Patrice Evra seringkali disebut-sebut sebagai sosok yang arogan. Siapa yang tidak ingat ketika Evra menjadi sosok di belakang aksi mogok berlatih yang dilakukan timnas Prancis jelang menghadapi Meksiko di Piala Dunia 2010.

Waktu itu, Evra dan beberapa pemain senior lain lebih memilih membela Nicolas Anelka yang saat itu disebut-sebut mendapat hinaan dari pelatih mereka sendiri, Raymond Domenech. Evra kemudian meminta maaf dan mendapat hukuman di bangku cadangkan ketika Prancis menghadapi Afrika Selatan.

Meski kerap dipandang arogan namun Evra adalah sosok yang dikenal ramah kepada siapapun. Ia tidak segan melakukan berbagai cara demi menyenangkan rekan setimnya. Saat perayaan gelar juara Liga musim 2013 lalu ia tidak segan untuk menggendong Ashley Young yang sedang cedera ke podium juara. Akan tetapi salah satu kisah yang paling membuat para penggemar Setan Merah jatuh cinta kepada Evra adalah kisah persahabatannya dengan Park Ji Sung yang masih terjalin hingga saat ini.

Siapa yang tidak menyangka bahwa pertemanan kedua pemain ini lahir karena dendam Evra terhadap Park di 16 besar Liga Champions 2004/2005. Dua kali Monaco kalah dari PSV Eindhoven dan berkali-kali Evra dilewati oleh Park.

Nasib baik kemudian mempertemukan keduanya di Manchester United. Park datang lebih dulu pada Agustus 2005 sedangkan Evra pada Januari 2006. Rasa dendam yang disimpan Evra seolah menghilang ketika melihat etos kerja Park di setiap latihan United. Sementara Park mengagumi Evra yang tidak pernah berhenti tersenyum dan cenderung humoris.

Evra kemudian memutuskan untuk memilih tempat tinggal yang berdekatan dengan Park. Mantan pemain Juve ini yakin bahwa resep kekuatan fisik Park ada di makanannya. Maka tidak jarang Evra beberapa kali datang ke rumah Park hanya untuk mencicipi masakan Korea. Terutama jus kodok yang menjadi salah satu resep kesuksesan Park.

Selain itu kedua pemain ini kerap kali memberikan support satu sama lain jika sedang menghadapi masalah. Park adalah orang pertama yang menghibur Evra ketika ia masih kesulitan mendapat tempa di bek kiri Manchester United. Selain itu Evra kerap mengirimkan pesan khusus kepada Park saat pemain Korea Selatan tersebut sedang mengalami cedera. Bahkan ia mendedikasikan gol nya ketika melawan Roma untuk Park Ji Sung.

Saking dekatanya Evra dengan Park, ayah dari Park Ji Sung yaitu Park Sung Jong tidak keberatan jika Evra memanggilnya dengan sebutan “Papa”. Suatu ketika, Sung Jong sempat merasa ketakutan ketika ia mengantar Carlos Tevez, Van Der Sar, dan Dimitar Berbatov, ke bandara untuk pertandingan luar negeri. Namun seketika suasana tegang itu menjadi cair ketia Evra melancarkan lelucon leluconnya yang menghibur Sung Jong.

Suatu ketika Park juga sempat merasa kecewa kepada sahabatnya itu. Sung Jong melaporkan kepada Park bahwa Evra marah besar di rumahnya dan melempar barang-barang ke luar rumah hanya karena ia tidak dimainkan oleh Ferguson beberapa tahun silam. Seketika itu Park pun menangis dan merasa kecewa mengapa seorang Evra bisa bertindak seperti itu.

Mantan pemain belakang United, Rio Ferdinand, mengaku sempat merasa cemburu mengapa Evra dan Park Ji Sung (serta Tevez) bisa menjalin persahabatan sedemikian dekatnya. Ia mengatakan,”Di United kami punya Evra, Park dan Tevez dan saya tidak bisa menjelaskan mengapa mereka bertiga bisa sedemikian dekat. Mereka sudah seperti grup lawak. Mereka melakukan semuanya bersama-sama bahkan mandi sekalipun,” ujar Rio bercanda.

Kebersamaan Park dan Evra di Manchester United bertahan selama enam tahun. Park hijrah dari United pada 2012 sementara Evra pada 2014. Meski begitu keduanya sempat dipertemukan ketika variety show terkenal Korea Selatan Running Man mengundang mereka pada 2013. Selepas pensiun Evra sempat berandai-andai untuk bisa membuat acara televisi bersama Park.

Ia mengatakan,”Jika saya sudah pensiun saya ingin sekali membuat acara komedi yang judulnya “Evra-JI Show” karena saya selalu merindukan dia,” tutur Evra.