Pemain bertahan Manchester United, Phil Jones, mengungkapkan isi hatinya mengenai kedatangan bek baru asal Swedia, Victor Lindelof. Alih-alih merasa terancam, pemain berusia 25 tahun tersebut justru menyambutnya dengan bahagia.

Pernyataan ini umum disampaikan oleh pemain-pemain di sebuah kesebelasan, ketika klubnya mendatangkan pemain baru di posisi serupa. Sehingga ucapan Jones seakan menunjukkan pernyataan yang wajib untuk disampaikan saja.

Tapi seharusnya, Jones merasakan kekhawatiran akan kedatangan Lindelof. Pasalnya, pada musim ini ia lebih banyak menghabiskan waktu berkutat dengan cedera. Meskipun berhasil menjadi pilihan utama sebanyak 4 pertandingan terakhir The Red Devils di Premier League. Sehingga kansnya di tim inti United patut dipertanyakan untuk musim 2017/2018.

Lindelof kemungkinan besar menjadi pilihan utama Mou di jantung pertahanan bersama Eric Bailly. Bek asal Pantai Gading tersebut sudah terbukti menjadi kepercayaan utama Mou untuk menjaga pertahanan United.

Hal ini menyisakan, Jones, Chris Smalling, Daley Blind, dan Marcos Rojo untuk bersaing mengisi satu posisi lagi.

Namun seperti dijelaskan sebelumnya, tak mungkin Jones akan berkata negatif terhadap kedatangan Lindelof. Oleh karena itu, dilansir dari Dailymail, Jones mengatakan sudah hal yang wajar bagi klub sekelas United untuk memboyong pemain-pemain besar, seperti Lindelof.

“Kami adalah Manchester United, tentu kami akan mengundang minat pemain-pemain terbaik dunia untuk bergabung. Justru sangat aneh jika pada musim panas ini, kami tidak memboyong pemain-pemain besar,” tutur Mou.

Sementara terkait hubungannya dengan Mou, langganan timnas senior Inggris ini mengatakan baik-baik saja.

“Kompetisi selalu bagus, saya telah berbicara kepada manajer (Mourinho), dia hanya bertanya bagaimana perasaan saya, bagaimana kabar saya, ya pokoknya pembicaraan normal antara pemain dengan manajer.”

“Dia adalah manajer yang baik, dia seperti itu kepada semua pemain,” kata Jones.

Performa Terkini Jones di Timnas Inggris

Meski bukan pilihan utama Mou di United musim ini, Jones tetap dipanggil oleh Manajer Timnas Inggris, Gareth Southgate. Jones bahkan bermain di laga persahabatan lawan Perancis pada hari Selasa (13/6) lalu.

Timnas Inggris saat itu menggunakan 3 bek tengah untuk mengawal lini pertahanan. Yaitu Jones, John Stones, dan Gary Cahill. Sayang laga tersebut berakhir mengecewakan bagi Inggris setelah kalah 3-2 dengan Perancis yang hanya bermain dengan 10 pemain.

Jones bersama dua kompratriotnya di lini belakang harus susah payah menghentikan manuver-manuver duo muda Les Bleus, Kylan Mbappe dan Ousmane Dembele.

Perancis pada malam itu memang bersemangat untuk membalas kekalahan dari Swedia beberapa hari lalu. Padahal Perancis tak menurunkan Antoine Griezmann, Alexandre Lacazette, Blaise Matuidi dan Dimitri Payet malam itu.

Namun sama seperti mengomentari kedatangan Lindelof, Jones tetap optimis bahwa sebenarnya Timnas Inggris masih bisa lebih baik. Hanya saja malam itu tidak berhasil mengaplikasikan taktik dengan benar.

Mungkin bagi mereka yang hadir di Stade de France malam itu sulit menerima pembelaan Jones. Namun eks pemain Blackburn Rovers tersebut menganggap kekalahan tersebut tidak perlu terlalu didramatisir.

“Saya tidak berpikir itu masalah kualitas pemain, karena ketika kamu lihat tim kami dengan tim mereka, kamu tak bisa bilang bahwa mereka lebih berkualitas daripada kami. Kita punya segudang pemain berkualitas, jadi masalahnya adalah bagaimana menggabungkan semuanya dan melakukannya dengan benar.”

Jones membuktikan bahwa pada pertandingan-pertandingan sebelumnya Inggris dapat bermain dengan bagus. Sehingga ia berharap ketika bertanding untuk sebuah turnamen ke depannya, The Three Lions harus punya target untuk mengalahkan lawan-lawannya.

“Ini semua persoalan bagaimana menyatukannya semua, mungkin saat ini ketika lawan tim besar, kami sedang kendor. Tapi bukan berarti kami tertinggal jauh dari mereka. Lihat bagaimana kami memulai dengan gol Harry Kane, dan jika saja kami bisa bermain seperti itu selama 90 menit, kami akan menang.”

“Seharusnya kami bisa menutup laga itu dengan manis, sulit percaya bahwa kami kalah dari posisi skor 2-2, dengan mereka 10 pemain. Rasanya seperti pil pahit yang harus ditelan,” tutup Jones.

Optimisme adalah salah satu karakter yang harus dimiliki oleh seorang pesepakbola. Terlebih lagi usia Jones masih terbilang muda. Ada sekitar 3-4 tahun lagi hingga usia puncak performanya atau golden age tiba. Bagaimana menurut Anda?

Sumber : dailymail.co.uk