Diam-diam, manajer Manchester United, Jose Mourinho, mengungkapkan rasa kangennya untuk bermain kembali di Liga Champions. Mengingat pada musim ini, United harus rela bermain di Europa League setelah hanya finis di peringkat kelima musim lalu.

“Secara pribadi, saya rindu bermain di Champions League. Setiap laga dimana saya tidak bermain di Champions League, berarti saya semakin tertinggal dari rekor saya. Karena saya adalah pelatih termuda yang telah mencapai angka 100 laga. Jadi setiap saya tidak main saya tidak bahagia,” curhat Mou.

Mou yang sudah mengantongi 2 kali gelar Champions League, tergabung dalam sejumlah kecil pelatih di dunia yang telah menangani 100 laga. Pelatih-pelatih lainnya adalah Sir Alex Ferguson, Arsene Wenger, dan Carlo Ancelotti.

Meski mengaku rindu dan ingin meneruskan rekornya, Mou tak menjadikan hal tersebut sebagai prioritas utamanya di United. Menurut dia, yang terpenting saat ini adalah mengembalikan posisi United di posisi empat besar.

“Tapi yang jelas Manchester United lebih penting dari ambisi pribadi saya. Itu yang terpenting dan semua orang tahu, tempat yang layak untuk United adalah berada di zona Champions League. Kita harus melakukan apapun untuk bisa kembali ke zona tersebut,” kata Mou.

Namun tampaknya, ambisi Mou tersebut harus dilaluinya dengan perjuangan yang keras dan ketat. Lantaran, seperti kita tahu saat ini United masih ikut dalam empat kompetisi, yakni Liga Primer, EFL Cup, FA Cup, dan Europa League. Di mana laga terdekat United menjamu St. Etienne di babak 32 besar Europa League.

“Kita punya dua kesempatan untuk bisa mencapai Champions League musim depan. Pertama, adalah memenangi Europa League, dan yang kedua adalah finis di empat besar. Keduanya bisa dicapai, tapi tentu tidak mudah. Kita harus berjuang keras untuk itu,” kata Mou.

Pelatih yang besar bersama FC Porto ini pun jua mengatakan tetap menghormati kompetisi FA Cup, meski memberikan jadwal yang berdekatan dengan laga-laga di Liga Primer. Seperti kita tahu, sejumlah klub besar di Liga Primer Inggris, seperti Liverpool salah satunya mendapat kritikan dengan menurunkan pemain-pemain kelas duanya dalam kompetisi FA Cup. Sehingga menandakan klub-klub tersebut menganggap kompetisi ini sebagai kompetisi kelas dua.

Penghormatan itu, kata Mou dilakukan dengan tidak menurunkan pemain-pemain kelas duanya pada laga-laga FA Cup selanjutnya. Lagipula, Mou mengatakan pernah melakukan kesalahan dalam musim-musim pertamanya di Inggris, ketika menurunkan pemain-pemain kelas dua di kompetisi FA Cup.

“Saya pernah lakukan itu sekali dalam musim pertama saya di Inggris. Sehingga saya sudah belajar dari kesalahan itu. Jadi FA Cup berhak mendapatkan rasa hormat. Saya akan merotasi pemain dalam laga melawan Blackburn nanti, tapi saya tidak akan pergi dengan 7 pemain muda. Saya akan berisiko tapi tidak akan sejauh itu,” tegas Mou seakan menyindir keputusan Liverpool di laga FA Cup lalu melawan Wolverhampton Wanderers.

Ambisi besar Mou tersebut tentu harus didukung dengan performa para pemain United. Hal ini ditandai oleh Mou dengan tidak mengijinkan lagi satupun pemain United untuk hengkang pada penghujung musim transfer Januari ini. Karena santer diberitakan Wayne Rooney akan pergi ke China dan Ashley Young akan hengkang ke klub-klub Liga Primer lainnya.

“Kita tidak punya pemain masuk dan tidak akan ada pemain keluar. Kita sudah kehilangan dua pemain dari skuad (Depay dan Schneiderlin). Apalagi musim ini kita ada di musim yang sulit (dalam hal jadwal yang sibuk). Jadi kita tidak boleh kehilangan pemain lagi,” terang Mou.

Selain itu dalam kesempatan yang sama, Mourinho jua mengungkapkan kritiknya terhadap performa Anthony Martial akhir-akhir ini. Menurut dia, pada laga melawan Wigan Athletic di FA Cup lalu, performa penyerang asal Perancis itu hanya biasa-biasa saja.

“Dia harus bermain lebih baik lagi daripada yang pemain lain yang mengincar posisi serupa. Kalian mau saya meninggalkan Henrik Mkhitaryan setelah dia menjadi man of the match  dan bermain sangat bagus? Pemainlah yang menentukan dia bermain atau tidak. Jadi Mkhitaryan harus main, sesimpel itu,” jelas Mou.

Laga yang padat dan jumlah skuad yang berkurang tentu akan menjadi beban pikiran Mou dalam beberapa waktu ke depan. Namun kembalinya performa Bastian Schweinsteiger dan Eric Bailly dari Piala Afrika, tentu akan menjadi suntikan segar bagi skuad United. Mari kita berharap dalam sisa laga United ke depan, tidak ada pemain United yang cidera dan performa tetap terjaga. Sehingga posisi 4 besar yang diimpikan Mou bisa tercapai.

Sumber : Dailymail.co.uk & espnfcasia.com