Sebagai penggemar setia Manchester United tentu Anda mengenal nama David Gill, eks direktur eksekutif United sebelum digantikan oleh Ed Woodward. Usut punya usut ternyata Gill mempunyai seorang anak lelaki yang pernah bermain di United, bernama Oliver Gill. Namun sayang nasib berkata lain. Gill yang sempat diboyong Sir Alex Ferguson ke Liga Champions ini harus berpindah karir menjadi seorang analis asuransi di Inggris.

Oliver Gill seperti disebutkan tadi berhasil mencatatkan namanya di skuat United kala berhasil menghajar klub asal Jerman, Wolfsburg, di Champions League musim 2009/2010. Mungkin lebih mudah diingat bahwa dalam pertandingan tersebut, Michael Owen mencetak hattrick untuk United. Saat Owen mencetak tiga gol itulah Gill berada di bangku cadangan merayakan kemenangan United.

Pria yang kini berusia 26 tahun tersebut bermain sebagai bek tengah di skuat Sir Alex yang berisi 18 pemain. Total ada 4 pertandingan yang memuat nama Gill. Melihat pengakuan Sir Alex, tentunya karir sebagai pesepakbola profesional terbuka lebar bagi Gil, baik itu bermain di United atau klub lainnya. Namun Gill memutuskan hal yang lain, ia memilih untuk keluar dari sepakbola demi masuk universitas.

Kisah awalnya bersama United adalah ketika ia diberikan 6 minggu trial oleh Manchester United ketika bermain impresif untuk sekolahnya. Selain United, Gill jua punya peluang untuk berseragam Blackburn Rovers, namun akhirnya ia lebih memilih klub yang ia bela, Manchester United.

“Ketika saya bergabung, jujur saya merasa kaget. Biasanya saya hanya bermain di sekolah dan liga sepakbola hari Minggu. Tapi kemudian bermain dengan pelatih dan pemain yang lebih baik, kamu akhirnya jadi cepat berkembang. Hingga akhirnya saya sadar bahwa saya tidak buruk-buruk amat di level umur saya,” kenang Gill yang kini bekerja untuk Pricewaterhouse Coopers.

Tantangan selanjutnya adalah membawa nama Gill di punggungnya. Apalagi saat itu ayahnya, David, tengah mendapat kritikan keras dari para pendukung United. Lantaran aksi keluarga Glazer yang mengambil alih kepemilikan klub. Oleh karenanya, Oliver Gill mendapat sorakan tidak enak selama bermain untuk reserves.

Alih-alih performanya menurun, Gill justru melesat bersama tim reserves. Sehingga akhirnya mendapat kesempatan untuk berlatih bersama tim utama United dalam latihan di Thailand. Dalam momen ini pula, Gill memutuskan untuk meninggalkan posisinya di Universitas. Bukan apa-apa, Gill merasa yakin dengan keputusan tersebut, ditambah ia mendapat dua kali jatah di bangku cadangan di Premier League. Namun tak satupun membuahkan debut untuknya.

“Sempat ada pikiran untuk bertahan. Selama setahun saya menganggap itu sebagai waktu menunggu, melihat apa yang akan terjadi. Saya terus latihan dan mengembangkan diri, siapa tahu kesempatan itu (bermain untuk tim inti) datang, kamu tidak pernah tahu,” cerita Oliver Gill.

Namun akhirnya, Gill memutuskan untuk pindah ke Bradford City pada bulan Oktober tahun 2010 dalam opsi pinjaman. Di masa pinjaman inilah Gill mulai menyadari bahwa karir sebagai pesepakbola tidaklah cocok untuknya. Lantaran ketakutan bahwa tidak akan bisa menjadi yang terbaik di papan atas lebih besar di dalam dirinya.

“Saya menikmati pengalaman tersebut (bermain di Bradford City) tapi cuma bertahan 1 bulan. Mereka sangat baik kepada saya, memberikan saya pengalaman untuk bermain di depan 10 ribu pendukung,” kata Gill.

Selama tahun terakhirnya di Old Trafford, Gill bahkan mendapat penghargaan sebagai pemain terbaik di reserves United. Namun hal tersebut ternyata tidak cukup untuk merubah keputusannya untuk hengkang dari karir sebagai pesepakbola.

“Saya ingin memberikan kesempatan untuk Universitas dan berpikir bahwa saya akan menikmatinya di sana. Tapi bukan berarti saya tidak menikmati waktu di United, hanya saja saya tidak melihat bahwa saya bisa bermain untuk United atau tim lain di Premier League,” jelas Gill.

Semenjak lulus dari Durham University di jurusan ekonomi, Gill kini bekerja di perusahaan internasional untuk bidang jasa, terkhusus di bagian asuransi. Ketika ditanya apakah ia menikmati pekerjaannya saat ini, Gill menjawab bahwa ia menikmati namun ada masanya ia rindu dengan suasana di United.

Gill mengobati rasa rindunya dengan masih bermain sepakbola di London, apakah itu bermain penuh 11 orang atau hanya berlima. Kemudian memikirkan kemungkinan untuk mengikuti jejak ayahnya di bidang bisnis sepakbola.

“Jika saya bisa memilih pekerjaan yang ideal maka itu adalah pekerjaan ayah saya, karena saya adalah fans United. Mungkin itu pekerjaan yang paling menyenangkan, memboyonh pemain baru, melihat setiap pertandingan, dan punya pengaruh di tim,” tutup Gill

Sumber: Independent.co.uk