Klub asal Portugal, Sporting CP, yang juga dikenal dengan Sporting Lisbon, adalah salah satu produsen pemain hebat terbaik yang ada. Cristiano Ronaldo, Luis Figo, Luis Nani, Ricardo Quaresma, dan Simao Sabrosa, adalah contoh-contohnya. Bahkan, timnas Portugal harus berterima kasih kepada Sporting CP yang telah memoles bakat-bakat lokal Portugal yang akhirnya berperan penting dalam prestasi Portugal di Piala Eropa 2016 lalu. Dari 14 pemain yang tampil di partai puncak, 10 di antaranya adalah jebolan akademi Sporting CP.

Bakat luar biasa lainnya ada pada diri pemuda 22 tahun yang bermain di Galatasaray, Armindo Tue Na Bangna, atau akrab disapa Bruma. Lahir di Guinea-Bissau, Afrika Barat, Bruma pindah ke Portugal ketika masih berusia dini dan bergabung dengan akademi Sporting pada umur 13. Singkat cerita, ia menjadi pemain penting bagi tim muda Sporting dan mencetak lebih dari 80 gol. Satu musim setelah membela tim utama Sporting, Bruma hengkang ke Galatasaray pada September 2013.

Meski ia kerap disandingkan dengan Ronaldo karena sama-sama berasal dari Portugal dan Sporting CP, namun banyak juga yang memperkirakan Bruma akan menjadi pemain seperti Franck Ribery. Posturnya yang hanya 173 cm jelas tidak mencerminkan Ronaldo.

Namun Bruma adalah talenta yang menjanjikan. Ia bermain sebagai sayap di dua sisi dan terkadang sebagai second striker. Ia mampu mencari ruang kosong dan mengetahui bagaimana caranya memanfaatkan ruang kosong tersebut.

Secara teknik, Bruma adalah tipe pemain yang memiliki dribel yang luar biasa. Catatan 4,7 dribel per pertandingan merupakan yang terbaik di Liga Turki. Ia bahkan mengalahkan nama-nama dengan kualitas dribel luar biasa seperti Lionel Messi, Eden Hazard, Alexis Sanchez, dan Douglas Costa. Bruma bisa dengan cepat menggiring bola mengelabui lawan dan bisa merubah arah dribel dengan cepat.

Setelah melakukan dribel, Bruma kerap melakukan cut inside yang berbahaya atau mengkreasikan peluang bagi rekannya. Hingga artikel ini ditulis, Bruma mencetak delapan gol dan enam asis dalam 22 penampilan di Liga Turki. Rating-nya di Whoscored bahkan mencapai angka 7,73. ia juga melepaskan 2,5 sepakan per pertandingan dan 2,2 umpan kunci per pertandingan.

Kemampuan fisiknya juga tak perlu dipertanyakan. Bruma memiliki fisik yang baik dan menunjang posisinya sebagai pemain sayap. Bruma memiliki kemampuan baik dalam hal akselerasi, kecepatan, stamina, dan eksplosivitas. Kemampuan ini tak lepas dari pelatih fisik Galatasaray yang luar biasa, Scot Piri.

Hal yang sudah disebutkan diatas memang tidak beda jauh dengan Ronaldo. Tidak mengejutkan, Bruma memang mengidolakan Ronaldo. “Dia adalah idola terbesar saya. Untuk saya, Ronaldo adalah pemain terbaik dunia. Saya mencoba melakukan apa yang dia lakukan di atas lapangan. Faktanya, saya suka mengimitasi caranya bermain,” ujar Bruma.

Namun salah satu kemampuan Ronaldo yang tidak dimiliki Bruma adalah kemampuan duel udara. Ia tidak handal dalam melakukan duel udara. Sejauh ini, Bruma hanya memenangkan satu duel dari delapan duel di mana ia terlibat.

Kemampuan lain yang harus ia perbaiki adalah penyelesaian akhirnya. Jika di rata-rata, Bruma baru mampu mencetak satu gol setelah melepaskan delapan tembakan. Ia kerap membuang peluang emas. Selain itu, Bruma juga masih harus memperbaiki pengambilan keputusan di atas lapangan. Bruma masih belum memiliki pengalaman yang cukup untuk itu.

Berbicara tentang pengalaman, umurnya yang masih tergolong muda memang membuat ia harus mempelajari banyak hal. Salah satu yang terpenting adalah bagaimana caranya mengontrol emosi di lapangan. Bruma mencatatkan 1,2 pelanggaran per pertandingan dan empat kartu kuning serta satu kartu merah.

Tapi seiring berjalannya waktu, Bruma akan belajar banyak hal dari segi mentalitas. Apalagi ia memiliki rekan sekaliber Wesley Sneidjer dan Lukas Podolski, pemain yang memiliki pengalaman dan pernah mencicipi berbagai trofi bergengsi di level klub atau tim nasional.

United sendiri dikabarkan tertarik untuk mendatangkan Bruma. Tapi United harus bersaing dengan Tottenham Hotspur untuk mengamankan jasa Bruma. Kala bertemu pada ajang Liga Eropa, Bruma sendiri mengungkapkan bahwa ia berbicara dengan Mourinho yang sama-sama berpaspor Portugal.

“Ia mengucapkan selamat pada saya atas pertandingan tersebut dan mengatakan ia terkesan dengan performa saya. Ia berjanji ia akan terus mengawasi kinerja saya dan mengatakan saya nantinya punya kesempatan besar untuk memperkuat tim nasional,” ungkap Bruma.

Menarik untuk disimak sejauh mana Bruma akan berkembang dan tidak menutup kemungkinan Bruma akan menjadi punggawa United jika ia terus melanjutkan performa apiknya. Berikut adalah cuplikan video dari Bruma.