Masih ingatkah Anda, para penggemar Setan Merah, dengan pemain lincah asal Republik Ceko (Ceska) Karel Poborsky? Ia merupakan salah satu anggota generasi emas timnas Ceko yang sukses di ajang Piala Eropa 1996. Bersama Petr Kouba, Pavel Nedved, Patrick Berger, dan Vladimir Smicer, ia membawa timnas Ceko menjadi runner up ajang tersebut. Pemain yang sekarang berulang tahun ke-44 ini juga pernah memperkuat Manchester United meski hanya 18 bulan berseragam Manchester Merah.

Gagal di United Karena Beckham

Poborsky memulai karier profesionalnya bersama Ceske Budejovice dari 1991 hingga 1994. Dalam tiga tahun kebersamaan bersama Ceske, ia mampu membuat 15 gol dalam 82 penampilan. Ia kemudian meraih gelar liga pertamanya bersama Slavia Praha pada 1996 dan mencetak 11 gol dari 26 pertandingan.

Meski jumlah golnya terhitung lumayan akan tetapi bukan gol yang menjadi nilai plus bagi seorang Poborsky melainkan gaya permainannya. Pemain yang sekarang berusia 44 tahun ini dikenal memiliki akselerasi yang brilian serta tendangannya yang akurat. Apalagi dia dibekali dengan kecepatan yang bisa membuatnya dengan mudah masuk ke kotak penalti lawan.

Atas dasar tersebut, Sir Alex Ferguson kemudian merekrut Poborsky di awal musim 1996/1997 dengan banderol 3,5 juta pounds. Fergie membeli Poborsky dengan maksud untuk memperkuat sisi kanan United yang tidak sebagus sisi kiri yang dikuasai Ryan Giggs.

Namun sebelum memberikan kesempatan debut, Fergie dikejutkan oleh pemuda bernama David Beckham yang mencetak gol dari tengah lapangan saat United bertemu Wimbledon di pekan perdana liga. Setelah aksi Becks tersebut, Fergie pun menjadi ragu terhadap keputusannya merekrut Poborsky. Keputusan pun akhirnya dibuat di mana Beckham akhirnya menjadi pilihan pertama Fergie di sisi kanan United.

Ditegur Fergie Karena Berambut Panjang

Meski hanya satu setengah tahun bersama United, ada cerita menarik yang pernah terjadi terhadap Poborsky selama menjadi pemain Manchester United. Beberapa hari setelah resmi berseragam setan merah, Poborsky sempat ditegur oleh Sir Alex Ferguson dikarenakan rambut panjangnya yang dianggap Fergie mengganggu penampilannya. Manajer asal Skotlandia ini sempat heran terhadap pemain yang gemar berambut panjang.

“Saya tidak pernah mengerti mengapa pemain ingin memiliki rambut panjang. Saya sempat punya masalah ini ketika Karel Poborsky datang ke Manchester United. Ia seolah-olah sebagai anggota band Led Zeppelin ketimbang sebagai pemain United,” tutur Fergie 17 tahun silam.

Fergie pun akhirnya mempersuasi Poborsky untuk memotong sedikit rambutnya. Akan tetapi gaya terbarunya justru membuat si manajer tambah tidak menyukainya. Ia mengatakan, “Saya sudah berhasil untuk membujuknya agar memangkas rambutnya, tetapi setelah dipangkas, saya justru menganggap rambutnya bukan sebagai selera saya.”

Sekedar informasi tambahan, kasus rambut gondrong memang sempat terkenal di kalangan pesepakbola di kisaran 1990-an. Kasus ini sebenarnya pernah terjadi pada timnas Argentina menjelang piala dunia 1998 di Prancis. Saat itu pelatih Argentina, Daniel Passarella, hanya akan memanggil para pemainnya yang tidak berambut gondrong. Spekulasi pun makin memanas ketika saat itu mereka punya Gabriel Batistuta yang terkenal dengan rambut gondrongnya. Pemberitaan pun mereda setelah Passarella memberikan dispensasi hanya kepada Batistuta.

Mendapat Predikat The Poborsky Lob

Meski kariernya di liga top Eropa tidak berjalan sukses –di mana ia juga bermain untuk Lazio pada 2001– namun ia tetap dikenal sebagai pemain besar di percaturan sepakbola Eropa. Salah satunya adalah karena gol indahnya di ajang Piala Eropa 1996 di Inggris. Berkat golnya tersebut ia diberi julukan The Poborsky Lob.

Saat itu dalam babak perempat final di stadion Villa Park, mantan pemain Benfica ini mencetak gol indah saat melawan Portugal. Ia membuat gol cantik dengan melakukan lob melewati kepala penjaga gawang Vitor Baia. Golnya ini pun dinobatkan sebagai gol terbaik sepanjang masa Euro versi Carlsberg di tahun 2008. Poborsky kemudian mengulangi gol indahnya di tahun 1996 ketika Benfica bertanding melawan FC Porto dan korbannya lagi-lagi adalah Baia.

***

Selama 18 bulan berbaju United, Poborsky memberikan tiga gelar bagi United dan membawa Setan Merah melaju hingga semifinal Liga Champions 1997. Poborsky sempat membela Benfica, Lazio dan Sparta Praha sebelum akhirnya gantung sepatu bersama klub pertamanya Ceske Budejovice pada 2007. Ia bahkan masih sering terlibat dalam beberapa pertandingan amal yang melibatkan Manchester United. Meski ia gagal di kota Manchester namun ia bukanlah pemain yang buruk dikarenakan saat itu seorang David Beckham jauh bermain lebih baik ketimbang dirinya.