Dua bulan terakhir bisa dibilang sebagai masa-masa terberat bagi Arsenal pada musim 2016/2017. Setelah sebelumnya juga sempat mengalami satu kekalahan di kandang pada akhir November 2016 dan dua kekalahan berturut-turut saat tandang pada pertengahan Desember 2016; semuanya dalam lanjutan Premier League Inggris, kali ini klub berjuluk The Gunners itu mengalami kekalahan yang jauh lebih banyak. Bayangkan saja, dalam 12 pertandingan terakhir mereka di semua ajang sejak akhir Januari 2017 lalu, tujuh laga di antaranya berakhir dengan kekalahan dan satu laga lainnya di tahan imbang.

Diolah dari data yang dilansir Whoscored, lima dari kekalahan tersebut terjadi di Premier League dalam delapan pertandingan terakhir; sisanya dua kali menang dan sekali seri. Sedang dua kekalahan lainnya terjadi di Liga Champions, di mana Arsenal harus mengalami dua kekalahan telak masing-masing dengan skor 5-1 dari klub Bundesliga Jerman Bayern Muenchen, dan lalu berujung dengan tersingkirnya mereka dari babak 16 besar kompetisi elit Eropa tersebut. Sementara di liga sendiri, Mesut Ozil dkk. pun kini harus rela turun ke peringkat enam setelah sempat berada di lima besar.

Kekalahan 0-3 di markas Crystal Palace dalam laga lanjutan Premier League awal pekan ini, seperti membuat suasana semakin tegang dan memanas. Pasalnya, tim tuan rumah hanyalah tim papan bawah klasemen sementara liga yang menjadi salah satu klub calon degradasi di musim ini. Namun, pada saat Arsenal bermain dengan mereka, tim asuhan pelatih Arsene Wenger itu seperti kehilangan kepercayaan diri dan semangat untuk mengejar tiket lolos ke Liga Champions pada musim depan. Alhasil, kekalahan telak pun harus diterima, dan posisi sang pelatih semakin goyang dengan keras.

Karir Wenger di Emirates Stadium yang sudah berjalan hampir 21 tahun sejak 1996 pun kini semakin berada di ujung tanduk. Sebenarnya kecaman demi kecaman sudah dilayangkan oleh para fans sejak lama, seiring dengan hasil pahit yang diraih oleh sang juru taktik. Seperti dikutip dari Goal, seruan ‘Wenger Out’ di dalam Emirates Stadium sudah terdengar menggema ketika laga Arsenal menjamu Manchester City pada 2 April 2017 akan berlangsung. Sedang di luar stadion, sebagian kecil suporter terdengar pula menyanyikan lirik berbunyi ‘Anda tidak pernah salah’ dan ‘Tidak ada kontrak baru’.

Sialnya, dalam pertandingan itu Arsenal juga gagal mengamankan tiga poin meski bermain di markas sendiri. Bahkan, mereka sempat dua kali ketinggalan, sebelum Theo Walcott dan Ozil menyamakan kedudukan. Usai pertandingan itu, Wenger masih sempat berkilah dengan menyebut persaingan ketat di posisi empat besar Premier League; dihuni Chelsea, Tottenham Hotspur, Liverpool, dan City, sebagai alasannya. “Kami berada dalam pertarungan yang amat sulit demi mewujudkan posisi empat besar,” kata pelatih berkebangsaan Prancis yang dijuluki ‘The Proffesor’ itu setelah pertandingan.

Namun, pekan lalu mereka harus merelakan kursi peringkat lima direbut Manchester United yang juga tengah mengincar tiket ke Liga Champions musim depan. Tak hanya itu, untuk pertama kalinya Wenger menderita empat kekalahan tandang di liga berturut-turut sebagai manajer Arsenal, dan yang pertama bagi klub sejak April 1995. Gawatnya lagi, mereka menderita empat kekalahan itu selalu dengan kebobolan tiga gol, pertama kalinya sejak September 1929. Catatan lain, pertama kali pula manajer berusia 67 tahun tersebut kalah dari Palace 12 pertemuan mereka di Premier League.

Lagi-lagi, dengan kepercayaan diri yang tinggi Wenger masih bisa mencari-cari alasan lain. “Saya seorang yang profesional dan saya telah menunjukkan loyalitas terbaik di masa lalu. Saya cinta klub ini. Saya tidak tahu berapa lama saya akan berada di sini. Tetapi saya punya sikap yang jelas di kepala saya, itulah hal terpenting. Keputusan akan segera dibuat,” sebut Wenger pula belum lama ini. Pada faktanya, kini Arsenal tengah teancam gagal tampil di Liga Champions musim depan untuk pertama kali sejak 1997. Tidak salah jika manajemen klub ini pun dikabarkan sudah menyiapkan pengganti.

Sementara, United tentu saja sangat beruntung dengan kondisi yang dialami rivalnya tersebut saat ini. Pelatih Jose Mourinho pun punya beban besar untuk meloloskan Setan Merah ke Liga Champions musim depan, setelah musim ini hanya tampil di Liga Europa. Jika mereka bisa memenangkan semua laga yang tersisa, sambil berharap City atau Liverpool tergelincir, maka The Red Devils bisa menyalip ke posisi empat, atau bahkan finish di posisi tiga. Selain itu, United tentunya juga harus bisa meraih kemenangan penting di markas Arsenal pada 7 Mei 2017 mendatang, untuk mengamankan posisi.