Setelah dikepinggirkan oleh Jose Mourinho selama berbulan-bulan, akhirnya Bastian Schweinsteiger hengkang ke Major League Soccer (MLS) untuk membela Chicago Fire. Schweni sebenarnya tak banyak mengeluh dan membuat masalah perihal masa depannya yang tidak menentu bersama Manchester United. Namun karena masih ingin bermain sepakbola, Schweni memilih Amerika Serikat sebagai pelabuhan selanjutnya.

Dapat dikatakan periodenya bersama United musim ini adalah salah satu periode terburuk selama karirnya. Bukan hanya sering tidak diikutsertakan dalam pertandingan, pemenang Piala Dunia 2014 bahkan harus rela berlatih bersama tim reserve. Namun Bastian menunjukan sikap yang luar biasa dengan tidak mengeluh dan berusaha keras untuk mendapat kepercayaan Jose Mourinho. Namun tetap saja waktu itu berharga, Schweni tentu tidak ingin akhir karirnya habis untuk hal yang tidak ia inginkan.

Saat ini, Schweni akhirnya mendapat tempat yang layak meski MLS tidak satu level dengan Liga Primer. Pemain berusia 32 tahun itu menikmati petualangan barunya di Amerika dan ia senang karena ia bisa bermain sepakbola kembali. Begitulah yang dikatakan Tobias Schweinsteiger, kakak Bastian.

“Dia tidak kecewa ketika pergi dari United karena dia menikmati petualangan barunya. Dia bukan tipe orang yang berpikir negatif tentang masa lalu, dia adalah orang yang selalu berpikir positif tentang masa depan,” ujar Tobias.

“Adik saya, dia benar-benar menyukai sepakbola dan dia bukanlah orang yag bisa diam di bangku penonton sembari mendapatkan gaji. Dia ingin bermain sepakbola dan ia ingin bersenang-senang. Jika Anda melihat dia sekarang, dia senang karena dia bermain (sepakbola). Ketika Anda melihat pertandingan terakhirnya bersama United, Anda bisa melihat dia menikmati tiap menit pertandingan,” tambah asisten pelatih Bayern Munich U-17 itu.

Bersama Chicago Fire, Schweni memang mendapat apa yang ia inginkan, bermain sepakbola. Hingga artiket ini ditulis, Schweni telah bermain penuh di tiga pertandingan Chicago Fire. Bukan hanya sekedar bermain, ia juga mampu tampil impresif dengan menjadi pemain terbaik di dua pertandingan di antaranya. Ia juga berhasil mencetak dua gol dari tiga pertandingan.

Tobias juga mengungkapkan bahwa adiknya itu menikmati karirnya bersama Chicago Fire. “Bastian senang bermain sepak bola dan menikmati latihan setiap saat. Saya tahu dia. Dia selalu ingin bermain 90 menit. Dia menikmati latihan dengan para pemain Fire, dan membantu mereka berkembang. Sebuah kesempatan yang fantastis,” ungkap Tobias.

“MLS memang berbeda level dengan tim eropa macam Bayern Muenchen atau Man United. Tapi, penting bagi dia bisa membantu pemain lain berkembang. Dia juga belajar banyak hal baru di sepakbola Amerika Serikat,” tutupnya.

Meski prestasinya bersama United tidak terlalu mentereng, namun bagaimana pun Schweni tetaplah salah satu pemain hebat. Sepanjang karirnya, ia sudah mengangkat tiga trofi dengan gengsi tinggi, Liga Champions, Piala Eropa, dan tentu saja Piala Dunia.