Mengenang kembali era kejayaan Manchester United, ada salah satu faktor kunci keberhasilan Setan Merah memenangi banyak trofi. United dikenal sebagai kesebelasan yang menaruh kepercayaan besar pada pemain muda; tak peduli apakah ia berasal dari Akademi United maupun didatangkan dari kesebelasan lain.

Baca juga: Akademi Manchester United, Tentang Banyaknya Bintang yang Bersinar dan Pintu Masuk yang Sulit Terbuka

Sejarah membuktikan kedigdayaan United tidak lepas dari andil pemain muda seperti George Best, Bobby Charlton, Generasi Class of ’92 (Ryan Giggs, Paul Scholes, Phil dan Gary Neville, David Beckham dan Nicky Butt), Wayne Rooney, hingga Cristiano Ronaldo.

Pada masanya, nama-nama tadi bisa menjadi tulang punggung United di usia mereka yang masih muda. Tradisi ini pun berlanjut hingga kini. Mou, selaku juru taktik The Red Devils, pun masih memercayakan dan memberi ruang kepada pemain muda seperti Anthony Martial, Ander Herrera, Marcus Rashford, dan Luke Shaw untuk menunjukkan performa apiknya saat membela panji United.

Namun, penampilan para pemain muda di musim ini belum mampu mengangkat penampilan United secara keseluruhan. Meskipun bisa mendatangkan Paul Pogba dan raja gol Zlatan Ibrahimovic, tapi United masih belum signifikan.

Apakah para amunisi muda yang dimiliki United ini kurang berkontribusi? Akankah Mou kembali melirik talenta muda untuk bergabung kedalam armada The Red Devils?  Jika jawabannya “ya”, maka nama-nama pemain muda ini patut dipertimbangkan Mou untuk merumput di Old Trafford.

Gianluigi Donnaruma

gianluigi-donnaruma-bleacherreport
Donnaruma saat berlatih bersama AC Milan. Foto: Bleacherreport.com

United masih memiliki David De Gea di sektor penjaga gawang. Usia De Gea pun terbilang masih muda dan bisa menunjukkan kematangan saat mengawal gawang United. Namun, performanya yang kadang naik turun menjadi masalah bagi pertahanan United. Sergio Romero memang tampil baik. Namun, ia hanya diturunkan saat Mou merotasi kiper di Europa League. Tidak tampilnya Romero secara reguler dikhawatirkan membuat penampilannya menurun.

Nama Gianluigi Donnaruma, kiper utama AC Milan dan Italia bisa menjadi alternatif pelapis De Gea jika berhasil didaratkan ke Old Trafford. Namun mengingat masih mudanya usia Donnaruma kini, manajemen AC Milan rasanya berat melepas kiper berusia 17 tahun itu ke klub lain.

Memang, Donnaruma belum sehebat seniornya di Italia, Gianluigi Buffon, tapi dengan usianya yang masih sangat muda dan performanya yang bisa mengangkat AC Milan menduduki kembali jajaran klub elit Italia, bukan tidak mungkin beberapa tahun ke depan Donnaruma bisa menjadi kiper nomor satu di Eropa bahkan dunia.

Hakan Calhanoglu

Hakan Calhanoglu yang punya tendangan bebas yang keras dan akurat.
Hakan Calhanoglu yang punya tendangan bebas yang keras dan akurat.

Sudah terlalu lama sejak United memiliki maestro tendangan bebas. Nama-nama seperti Eric Cantona, David Beckham, dan Cristiano Ronaldo adalah sederet bintang yang memiliki kemampuan tendangan bebas yang mematikan. Kini, belum terlihat United yang memiliki maestro tendangan bebas seapik ketiga nama tersebut.

Nama Hakan Calhanoglu, gelandang berkebangsaan Turki yang kini membela Bayern Leverkusen, mencuat namanya ketika tendangan bebasnya dari jarak 41 meter merobek jala gawang Borrusia Dortmund. Kala itu, Calhanoglu tercatat sebagai pemain Hamburg pada musim 2013/2014. Pada musim tersebut gelandang berusia 22 tahun itu mencetak 11 gol termasuk gol spektakulernya ke gawang Dortmund dan mencatat 38 penampilan bersama Hamburg di Bundesliga.

Kini, setelah berseragam Leverkusen, Calhanoglu memang belum menemukan kembali performa apiknya seperti saat membela Hamburg dua tahun lalu. Namun tak dipungkiri bahwa Calhanoglu masih diakui sebagai salah satu maestro tendangan bebas Eropa saat ini.

Julian Weigl

julian-weigl-dortmund
Debut untuk 1890 Munich, penampilan Weigl kian bersinar saat didatangkan Borussia Dortmund.

Di usianya yang tergolong masih muda yakni 21 tahun, gelandang berkebangsaan Jerman, Julian Weigl, sudah membuktikan dirinya sebagai pemain kunci di skuat peremajaan Borussia Dortmund yang kini ditangani Thomas Tuchel.

Didatangkan dari 1860 Munich, Weigl mencatatkan passing sempurna melebihi pemain lainnya yang berusia di bawah 23 tahun di semua liga top Eropa musim lalu. Dia memulai musim 2014/2015 di 1860 Munich sebagai kapten termuda di Bundesliga sebelum bergabung dengan Dortmund. Performanya semakin ciamik saat berada di Signal Iduna Park.

ESPN memberikan nilai sempurna berkat penampilannya saat melakoni laga melawan Sporting Lisbon di lanjutan Liga Champions, Oktober lalu dan juga dipanggil untuk bergabung di skuat Jerman di gelaran Piala Eropa 2016 pada musim panas tahun ini. Di Dortmund, Weigl menjadi sosok penyeimbang di lini tengah. Patut dinantikan aksi Julian Weigl bersama armada muda United apabila berhasil didaratkan ke Old Trafford.

Thomas Lemar

lemar

Performa apiknya bersama AS Monaco, membuat Didier Deschamp memanggil Thomas Lemar untuk memperkuat timnas Prancis. Berposisi sebagai pemain tengah, Lemar yang masih berusia 21 tahun, memulai debutnya untuk timnas Prancis laga uji coba kontra Pantai Gading.

Bermain baik selama di Caen selama dua musim, membuat AS Monaco tertarik merekrutnya. Menurut mantan bek AS Monaco, Eric Di Meco, Lemar bisa memainkan banyak posisi salah satunya penyerang lubang. Dengan kontrak yang berakhir pada 2020, talenta muda Prancis ini bisa jadi pantauan pelatih klub top Eropa tak terkecuali Jose Mourinho.

Di United, Lemar bisa menggantikan peran Marouane Fellaini. Ia pun bisa mengemban tugas Michael Carrick sebagai pengumpan bola. Menarik?

Enam pemain muda lainnya, dilanjutkan di sini.