Masih ingatkah Anda dengan kebiasaan Chris Smalling yang selalu menggunakan pelindung tulang kering (shinpad) untuk kaki kiri terlebih dahulu? Atau Ander Herrera yang menggunakan shinpad yang sama semenjak umur delapan tahun? Nah, tidak cuma Smalling dan Herrera ternyata yang punya kebiasaan unik kareaUnited masih punya satu pemain lainnya. Pemain tersebut adalah Sergio Romero yang tiba ke United pada 2015 lalu.

Ternyata pemain kelahiran Argentina, 30 tahun silam tersebut, punya kebiasaan untuk memanjangkan ukuran celana sepakbolanya. Kebiasaan tersebut sudah dirawatnya sejak masih membela AZ Alkmaar 10 tahun lalu. Kiper utama timnas Argentina tersebut mengungkapkan kebiasaanya kepada laman web resmi Manchester United beberapa waktu lalu.

“Saya punya obsesi tersendiri terhadap celana yang akan saya pakai di pertandingan. Saya suka celana saya memiliki panjang seperti celana pemain basket. Yaitu harus di bawah lutut saya,” terang Romero.

Kiper kedua Manchester United tersebut menyatakan bahwa sang istrilah yang mendapat tugas untuk memanjangkan celananya. Caranya adalah dengan menyatukan dua pasang celananya menjadi satu.

“Itu adalah kebiasaan yang saya punya dan sudah saya lakukan di setiap klub yang pernah saya bela. Alasannya karena saya suka saja celana yang panjang menutupi lutut. Sebenarnya tidak ada alasan khusus di balik kebiasaan saya itu,” jawab Romero.

Dalam kesempatan yang sama, eks kiper AS Monaco tersebut jua ditanyakan alasan mengapa ia mengenakan nomor “20” di United. Ternyata alasannya tidak juga spesial layaknya celananya yang harus panjang, yaitu berawal karena kejadian salah dengar antara dirinya dengan Louis van Gaal.

“Ada miskomunikasi antara saya dengan manajer saat itu (Van Gaal). Dia tanya kepada saya nomor berapa yang saya inginkan. Saya jawab nomor 22. Namun sepertinya dia mendengarnya nomor 21, karena dia bilang kalau saya mau nomor itu, saya harus berbicara dengan Herrera,” ucap Romero.

Selain itu, nomor 22 yang diinginkan Romero jua ternyata sudah diambil oleh Nick Powell saat itu. Jadi Romero mengikhlaskan diri menggunakan nomor yang ada saja saat itu, nomor 20. Di mana nomor tersebut kosong setelah ditinggalkan oleh Robin van Persie yang hengkang ke Fenerbache.

“Tapi saya tak masalah dengan nomor 20, karena musim pertama saya di Sampdoria, saya kenakan nomor tersebut,” lanjut Romero.

Bermain di dunia sepakbola profesional tentu membuat para pemain sepakbola memerhatikan betul perlengkapan yang ia kenakan. Karena satu saja kesalahan atau cacat dapat berdampak besar bagi tim. Begitu juga dengan perlengkapan pada kiper. Romero yang sudah lebih dari 11 tahun bermain sepakbola profesional, jua menaruh perhatian secara detil kepada sarung tangan yang ia pakai.

“Saya menggunakan sarung tangan yang sama untuk 4 sampai 5 pertandingan. Jadi sekitar 1 sarung tangan kiper untuk 1 bulan. Karena setelahnya bagian latex mulai terkelupas dan tidak sama lagi, jadi saya ganti dengan yang baru. Sarung tangan yang lama saya pakai untuk latihan saja,” terang Romero.

Layaknya pemain sepakbola profesional yang lain, Romero juga tak lupa untuk membawa nama-nama orang tersayangnya dalam pertandingan. Nama istri dan kedua anak perempuannya ditempatkan Romero baik di sarung tangan dan juga sepatunya. Tidak lupa juga, sebagai pemain yang cinta tanah air, bendera Argentina ditaruh Romero di sepatunya.

Ketika ditanyakan soal jersey favorit yang ia punya sejak kecil, Romero ternyata memberikan jawaban yang cukup menyedihkan. Ia menjawab saat kecil, dirinya tak punya kesempatan untuk mempunyai jersey favorit.

“Saya tak pernah punya kesempatan untuk punya satu, meskipun saat saya kecil. Tapi ada satu momen saat saya dan orangtua pergi ke Brasil untuk belanja. Salah satu penjaga toko memberikan saya jersey klub Sao Paulo. Kaus tersebut masih tersimpan rapi di rumah ibu saya dengan nomor ’10’ di belakangnya,” kenang Romero.

Sisi sederhana atau simpel yang ditunjukkan Romero juga terlihat dalam kendaraan yang ia pakai beberapa bulan yang lalu. Dibandingkan teman-teman satu timnya yang menggunakan mobil sport mewah seperti, Lamborghini, BMW, ataupun Porsche, Romero lebih memilih menggunakan mobil city car bermerek Fiat seharga 20 ribu paun.

Romero baru berganti mobil menjadi Lamborghini, seharga 170 ribu paun, usai United berhasil meraih trofi EFL Cup, 26 Februari lalu. Seakan ingin memberikan kesan bahwa mobil mewah tersebut baru bisa dibeli usai menjadi juara.

Sebagai kiper ketenangan adalah salah satu karakter yang krusial untuk dimiliki. Orang-orang yang rendah hati atau sederhana biasanya memiliki jiwa yang lebih tenang. Karena tidak terlalu memikirkan hal-hal yang tak perlu dipikirkan. Misal, gaya berpakaian yang mewah atau gaya hidup yang berlebihan.

Melihat hasil wawancara dengan Romero dan perilakunya di luar lapangan, kesederhanaan memang menjadi karakternya. Semoga karakter tersebut dapat membawa karir Romero di United kian menanjak.

Sumber : Manchestereveningnews.com, dailymail.co.uk dan Manutd.com