Diego Forlan mengawali karir sepakbolanya di Eropa dengan tidak baik. Ia tak mampu mencetak satu pun gol pada 26 pertandingan bersama Manchester United. Forlan baru bisa merobek jala gawang pada pertandingan ke-27 kala United menghadapi Maccabi Haifa di ajang Liga Champions. Bukan awal yang baik tentunya, apalagi golnya datang lewat tendangan penalti di mana ia terlebih dahulu meminta David Beckham agar ia yang mengeksekusi tendangan penalti tersebut.

Karirnya bersama United juga tak bisa dikatakan luar biasa. Catatan 17 gol dari 98 pertandingan bukanlah catatan impresif bagi seorang striker. Ia juga hanya bertahan selama empat musim di United sebelum akhirnya pindah ke Villareal. Namun, namanya tidak akan dilupakan fans United yang hingga musim ini masih menyanyikan chant untuk Forlan. Jika karirnya tidak cemerlang, lalu karena apa? Mungkin lirik chant ini dapat menjelaskannya.

Diego, whoooah,

Diego, whoooah,

He came from Uruguay,

And made the Scousers cry

Scousers sendiri artinya adalah orang di kota Liverpool. Bait terkhir yang artinya ‘dan membuat pada Scousers menangis’ memiliki makna metafora yang berarti Forlan pernah menaklukan Liverpool. Pada 1 Desember 2002, ia mencetak brace ke gawang yang dikawal Jerzy Dudek dan membawa United mengalahkan Liverpool dengan skor 2-1.


Setahun kemudian, Forlan kembali bermain pada Northwest Derby di Anfield. Meski ia tidak mencetak gol dan bermain sebagai pemain pengganti, namun nyanyian fans United untuknya menjadi perngalaman yang tidak terlupakan. Januari lalu, ia menulis sebuah artikel di sebuah media tentang pengalamannya saat itu.

“Itu adalah November 2003 dan saya masih bermain untuk Manchester United di Anfield yang terkenal. Alex Ferguson memiliki alasan untuk membawa saya, bukan hanya karena saya sedang dalam performa yang baik, tapi juga karena saya mencetak dua gol pada musim lalu ketika United menang.”

“Pada sebuah jeda di pertandingan, saya mendengar 3000 fans di tribun tandang meneriakan menyanyikan ‘Wooahh, Diego, wooaah. He came from Uruguay, he made the Scousers cry’. Saya menikmati momen itu.”

“Para fans menyanyikannya dengan aksen Manchester lebih kencang daripada semua yang bisa fans Liverpool lakukan. Mereka masih menyanyikannya hingga saat ini dan saya berpikir saya adalah orang yang beruntung. Ini adalah contoh momen yang dimimpikan saat kecil. Lalu saya kembali berkonsentrasi ke pertandingan.”

Fans United memang masih mengingat gol tersebut. Ia juga mengungkapkan bahwa fans United masih sering membicarakan gol tersebut jika berpapasan dengannya.

“Saya bersyukur bisa mencicipi pertandingan seperti itu dan nyaris tidak percaya fans masih mengelu-elukan saya. Mereka juga sering datang menghampiri untuk membicarakan itu (dua gol Forlan ke gawang Liverpool di Anfield). Kejadian seperti ini selalu berulang. Di bandara atau hotel,” tutur Forlan.

Selamat ulang tahun, Diego Forlan!