Mungkin sebagai penggemar setia Manchester United, kita tak asing mendengar nama Keane di dalam skuat United. Pada era 90an, kita mengenal nama eks Kapten United, Roy Keane. Lalu kini kita mengenal nama Keane kembali dalam dua pemain bersaudara, yaitu Will dan Michael Keane. Namun keduanya kini sudah tak berseragam United, dimana Will kini bermain di Hull City dan Michael bermain di Burnley FC.

Meski sudah tidak bermain untuk The Red Devils, nama Keane beberapa hari ke belakang mulai menyentil kenbali publik Old Trafford. Adalah sang adik, yaitu Michael Keane, yang dalam wawancara dengan The Guardian mengungkapkan kisah di balik transfernya ke Burnley dua tahun lalu.

“Tawaran pertama yang saya dapat adalah Burnley dengan opsi permanen. Namun saya menolaknya dan mengusahakan agar pinjaman saja di tahap awal. Burnley ada di Liga Primer dan saya pikir jika saya bermain dengan baik, maka kesempatan kembali akan ada. Yang mana saya buktikan itu di awal musim, namun bagi Van Gaal itu belum cukup. Sehingga akhirnya saya dibeli secara permanen. Saya tidak menyesal, justru kepindahan itu adalah hal terbaik yang terjadi pada saya,” kenang Keane.

Namun Keane yang sedari kecil sudah menjadi penggemar berat Manchester United, tetap merasa ada satu bagian dalam dirinya yang sulit untuk melepas label United. Rasa tersebut tak lepas dari kontribusi ayahnya yang sejak Keane bersaudara masih kecil, setia menonton United selama 40 tahun lebih.

“Ayah selalu pergi ke pertandingan United dan ketika dia punya satu tiket lebih, saya dan Will akan bertengkar siapa yang bisa menonton bersama ayah,” kata Keane

Mimpi untuk bermain bagi United tampaknya akan segera terealisasi pada tahun 2012 dan 2013. Apalagi manajer United kala itu, Sir Alex Ferguson, mengatakan bahwa Keane adalah salah satu harapan besar United. Namun semua itu berubah ketika, Sir Alex memutuskan pensiun pada akhir musim 2012/2013.

“Saya selalu merasa saya adalah pemain United. Para pelatih selalu mengatakan bahwa mereka akan meminjamkan beberapa pemain untuk menarik klub lain membeli jasa mereka. Namun itu bukan saya. Opsi peminjaman untuk saya adalah untuk berkembang dan akan kembali membeli saya untuk bermain di tim inti. Tapi itu semua ketika Sir Alex masih melatih, ketika dia pergi, semua berubah,” jelas Keane yang kini menjadi pilar kokoh lini pertahanan di Burnley FC.

Kini Keane sudah mencatatkan 90 laga, dengan perolehan 6 gol untuk Burnley sejak bergabung pada tahun 2014. Di bawah asuhan pelatih Sean Dyche, yang dulunya adalah seorang bek juga, Keane berubah dari pemain cadangan menjadi pemain penting dalam urusan pertahanan. Keane mengakui dirinya sangat terbantu dengan pengalaman Dyche sebagai pemain belakang.

“Dia (Dyche) sangat membantu saya. Dia percaya kepada saya, meski saya masih muda. Mungkin Pelatih Dyche yang dulunya bermain sebagai bek, melihat potensi saya yang bisa memegang bola meski saya seorang bek. Bahkan sesekali beliau mengundang saya ke kantornya untuk memberikan saran,” kata Keane.

Sebagai salah satu dari tiga tim promosi di Liga Primer Inggris musim ini, Burnley FC,  saat ini berada di posisi yang paling baik, yaitu peringkat ke-12. Di mana dua tim promosi lainnya, Watford berada satu tingkat di bawah Burnley yaitu 13 dan Middlesbrough berada di peringkat ke-16. Salah satu faktor keberhasilan tersebut tak lepas dari lini pertahanan Burnley yang mencatatkan statistik gemilang.

Dilansir dari sportmole.co.uk, pada musim ini, Burnley mencatatkan 36 kali kebobolan dari total 25 pertandingan di Liga Primer Inggris. Sehingga tim yang berjuluk The Clarets ini bisa dikatakan hanya kebobolan 1.44 gol per pertandingan. Sedangkan untuk clean sheet, Burnley mencatatkan enam pertandingan. Catatan tersebut membawa kembali Burnley yang terbaik dibandingkan 9 tim lainnya di Liga Primer Inggris.

Kemungkinan Kembali ke United?

Kini Keane yang sudah berusia 24 tahun dikabarkan tengah dibidik oleh rival abadi United, Chelsea FC. Di mana nilai Keane yang tadinya sebesar 2 juta paun saja (ketika dipermanenkan Burnley FC dari United), kini dikabarkan senilai 15 juta paun.

Bukan saja Chelsea yang kepincut dengan performa apik Keane di Burnley. Ada pula eks bek United, Rio Ferdinand yang mengatakan bahwa performa Keane musim ini sungguh baik. Sehingga menurut dia bisa saja, Keane melakukan hal serupa seperti Pogba. Yaitu membesarkan namanya di klub lain dan kembali ke United.

“Lihat Pogba, yang pergi dan sudah kembali menjadi bintang. Michael Keane, dia bisa juga seperti itu. Karena saya pikir momen ketika dia (Keane) pergi meninggalkan United adalah momen yang berat untuknya,” kata Ferdinand yang kini aktif sebagai komentator sepakbola.

Namun Ferdinand mengakui bahwa kepindahanya ke Burnley justru baik untuk Keane. Dimana dirinya bisa mengembangkan diri sebagai pemain sepakbola. Lantaran jika tetap bertahan di United pada waktu itu, Keane kemungkinan besar tidak mendapatkan kesempatan bermain.

“Tapi transfer itu justru memberinya kesempatan untuk berkembang dan menjadi pemain seperti sekarang. Di United dia tak mendapatkan kesempatan itu, entah alasannya apa. Saya melihat dirinya selalu ingin berkembang, apakah itu nutrisi, apakah itu fisiknya, atau latihan usai pertandingan. Dia selalu ingin belajar terus menerus,” kata Ferdinand.

Sumber : The Guardian, Squawka.com & Express.co.uk