Usai laga melawan Liverpool kemarin di Old Trafford, Paul Pogba mendapat kritikan tajam dari berbagai kalangan, bahkan juga dari fans Manchester United sendiri. Salah satunya dikarenakan pemain berkebangsaan Prancis tersebut melakukan hands ball yang berbuah penalti bagi kubu Liverpool. Selain itu, di luar pertandingan pun, pemain berusia 23 tahun ini mendapat kritikan karena dianggap lebih mementingkan penampilan dan mengikuti tren-tren kekinian.

Salah satu kritikan datang dari legenda Arsenal, Ian Wright, yang mengatakan bahwa dirinya tidak paham dengan gaya hidup serta aktivitas Pogba.

“Saya tidak paham dengan apa yang dilakukan Pogba. Minggu ini dia penuh mengurusi hashtag, rambut baru, dan emoji di Twitter. Saya pikir hal-hal tersebut tidak akan terjadi di bawah Manajer Sir Alex Ferguson. Tapi mungkin saja hal-hal tersebut tercantum dalam kontrak Pogba,” pikir Wright.

Seperti kita tahu, Pogba meluncurkan emoji jelang laga lawan Liverpool di Twitter, dengan menggunakan hashtag #Pogba. Ini menjadikan Pogba sebagai pemain Liga Primer Inggris pertama yang memiliki emoji Twitter.

Menanggapi kritikan-kritikan dari berbagai penjuru tersebut, Pogba punya jawaban sendiri. Menurut Pogba, dirinya tak adil dikritik hanya dari segi jumlah gol dan assist yang diciptakan.

“Dengan semua yang telah terjadi, transfer, perpindahan klub, kembali ke Manchester, orang-orang mau saya untuk mencetak gol dan membuat perbedaan di dalam pertandingan. Karena mereka berkata dengan harga setinggi itu, seorang pemain harus mencetak gol dan menciptakan assist,” terang Pogba.

Pogba menambahkan perannya sebagai gelandang bukanlah untuk mencetak gol saja. Namun ada hal lain seperti membantu pertahanan dan memenangkan kembali penguasaan bola. “Saya harus bekerja untuk tim daripada untuk diri saya sendiri,” kata Pogba.

Pemain timnas Perancis ini pindah ke Old Trafford pada musim panas tahun lalu dengan rekor transfer dunia sebesar 89 juta poundsterling. Semenjak kepindahannya dari Juventus tersebut, Pogba telah mencetak enam gol dari 28 laga yang dilakoninya.

Seakan meminta dukungan kembali dari fans The Red Devils, Pogba mengatakan dirinya lebih memilih United daripada Barcelona maupun Real Madrid pada musim panas lalu.

“Saya datang ke United karena ada sejumlah target yang ingin dicapai. Saya ingin memenangi trofi-trofi dengan United, karena saya tidak memenangkan satupun dengan United. Saya selalu berkata pada diri saya sebelum ke United, bahwa saya akan kembali ke Old Trafford. Karena saya cinta sekali dengan United dan ada urusan yang saya harus selesaikan di sini,” cerita Pogba.

Dukungan dari Zlatan Ibrahimovic

Kompatriotnya di United, Zlatan Ibrahimovic percaya bahwa Pogba mampu bertahan dengan segala tekanan yang ada padanya saat ini. Karena menurut striker asal Swedia ini, tekanan sebenarnya bisa diubah menjadi suatu hal yang bisa dinikmati dan menurut dia Pogba menyukai tekanan itu.

“Saya tidak tahu saya bisa mewakili Pogba atau tidak soal ini. Tapi saya pikir dia menyukai tekanan itu seperti saya. Lagipula tanpa tekanan, kita tidak akan bisa bermain di level teratas. Untuk bisa main di level teratas, tekanan akan ada selama 24 jam penuh,” kata Zlatan yang kini sudah mencetak 19 gol untuk United di musim pertamanya.

Pemain jangkung ini menambahkan bahwa Pogba adalah salah satu pemain top saat ini. Sehingga meski ia bermain bagus atau biasa saja, tekanan akan tetap semakin besar. Namun Zlatan berpesan tekanan tersebut dapat dijadikan sebagai pelajaran dan harus dikuasai.

Sedangkan terkait aktivitas Pogba di media sosial dan terutama dibuatkannya emoji khusus Pogba, Zlatan berkata hal tersebut tak bisa dihindari karena memang sudah zamannya. Tapi striker berusia 35 tahun ini percaya bahwa, hal-hal tersebut tak mungkin mempengaruhi permainan Pogba.

“Saya pikir itulah dunia sepakbola saat ini. Dengan media sosial yang turut membangun tensi pertandingan. Ketika saya mulai bermain, tidak ada hal-hal itu. Tapi kini sudah menjadi bagian pertandingan. Apakah terlalu banyak atau terlalu sedikit? Kita tidak tahu. Kita hanya mengikuti pertandingan. Lagipula kita adalah pemain profesional, tetap latihan seperti biasa, dan terus memberikan performa terbaik setiap pertandingan.”

Sumber : The Guardian, express.co.uk, dan mirror.co.uk