Dwight Yorke merupakan salah seorang bintang Manchester United saat meraih treble winners pada musim 1998/1999, yang menjadikan tim Setan Merah sebagai klub Inggris pertama yang sukses mengawinkan tiga gelar mayor dalam satu musim; yakni juara Premier League Inggris, Piala FA, dan Liga Champions. Meski gagal mencetak gol di final Liga Champions musim tersebut, namun dia tampil mengesankan pada musim debutnya di Old Trafford itu, dengan mencetak 29 gol dalam 51 laga di semua kompetisi. Duetnya bersama Andy Cole di lini depan memang sangat menakutkan.

Musim berikutnya, Yorke yang sempat sembilan tahun membela Aston Villa sejak musim 1989/1990 sebelum bergabung ke United itu semakin menggila di Premier League. Sebanyak 20 gol dicetaknya dalam 32 penampilan di liga. Jumlah tersebut menjadi pencapaian terbanyak gonya dalam satu musim di liga hingga dia memutuskan pensiun musim 2008/2009, setelah memperkuat Sunderland selama tiga tahun. Sayangnya, bersama The Red Devils, karir Yorke pun tidak berlangsung lama. Dia hanya bertahan selama empat musim, namun berhasil meraih juara liga dalam tiga musim beruntun.

Kini, setelah meninggalkan karir sebagai pemain sepakbola profesional, mantan kapten tim nasional Trinidad & Tobago yang berhasil membawa negaranya lolos ke Piala Dunia 2006 untuk pertama kali itu mulai menjajaki pekerjaan baru, meski masih tidak jauh dari lapangan hijau. Yorke sempat jadi pundit alias komentator Sky Sports sejak tahun 2011 silam. Namun sekarang, dia sepertinya sudah tidak sabar untuk mencoba peruntungan sebagai seorang pelatih. Dia pun sudah mulai membuka diri dan mengaku siap untuk mengisi posisi manajer di tim Sunderland jika mendapatkan kepercayaan.

“Jika ada kesempatan untuk melatih klub hebat seperti Sunderland, mengingat saya pernah bermain untuk klub tersebut, pernah melihat seperti apa fansnya dan ekspektasi yang ada, mereka adalah klub yang sangat besar. Tak diragukan lagi, itu adalah pekerjaan yang fantastis. Satu hal yang jadi spesialisasi Sunderland adalah bahwa ketika mereka terdegradasi, mereka langsung bisa kembali promosi. Itu adalah hal yang positif dan saya tentu bersedia memimpin mereka jika saya diberi kepercayaan,” ungkap Yorke kepada wartawan belum lama ini, seperti dikutip dari beIN Sports.

Pria kelahiran 3 November 1971 itu sendiri memang telah mendapatkan lisensi kepelatihan Level B, dan pada 2010 silam sudah menyatakan tertarik untuk mengejar karir sebagai pelatih. Pada 2009 lalu, tidak lama setelah pensiun sebagai pemain sepakbola, Yorke juga sudah sempat merasakan pengalaman sebagai asisten pelatih tim nasional Trinidad & Tobago. Pemegang 74 caps dengan 19 gol bersama tim nasional negaranya itu bertahan selama hampir dua tahun, sebelum memutuskan mundur dan fokus untuk mengikuti kursus demi mendapatkan lisensi sebagai pelatih profesional.

Menjelang akhir 2015 lalu, Yorke juga sempat mengajukan diri untuk menjadi pelatih Aston Villa, yang pada musim 2015/2016 itu baru saja memecat pelatih Tim Sherwood karena gagal mengangkat klub tersebut dari zona degradasi. Pada saat itu, pria yang kini sudah berusia 45 tahun tersebut mengaku pengalamannya selama belasan tahun bermain di Premier League bisa membantu Aston Villa untuk keluar dari zona degradasi. Meski pun manajemen klub berjuluk The Villa itu menyebut mereka mengincar pelatih lain, namun Yorke tetap tidak mau menyerah untuk mengejar impiannya.

“Mungkin saya dianggap gila, karena mengincar posisi pelatih Aston Villa. Tetapi saya terlibat di Premier League sangat lama dan bermain bersama Aston Villa selama sembilan musim,” ujar Yorke saat itu dilansir Superball. Dia pun mengaku prihatin dengan kondisi mantan klubnya itu dalam lima musim terakhir. Mereka hampir selalu terdegradasi, meski tetap selamat di akhir musim. Sedangkan klub papan tengah lain malah berkembang pesat. “Hal paling mengkhawatirkan adalah rival utama seperti Leicester City, West Bromwich Albion, dan Stoke City punya skuat lebih bagus,” pungkasnya.

Keinginan Yorke untuk memulai karir sebagai pelatih dengan menangani Sunderland pada musim 2017/2018 dalam debutnya tersebut bukan tidak mungkin akan bisa terwujud. Klub berjuluk The Black Cats itu sendiri memang baru saja kehilangan David Moyes yang melatih mereka sejak awal musim ini. Selain itu, Sunderland juga harus menjalani musim depan di Championship League, tingkat kedua Liga Inggris setelah terdegradasi di musim ini, sehingga membuat mereka tak punya banyak pilihan untuk merekrut pelatih top. Makanya, kemampuan Yorke mungkin saja bisa untuk dicoba.