Berakhirnya musim 2016/2017 menandai berakhinya musim pertama Henrikh Mhkhitaryan di Manchester United sebagai pemain Armenia pertama yang bermain di Premier League. Meski sempat mengalami kesulitan, namun Mkhitaryan berhasil tampil cukup apik dan menyelesaikan musim dengan tiga trofi.

Mkhitaryan jelas mengangkat nama Armenia, negara kecil di Asia yang terletak di perbatasan dengan Eropa. Armenia hanya memiliki penduduk sekitar tiga juta, kalah jauh dibanding Jakarta yang dihuni oleh 10 juta jiwa. Secara historis, Armenia pun tidak memiliki pesepakbola tenar. Bahkan pemiliki penampilan terbanyak untuk timnas Armenia, Sargis Hovsepyan hanya bermain untuk Zenit St.Petersburg.

Karena itulah, pencapaian Mkhitaryan yang sukses dalam dunia sepakbola diganjar gelar kehormatan bernama ‘1st degree Medal for Services to the Motherland’. Penghargaan tersebut ia dapatkan karena perannya dalam mengharumkan nama Armenia di kancah internasional.

Penghargaan kelas utama itu biasa diberikan kepada tentara angkatan bersenjata Armenia, namun kerap diberikan pula kepada warga sipil Armenia yang mengharumkan nama negara dalam bidang apapun. Penghargaan tersebut langsung diberikan oleh Presiden Armenia, Serzh Sargsyan kepada Mkhitaryan di ibukota Armenia, Yerevan.

Mkhitaryan didatangkan United dari Borussia Dortmund dengan nilai transfer 26 juta paun. Sepanjang musim ini, ia tampil selama 2,554 menit dalam 41 pertandingan dengan catatan 11 gol dan lima asis di seluruh kompetisi.

Pemain berusia 28 tahun itu merasa terhormat dan tentu saja senang dengan penghargaan tersebut. “Merasa terhormat mendapat ‘Gelar Pertama Medal for Services to the Motherland’ dari Presiden Armenia,” tulis Mkhitaryan di akun Instagram-nya.

 

“Saya tidak akan membandingkan medali ini dengan gol mana pun, Anda tidak bisa membandingkan hal-hal itu. Ketika Serzh Sargsyan mengalungi saya medali itu, dia berterima kasih kepada saya yang telah merepresentasikan Armenia,” ujar Mkhitaryan.

“Selalu menjadi kehormatan bagi saya untuk mengibarkan bendera Armenia di tempat yang berbeda. Dulu saya pernah membayangkan itu dan sekarang saya benar-benar melakukanna ketika kami (Manchester United) memenangkan Europa League,” tambahnya.

Mkhitaryan memang menjadi orang terkenal di Armenia dan tentu saja di kalangan orang Armenia yang tinggal di Manchester. Ada sebuah restoran Armenia bernama Armenian Taverna yang kerap didatangi oleh orang-orang Armenia setempat, termasuk Mhkhitaryan.

“Henrikh sering datang kesini, setiap satu atau dua minggu sekali. Ketika dia disini, Anda tidak akan mengatakan bahwa dia orang terkenal, dia hanya orang biasa, dia hanya manusia biasa seperti orang lainnya. Sebagai pelanggan dia tidak cerewet dan dia memakan segalanya. Semua orang suka dengannya dan kami bangga dengannya yang bermain untuk Manchester United,” ujar Arman, pemiliki restoran tersebut.

Dukungan yang diberikan dari negaranya tersebut tentu menjadi sesuatu yang berharga bagi Mkhitaryan. Dengan medali tersebut, semoga saja Mkhitaryan bisa terus meningkatkan performanya bersama United di masa depan.