabila sedang bertanding.

Tarquin Scott, suporter Lilywhites pernah mengatakan,” Dia selalu berada di hati kami sampai kapanpun. Kami sangat bangga ketika memberi tahu kepada supporter lain bahwa apa yang dilakukan Beckham selama di Manchester United pernah dilakukan di stadion kami Deepdale. Meski ia besar bersama United, tapi dia senang ketika menyaksikan tim kami berlaga. Dia bahkan beberapa kali datang ke bar dan mentraktir rekan-rekannya,” ujar Scott.

Ada kisah menarik lainnya dari David Beckham selama di Preston North End. Ketika baru pertama kali datang, Beckham pernah dimintai tolong oleh beberapa supporter Preston untuk meminta tanda tangan salah satu pemainnya Alan Smart. Selain itu, Paul Raynor pemain yang tugas utamanya diambil alih Becks pernah mengungkapkan bahwa anak-anaknya tidak percaya kalau dirinya pernah bermain bersama Beckham.

Selama satu bulan bermain untuk juara liga musim 1890 tersebut, mantan pemain LA Galaxy ini membuat dua gol dari lima penampilan. Satu gol lainnya dicetak melalui tendangan bebas sepekan setelah menghadapi Doncaster. Fergie kemudian menarik kembali Beckham dan langsung memberikan debut Premier League nya pada 2 April 1995. Bersama Setan Merah, Beckham meraih 13 gelar serta membuat 85 gol dari 394 pertandingan.

 

Editor: Frasetya Vady Aditya
Sumber: Fourfourtwo, Inside United, My Autobiography