Axel Tuanzebe merupakan salah satu bintang di Akademi Manchester United dengan perjalanan karir yang mengesankan. Pemain ini juga memiliki gaya bermain yang tidak dimiliki pemain lain.

Akademi Manchester United merupakan salah satu akademi sepak bola paling elit di dunia. Banyak jebolan akademi ini yang merupakan pemain-pemain terkenal dan memiliki perkembangan karir hingga level internasional.

Beberapa dari pemain besar lulusan akademi United termasuk Ryan Giggs, Paul Scholes, dan Peter Schmeichel. Semua nama-nama besar ini sebekumnya pernah mengenyam pendidikan di akademi Manchester United sebelum tampil di tim senior.

Beberapa kabar dalam beberapa minggu terakhir membicarakan bahwa salah satu produk akademi United akan menyamai pamor dari legenda-legenda United, yakni Axel Tuanzebe. Pemain bertahan yang satu ini bermain apik dalam akademi muda dan penampilannya bersama di tim senior minggu lalu membuat banyak pihak menaruh harapan besar padanya.

Tuanzebe bermain cukup impresif saat Manchester United bertamu ke Emirates Stadium, kandang Arsenal. Pemain bertahan yang lebih sering bermain di sisi kanan pertahanan ini sukses menjaga ketat Alexis Sanchez. Penyerang Cile itu tidak satu pun mencatatkan asis maupun gol selama 90 menit pertandingan berlangsung. Salah sau hasil positif yang bisa diambil dari pertandingan itu ialah cemerlangnya performa Axel Tuanzebe.

Axel Tuanzebe merupakan seorang kelahiran Republik Demokratik Kongo; dia lahir di kota yang bernama Burnia pada 14 November 1997. Dia sudah dihubung-hubungkan dengan Manchester United sejak dia berusia 8 tahun. Dia merupakan salah satu punggawa dari tim yang memenangkan Milk Cup pada tahun 2013 dan 2014. Pada tahun berikutnya, Axel memenangkan penghargaan Jimmy Murphy Player of the Year.

Tuanzebe merupakan pemain pertama yang menjadi kapten tim U-18 saat masih berada di tahun pertamanya di Akademi. Ada satu pemain lagi dengan rekor seperti ini selama sejarah United bergulir, yakni Gary Neville. Hal ini membuatnya dikabarkan bisa mengulang kejayaan sang legenda tersebut.

Pada 29 Januari 2017, pemain bernomor punggung 38 ini melakukan debutnya bersama tim senior Manchester United dibawah asuhan Jose Mourinho. Dia menggantikan Timothy Fosu-Mensah pada menit ke-68 saat menjamu Wigan Athletic di Old Trafford.

Pertandingan yang digelar dibawah kompetisi piala Piala FA tersebut dimenangkan oleh Setan Merah dengan 4 gol tanpa balas. 4 hari kemudian, Axel membuat kontrak baru dengan Manchester United sampai 2020 dengan opsi satu tahun perpanjangan tambahan. Pada 7 Mei 2017, Axel Tuanzebe muncul sebagai starter untuk pertama kalinya pada putaran ke-38 Liga Primer. Saat itu dia dan kawan-kawan harus bertamu ke Emirates Stadium kandang Arsenal.

Axel Tuanzebe memulai karir internasionalnya pada Juni 2016. Dia bermain untuk timnas Inggris U-19 melawan Mexico. Dia juga merupakan salah sati anggota skuat yang memenangkan ketiga pertandingan turnamen Four Nations pada Oktober 2016.

Gaya bermain Axel Tuanzebe

Axel merupakan pemain muda nan kuat yang masih bisa merasakan kenyamanan saat permainan berubah keras dan cepat. Porsi tubuhnya atletis dan kekar, membuatnya tetap bertahan dengan performa maksimal sepanjang 90 menit pertandingan. Tinggi badannya yang ideal tidak lantas membuat kecepatan berlari dan gerak responnya rendah; dipadukan dengan penempatan posisi di lini pertahanan, pemain sekelas Alexis Sanchez pun tak berkutat dibuatnya.

Pengalamannya sebagai kapten di tim muda akademi Manchester United membuatnya terbiasa dengan tekanan tinggi. Dia tidak panik dalam pertandingan tensi tinggi sekalipun. Sampai saat ini, Tuanzebe menunjukkan kecerdasannya dalam bermain dan dia juga sabar dalam menentukan gerakan dan bermain sebagai tim.

Sebagai bek kanan, Axel Tuanzebe sering melakukan overlap ke depan untuk memompa umpan ke pada pada penyerang. Namun, dia merupakan pemain yang cukup disiplin; dia kembali ke pos saat terjadi serangan balik. Gaya ini juga kerap ditampilkan oleh legenda United Gary Neville.

Tuanzebe memiliki kemampuan bertahan yang cukup baik. Tinggi badannya yang menacapai 182 cm dimanfaatkan dengan baik untuk memenangkan duel-duel udara. Axel juga bisa membuat tekel-tekel penting untuk menyelamatkan tim dari kehilangan angka. Tekelnya cukup akurat untuk mengganggu pemain yang sedang membawa bola maupun untuk menghadang tembakan lawan ke gawang. Ketekunan, kegigihan, dan kedisiplinannya, cocok untuk permainan kompetitif khas Premier League.