Manajer Manchester United, Jose Mourinho, berjanji bahwa para fans The Red Devils akan mendapatkan pengalaman yang tak terlupakan saat pramusim yang akan datang. Tepatnya Mou menyasar momen saat derby Manchester akan berlangsung untuk pertama kalinya di luar Britania Raya, pada 20 Juli mendatang di Houston, Amerika Serikat.

Manchester United dan Manchester City akan bertemu dalam sebuah pertandingan yang berjarak 4.700 mil dari kampung halaman mereka di Manchester. Laga tersebut berada dalam kompetisi pramusim yang bertajuk International Champions Cup, di mana United akan menjalani tujuh pertandingan selama pra-musim 2017 nanti.

Laga yang dijanjikan Mou akan berlangsung sengit tersebut akan disiarkan langsung oleh MUTV. Terasa lebih spesial lagi, lantaran seperti kita tahu laga derby di pramusim antarkeduanya sebenarnya bisa terjadi setahun yang lalu, di Beijing. Namun harus dibatalkan lantaran cuaca yang sangat buruk.

Selain sejarah panjang rivalitas keduanya yang akan menambah kenikmatan menonton bagi publik di luar Britania Raya, Mou juga berjanji tidak akan setengah hati dalam pertandingan tersebut. Lantaran menurut manajer asal Portugal tersebut, pertandingan melawan City akan digunakan sebagai uji coba taktik sebelum menghadapi musim 2017/2018.

“Tanpa adanya Piala Eropa dan Piala Dunia musim panas ini, saya pikir setiap tim dapat memulai pra musim dengan seluruh pemainnya. Jadi saya punya kesempatan untuk mencoba dan mengerjakan beberapa hal. Lalu saya pikir (Pep) Guardiola juga akan berpikiran yang sama tentunya,” tutur manajer berusia 54 tahun tersebut.

Lebih lanjut lagi mengenai laga derby non-formal tersebut, Mou mengatakan baik dirinya maupun Guardiola tak akan terlalu mementingkan hasil akhir pertandingan. Melainkan lebih dalam penekanan bagaimana taktik mereka bisa berjalan.

“Bagi saya dan mungkin juga untuknya, hasil akhir tidak terlalu penting. Tapi lebih bagaimana kualitas sepakbola yang kita mainkan. Kemudian usaha untuk mencoba mengaplikasikan hasil latihan beberapa hari bahkan minggu sebelumnya,” terang Mou.

Meski menurut Mou, hasil akhir bukan jadi target utama kedua manajer, dirinya tetap mengatakan para fans di AS tetap akan mendapatkan pengalaman yang tak akan terlupakan.

“Saya pikir untuk para fans, laga nanti akan berlangsung luar biasa. Karena mereka akan menonton dua klub besar dan juga ada sejarah rivalitasnya. Musim lalu kami (United) tak bisa memainkan pertandingan di China, tapi sekarang kita bisa memainkannya musim ini.”

Ditambah kita bisa bermain dengan kondisi yang bagus, dikelola oleh organisasi papan atas. Lagipula saya menganggap ini adalah kesempatan yang baik bagi kami maupun City untuk unjuk gigi di Amerika. Sekaligus mempersiapkan diri sebelum memasuki Liga Primer musim depan,” kata Mourinho.

Mou Nyaman di Manchester, Kota Gila Sepakbola

Dalam jangka waktu setahun ternyata Mourinho sudah merasa nyaman tinggal di Manchester. Alasannya menurut Mou adalah rasa cinta kota tersebut terhadap sepakbola. Selain nyaman, Mou jua mengatakan dirinya kagum dengan hubungan sehat yang terbangun antara United dan City.

“Saya nyaman dengan hal itu (rivalitas). Saya suka karena itu adalah rivalitas yang bagus. Kami bermain 3 kali pada musim lalu (dua di Liga Primer dan 1 di Piala Liga), ke semuanya adalah pertandingan yang bagus dan kompetitif, 2-1, 1-0, dan 0-0.”

“Ada suasana baik yang terbangun dan saya selalu merasa ada hubungan baik, adil, dan relasi bagus antar pemain yang notabene-nya adalah rival di lapangan, namun tinggal di satu kota. Mungkin saja mereka bertemu satu sama lain saat di jalanan. Dengan para fans, saya merasakan ada rasa cinta mendalam dan juga rasa hormat satu sama lain.”

“Rivalitas semacam inilah yang akan berakhir positif untuk kedua klub,” jelas Mou.

Ketika diminta untuk membandingkan derby Manchester dengan derby yang pernah ia alami di liga lain, Mou mengatakan bahwa meski memiliki sejarah yang berbeda satu sama lain, kesemuanya tetap memiliki satu persamaan.

“Saya telah menjalani beberapa derby besar, Inter lawan Milan, Real Madrid lawan Atletico dan Barcelona, Porto lawan Benfica dan banyak derby London saat saya di Chelsea. Hingga yang terakhir adalah derby ini.”

“Jelas tiap derby tersebut memiliki perbedaan satu sama lain. Berbeda karena kultur yang berbeda juga di klubnya. Tapi sebenarnya ada kesamaan yaitu adanya nilai tambah dalam pertandingan tersebut. Jadi pertandingan tersebut tak sekedar ingin meraih 3 poin saja melainkan ada juga faktor emosi tersendiri,” tutup Mourinho.

Sumber : Manutd.com