Zlatan Ibrahimovic dikenal sebagai pemain yang arogan atau kerap bersikap seenaknya. Bagi orang yang tak banyak mengenal Zlatan, mungkin hal itu memang benar adanya. Tapi sebenarnya Zlatan adalah pemain dengan karakter luar biasa. Karakter dan pengalaman Zlatan bahkan menjadi salah satu alasan Jose Mourinho mendatangkannya meski sudah tidak muda lagi.

Namun Zlatan memang kerap bersikap sesukanya. Kadang positif, tapi ada pula yang negatif. Di setiap klub yang ia bela, Zlatan selalu memposisikan dirinya sebagai pemain hebat. Dia tidak segan menjahili atau menantang rekan hingga pelatihnya.

Zlatan pernah memiliki masalah dengan Ahmed Mido ketika berseragam Ajax, mengerjai Gennaro Gattuso dengan memasukannya ke tong sampah, dan menendang Antonio Cassano tepat di kepala sambil menertawakannya. Ia juga pernah mengkritik Roberto Mancini ketika di Inter Milan dan mengungkapkan kebenciannya kepada Pep Guardiola di buku otobiografinya.

Meski begitu, ia mengakui bahwa mantan rekannaya di Juventus, Alessandro Del Piero, adalah sosok yang ia kagumi sekaligus ia segani. Keduanya pernah bermain bersama pada tahun 2004 hingga 2006. Zlatan pernah berduet dengan legenda Italia itu di lini depan. Bagi Zlatan, Il Pinturicchio merupakan salah satu pesepakbola terbaik.

“Anda lihat ketika Del Piero menggiring bola, ia membuat lawan-lawannya terlihat bodoh. Ia salah satu yang terbaik. Ketika di Juve, Fabio Capello membuat posisi Del Piero sebagai pemain reguler terusik. Namun ia tak pernah menyerah dan memiliki karier yang panjang,” ujar Zlatan

“Saat Del Piero menginjak usia 33 tahun, saya tak percaya apa telah yang dilakukannya (menjadi topskor Serie A Italia). Kala itu saya terbayang bahwa saya pasti sudah berhenti di usia tersebut,” tambahnya.

Zlatan juga mengungkapkan hubungannya dengan Del Piero. Tidak sedikit pelajaran yang ia dapat dari pengemas 91 penampilan dan 27 gol bagi timnas Italia itu. “Alex merupakan figur yang sangat ramah dan bersahabat. Dia banyak memberi saran pada saya yang kala itu masih sangat muda, mengajari saya teknik tendangan bebas, juga kerap menjahili saya,” tutur pria asal Swedia itu.

“Banyak orang beranggapan saya sosok temperamen dan tak bisa diatur. Namun Alex justru memandang saya sebagai pemain yang penurut. Dia juga tak lelah menenangkan saya ketika pertandingan. Saya dulu begitu meledak-ledak.”

Salah satu pernyataan yang menarik adalah bagaimana Zlatan benar-benar menghormati Del Piero. Bahkan dari apa yang dikatakan Zlatan, dapat disimpulkan bahwa ia memberi respek lebih besar ke Del Piero daripada ke pelatihnya.

“Saya berani melawan keputusan pelatih, tapi tidak untuk Alex. Saya sangat menghormatinya, saya bahkan tak berani melawannya. Kemudian nyaris semua orang di Juve membenci saya ketika memutuskan pindah ke Inter, tapi tidak dengan Alex,” ujar Zlatan.

“Saya akui, saya bermain lebih baik ketika berduet dengan (David) Trezeguet dan Alex ada di bangku cadangan. Namun selalu ada kerinduan untuk bermain kembali bersama Alex,” pungkasnya.

Ada-ada saja memang Zlatan..